Chapter 6

2.9K 211 10
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
..
.
.
.
.
.
.
Budayakan coment setelah membaca ⚠️


























Area 🔞🔞
Dosa ditanggung sendiri, jangan bawa bawa author























Author POV

"Ha? Nginep? "

"Iya kenapa? Di luar masih hujan deras lho. Kamu minum dulu teh nya ya. Saya mau ganti baju dulu. Kamu mau sekalian ganti baju?" tanya Irene pada Wendy yang masih menenangkan debaran jantung nya.

"I-iya bu silahkan. Saya ganti nya nanti saja. Gampang"

"Ya sudah saya tinggal dulu ya Wen. "

Wendy hanya menganggukkan kepala nya perlahan sambil sesekali menyeruput teh dalam cangkir nya yang perlahan mulai dingin. Sambil menunggu Irene selesai ganti baju, Wendy memutuskan untuk berjalan melihat lihat isi rumah mewah milik guru killer nya itu.

Tidak ada yang spesial sepanjang Wendy melihat lihat. Hanya ada beberapa foto Irene dan Yeri sang anak semata wayang nya. Hingga pandangan Wendy tertuju pada satu foto bahagia yang terbingkai rapi di atas meja dekat ruang tamu.

Sepasang kekasih, ah lebih tepatnya sepasang suami istri yang tengah bahagia sedang berpose tersenyum bahagia. Mereka memamerkan senyum termanis nya dihadapan kamera.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tanpa sadar, Wendy meremas erat ujung bingkai hingga tangan nya memerah. Bibirnya tersenyum miris melihat foto itu. Tanpa sadar, mata Wendy mulai mengembun menahan tangis nya dalam diam.

"Beruntung sekali pria ini bisa memiliki Bu Irene seutuhnya. Alangkah bodoh nya pria ini jika menyia nyia kan wanita secantik dan sebaik Bu Irene. " monolog Wendy dalam hati.

"Wen, kamu ngapain?" ucap Irene dari arah belakang Wendy

"Astaga! Bu Irene ngangetin aja ih! "

"Ha... Ha... Ha.... Lagian kamu sih, dicariin di ruang tamu tau tau nya malah nyasar ke sini. "

"He.. He.. He... Maaf bu, kalau lancang.Tadi lagi bosen aja, terus lihat lihat dulu deh." cengir Wendy setelah menaruh kembali foto itu.

"Iya gak papa santai aja. Btw Wendy, maaf ya baju saya kesannya kurang sopan. Tapi emang baju saya modelannya begini semua. Lainnya cuma baju kerja. " ucap Irene sambil memperlihatkan baju nya pada Wendy.

Bu Guru I Love You (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang