Chapter 13

2.6K 216 13
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.

🔞




Wendy POV

Kaki kecil ku terus melangkah jauh ke dalam hutan tempat terakhir kali Irene terlihat. Hanya berdasarkan foto di ponsel, aku meneliti keadaan sekitar. Siapa tahu Irene masih di sekitaran sini.

Hari semakin gelap ditambah lagi dengan suasana mendung yang semakin pekat membuat bulu kuduk ku berdiri. Sayup sayup suara burung malam dan serangga malam lainnya mulai keluar berkeliaran.

Jalanan hutan berbeda dengan jalanan tempat hiking yang sudah dibersihkan oleh panitia. Rumput yang menjulang tinggi semakin rungkut. Karna minim nya pencahayaaan, akhirnya aku menyalakan senter dari ponsel ku untuk membantu ku memilah jalanan yang tidak berlubang.

"Bu Irene!!!! Ibu dimana?!!! Buuuuu!!!! " teriak ku terus mencari keberadaan wanita yang aku sayangi itu

Lama aku berteriak seperti itu, siapa tahu Bu Irene mendengar nya. Hingga tak lama kemudian, dalam radius beberapa meter di depan ku. Tepat di balik pohon yang sedang aku hadapi, suara tangisan lirih mengalun di telinga ku.

"Huuuu... Huuuuu... Hikss.... Hikss..... "

Kaki ku seketika bergetar membayangkan hal hal yang tidak tidak.

"Aduh, mbak kun tolong jangan nongol dulu ya. Pleaseee!! Aduhhh, makin merinding anjir" gumam ku lirih sambil terus menggosok tengkuk ku.

Perlahan aku menghampiri pohon di depan ku dengan ragu ragu. Kaki ku semakin melemas saat sudut mata ku melihat helaian rambut panjang disekitar akar pohon yang menjulang. Alangkah terkejutnya nya saat aku menemukan Bu Irene dalam posisi meringkuk menangis dibawah pohon.

"Bu Irene?! Ibu kenapa sampai disini? Saya khawatir sama ibu! " teriak ku terkejut saat melihat keadaan nya yang sudah berantakan dengan mata yang sembab

"Wendyyyy!!! "

Irene memeluk leher ku erat. Menghirup dalam ceruk leher ku masih dengan isakannya yang tidak berarturan

"Wendyyy!! Hikss.... Saya takut disini!! Mau pulang!! Hiks..." rengek Irene seperti anak kecil

"Iya iya kita pulang. Mari saya bantu berdiri" ucapku tulus sambil membantu nya berdiri

"Aduhh.... Awsss.... Kaki saya sakit Wendy. Gak bisa jalan. Hiks... "

"Cup cup cup. Udah jangan nangis lagi ya cantik. Sekarang udah ada aku disini. Kamu nggak perlu takut lagi. Sini, aku gendong. Pake jaket aku dulu ya, biar nggak dingin. "

 "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bu Guru I Love You (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang