Chapter 19

2.6K 204 19
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.
.

.
.
..
.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
.



Irene POV

BRAK

"Paman! Aku mau kursus memasak sama Wendy mulai sekarang"

"Astaga Irene! Bisa tidak kalo buka pintu itu pelan pelan? Untung saja paman tidak jantungan"

"He... He... Maaf paman, habis nya tadi aku baru saja diusir Wendy. Padahal niat aku baik" ucapku lirih sambil memasang muka sedih didepan paman

"Kenapa tiba tiba, Irene? Bukan kah kamu jarang masak? Disini kan ada pelayanan yang bersedia masak buat kita"

"Ih, paman nggak peka banget si?! Irene itu mau deketin Wendy, paman. Oh ya dan satu lagi, Irene ingin tinggal satu kamar sama Wendy"

"Hah? Kenapa begitu? "

"Kenapa lagi? Aku tidak suka dengan asisten bule nya itu. Cih, gaya nya saja sudah kelihatan sok cantik. Padahal lebih cantik an Irene, seksi lagi " ucapku menyombongkan diriku sendiri

"Apakah keinginan kamu tidak terlalu Irene? Paman takut jika sikap kamu yang seprti ini justru membuat Wendy semakin benci sama kamu"

"Iya Irene tahu paman, tapi kalo Irene tidak bergerak, Wendy akan jatuh ke pelukan bule gatel itu" gerutu ku

"Astaga, usia kamu itu sudah kepala empat Irene. Jangan kekanak kanakan. Dekati dia pelan pelan, lalu sembuhkan luka dihati nya."

"Aku tahu paman. Makanya aku mau tinggal sama Wendy biar Irene lebih mudah deketin Wendy nya. Ya, ya paman ya. Tolong bujuk Wendy ya. Please" ucapku menghiba sambil mempoutkan bibir ku

"Baiklah baiklah, paman akan bicara dengan Wendy. Tapi tidak sekarang, mungkin satu minggu lagi. Beri dia ruang untuk sendiri dulu Irene"

"Deal"

Aku begitu bergembira menyambut hari itu tiba. Uh, tidak sabar rasanya. Aku sangat ingin memeluk tubuh hangat itu lagi. Mencium bau tubuh yang menenangkan itu lagi.

Sambil menunggu hari itu tiba, aku memutuskan untuk menjalani segala jenis perawatan agar terlihat lebih cantik dan menarik dimata Wendy.

Author POV

Sudah satu minggu lebih Paman Bae belum juga mengunjungi Wendy dengan dalih sibuk mengurus pekerjaan nya. Mungkin karna bosan menunggu paman tua nya itu, Irene segera mengemasi barang barang nya ke dalam koper besar. Tidak lupa juga beberapa pasang lingerie seksi berbahan tipis juga ia masukkan ke dalam nya.

Irene menaiki sebuah mobil mewah milik paman nya dan meluncur ke restoran dimana Wendy tinggal. Berulang kali Irene memukul stir nya karna kesal dengan paman nya. Hati nya begitu geram karna paman nya yang ia anggap menghianati dirinya.

Sesampai nya di depan restoran, Irene memarkir mobil nya asal. Perlahan kaki jenjang nya melangkah masuk ke dalam restoran yang kebetulan sepi karna memang belum buka sambil menyeret sebuah koper besar disamping kirinya.

Irene melihat seluruh interior bangunan dengan saksama, hingga kininoandnagan nya terkunci pada seorang gadis bule yang sangat ia benci. Gadis bule itu tengah menata beberapa desert di meja besar. Sesekali ia juga mengevaluasi para chef dan pegawai lainnya.

"Cih, laga nya seperti bos saja" gumam Irene tidak suka pada gadis bule itu

Lama Irene mengamati gadis itu hingga yang dilihat itu merasa diperhatikan. Perlahan gadis bule itu berjalan mendekat ke arah Irene. Dan, sebuah percakapan tidak mengenakkan itu pun terjadi.

Bu Guru I Love You (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang