06. glacier

1.5K 245 77
                                    


"[Name], semisal kita numbalin keluarga atau kerjain keluarga sendiri boleh gak, sih?"

Pulang bekerja, [Name] disuguhi pertanyaan aneh dari suaminya; Sori. Entah, tak ada angin tak ada badai, tiba-tiba suaminya bertanya seperti itu pada saat ia menjemur baju.

"Hah, emang ada yang mau ditumbalin?" niat [Name], sih, hanya bercanda. Namun, siapa sangka suaminya itu malah mengangguk. Membenarkan ucapan main-main [Name].

"Ada. Kak Glacier."

"...."

Ngeri. Main dukun. /j

"KALIAN MAIN DUKUN???"

"Hah? Enggak."

"Loh, terus Glacier???"

"Ah―itu, ada perjodohan. Karena Kak Glacier selalu gak pernah mulus jalan percintaannya, jadi kita kepikiran mau numbalin Kak Glacier. Terus, mau ngeprank sedikit."

Sedikit atau sedikit?

"Emang semiris itu, ya, Glacier?"

"Iya, [Name]! Coba kamu inget, itu orang udah nt berapa kali? Bang Frosty aja udah capek ngenalin cewek ke Kak Ciel."

Betul juga. Kalau [Name] ingat-ingat, dulu saat SMP Glacier pernah didekati oleh perempuan, sangat serasi dulunya, loh. Sampai banyak yang baper dengan interaksi mereka. Tapi, ternyata si perempuan cuma mau temenan aja, duh. Lalu saat SMA, lagi-lagi ada yang melakukan pendekatan dengan Glacier, tapi terlalu dipaksakan. Akhirnya hubungan mereka berakhir canggung dan gagal lagi.

Setelah lulus pula, saat kuliah Glacier dikenalkan dengan teman perempuan FrostFire. Anaknya manis, baik, pintar juga. Tubuhnya juga masuk ke dalam kategori body goals. Saat sudah dekat―dan mau serius ke jenjang pernikahan, eh ternyata si perempuan suka main cowok di belakang. Astaga, saat itu pacaran saja belum, doi sudah begitu. Memangnya Glacier kurang apa?

Dari situ, Glacier jadi trauma. Kasihan, sih. Kalau dibandingkan dengan kisahnya bersama Gentar, lebih mirisan Glacier.

"Iya, ya. Dia nt terus...."

"Makanya, kita mau tunjuk dia buat ini. Yang lain juga enggak ada yang mau. Pastinya kalo Kak Ciel dipaksa-paksa juga bakal mau. Gak kayak yang lain."

"Emang yang lain alasannya apa?"

"Bang Frosty alasannya setia sama dia, Sopan juga begitu. Supra bilang, lagi pdkt sama salah satu guru. Gentar juga masih nunggu balasan cinta dari si Mbak crush. Cuma Kak Ciel yang sekarang lagi ga ada apa-apa sama cewek."

Heran [Name], tuh. Gentar sudah tahu kalau saingannya copeng alias cowok gepeng yang gantengnya bikin klepek-klepek. Tapi tetap saja dikejar dan disaingi. Hebat, hebat.

"Tapi orang yang dijodohin sama dia itu perempuan baik-baik, kan?"

"Katanya penurut banget, sih. Kayak robot. Tapi dia manis, cantik juga kok."

"O. Cantikan dia atau aku?"

"Kamu, dong. Cantiknya Sori, kesayangan Sori~ ehehe!"

"Halah, mulut buaya."

"AKU SERIUS???"

――BESTIE。

"Glacier, aku denger kamu mau nikah. Itu serius kamu terima?"

Hari ini, [Name] dan Sori berkunjung ke rumah keluarga Sori. Mumpung Sori tak begitu padat jadwalnya, [Name] sendiri lagi bosan. Kini Sori sedang berada di taman belakang bersama Sopan untuk menanam bunga baru. Gentar lagi jalan. Supra dan FrostFire dipanggil Ayah. Akhirnya, yang bisa [Name] ajak ngobrol di ruang tengah ya hanya Glacier.

"Hahahaha, iya. Gimana, ya ... yang lain nunjuk aku, terus juga Ayah kayak berharap banget gitu. Jadi aku terima. Tapi katanya dia anak baik-baik, kok. Harusnya enggak ada yang perlu dikhawatirin."

"Loh, kalian belum ketemuan?"

Glacier menggeleng, "belum. Minggu depan baru ketemuan. Jujur aja, agak takut, sih."

"Takut apa? Takut gagal lagi? WKWKWK."

Sengaja banget, ya. Untung ini Glacier, jadi hanya dimaklumi saja. Kalau ini FrostFire atau Supra, pasti dirinya habis dikata-katain balik.

"Enggak usah diperjelas gitu, dong."

"Lah, beneran takut itu ternyata."

Siapa, sih, yang gak takut setelah gagal berulang kali? Bersyukur saja Glacier masih mau untuk mencoba lagi walau trauma.

"Aku gak mau nt kayak kamu soalnya, [Name]. Cukup kamu aja yang nt, aku jangan." candanya.

"LAAH, YANG LEBIH BANYAK NT DI SINI SIAPA COBA?"

"Kamu, lah."

"KAMU GAJELAS."

Apasih, sesama nt aja saling tunjuk-tunjukkan. Liat tuh Sopan, tak pernah nt tapi sekali nt langsung turun banget semangatnya.

"Omong-omong, [Name]...."

"Apa?"

"Kamu hamil?"

"Hah? Enggak. Berita hoax dari mana itu?"

"Ah, enggak ya ... oke."

"LOH, SIAPA YANG NGOMONG??"

"Gak ada, gapapa."

"SERIUS CIEL."

"Gak ada, duarius. Aku cuma nanya aja, tuh. Uh, aku pergi dulu. Mau ke toilet."

Setelah berkata seperti itu, Glacier langsung berjalan cepat ke arah toilet. Meninggalkan [Name] seorang diri yang mencurigai dirinya. Sebenarnya, ia mendengar kabar ini dari sang Ibunda. Juga Sori yang bercerita dengan polosnya kalau ia sudah menghabiskan malam itu. Astaga, Glacier.

"JANGAN KABUR, DARI MANAAA?"

"ENGGAK, [NAME], ENGGAAK."

"KALO KABUR NANTI JODOHNYA JUGA KABUR, LOH."

Halah, jodoh Glacier sudah ditentukan, kok. Tak akan kabur karena ia penurut.

"[Name], stop gedor-gedor pintu toilet!"

"MAKANYA BUKAAAA,"

"AKU LAGI ASDGCJC#&+@?!"

"LAGI APA?"

"YAA ITUU?"

Duh, kok jadi saling teriak begini, sih.

___________

whoah halo, aku ngantuk banget gara-gara semalem, habis ini tidur lagi, deh.

semangat menjalani hari untuk hari ini yh guys. khusus ini cuma mau ngasih tau aja sih alasan kenapa glacier yang ditumbalin buat yang masih engga paham sama buk sebelah.

nem sama glacier lumayan deket, mereka sama-sama juara kelas dulunya. Tapi selalu glacier yang lebih unggul.

temen curhat kedua setelah gentar―karena gentar makin hari makin sibuk sama si doi.

see u besok!

bestie; b. sori [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang