Bab 21

1.1K 163 4
                                    

Jennie diperbolehkan pulang sore itu juga meski Lalice bersikeras menahannya disini beberapa hari lagi. Tapi berkat aegyo nya Lalice kalah dan mengizinkan Eomma nya itu pulang.

"Eomma jangan kerja dulu untuk sementara di rumah saja memulihkan kondisi" nasehat Lalice dibibir kasur Jennie memperhatikan ibunya mengganti baju.

"Memang, Eomma berencana terbang ke Paris besok"

"Eomma ke Paris buat apa?"

"Ketemu orangtua Eomma" Lalice mengerutkan dahi bingung. Setahunya orangtua Jennie telah lama meninggal dan mereka orang Korea asli.

"Bukannya Eomma bilang halmeoni sama harabeoji sudah lama meninggal"

"Iya, tapi itu orangtua angkat Eomma bukan kandung"

"Kok bisa, gimana ceritanya?" Jennie menarik napas dalam sebelum bercerita panjang lebar.

"Ooh begitu" angguk Lalice paham.

"Aku ikut boleh?" Pintanya dengan mata berbinar-binar dan Jennie pun tak dapat menolak lagi.

"Yeay, kalau gitu aku pulang dulu packing barang. See you soon"

Cuph

Anak itu mengecup pipi ibunya lalu ngacir pulang membuat Jennie menggeleng dan tertawa ringan.

.

.

.

Pagi-pagi buta sekali, anak itu sudah standby di depan rumah Jennie. Dari luar lampu rumah masih hidup menandakan sang pemilik rumah masih tidur.

Tit...Tit...Tit

Lalice menekan sandi pintunya dan terbuka.

Ceklek

"Eomma pasti masih tidur, bangunin ah" gumam gadis itu berjalan cepat menuju lantai dua.

Beruntung pintu kamar tidak Jennie kunci jadi Lalice bisa masuk dengan mudah. Di balik selimut, ia bisa melihat sang ibu masih tertidur pulas.

"1,2,..." Lalice berancang-ancang untuk lari dan melompat diatas kasur menubruk tubuh mungil Jennie.

"El appo" lirih Jennie serak dengan cepat mengetahui siapa pelakunya. Sebenarnya ia sudah bangun sebelum Lalice datang tapi karena mager dia tetap tiduran di kasur.

"Eh ketauan" kekeh gadis itu memeluk Jennie dari belakang.

"Bangun Eomma ntar kita ketinggalan pesawat"

"Gak bakal ketinggalan pesawat, kita pergi pakai jet pribadi"

"Woah daebak. Pesawat milik Eomma"

"Nee" angguk Jennie.

"Kalau begitu cepatlah nanti kita kemalaman sampainya" rengek Lalice menarik selimut tebal Jennie.

"Arraseo arraseo" pasrah Jennie ditarik-tarik Lalice supaya bangun.

Setelah drama yang panjang, pesawat mereka lepas landas di ketinggian awan. Lalice tak bisa duduk diam. Ia terus berjalan-jalan melihat fasilitas di dalam pesawat tersebut. Baginya ini bukan pesawat lagi tapi hotel bintang lima berjalan.

"El duduk nanti kepala kamu pusing" tegur Jennie menyuruh bocah itu duduk di tempatnya.

"Aku mau tidur saja Eomma. Masih ngantuk" ucap Lalice menguap dan merebahkan dirinya di sofa besar.

"Ya itu lebih baik, kita masih lama sampainya"

Beberapa jam di atas pesawat. Mereka sampai dengan selamat di Paris, ibu kota Prancis. Menara Eiffel berdiri kokoh menyambut kedatangan mereka.

Mother's Love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang