Bahasa Raina

15 4 0
                                    

"Tujuan seseorang tinggal di sebuah rumah ada dua, yaitu untuk menetap atau menginap''

                           ℛ𝒶𝒾𝓃𝒶

''Pulang sekolah sama siapa?'' 

Ketika memasuki rumah, Rain berhadapan dengan Gabby yang menatapnya penuh selidik sebab baru tiba di rumah.

''Yang penting nyampek rumah, kan?'' Jawab Rain melempar sembarang tasnya ke sofa, melepas sepatu dan kaos kaki lalu menghempas tubuhnya ke atas sofa panjang.

''Lo pulang sama cowok berseragam merah itu?'' Tanya Gabby dengan kedua tangan di lipat depan dada, menghampiri Rain dan duduk di sofa sebelahnya. Ia sudah mengintip dari jendela ketika Rain tiba bersama Langit barusan.

''Terus? Ada masalah? Dia bukan penjahat, kan? Buktinya gue masih utuh, selamat nyampek rumah.''

Gabby terkekeh pelan, "Pantesan aja gak pulang bareng," Gumamnya kemudian duduk di sofa lalu menyilang kakinya. "By the way, do you like him?"

Rain terbelalak dengan pertanyaan mendadak yang Gabby ajukan.

''Blatherskite!! Go away bicth! You trouble me!'' Umpatan tajam yang Rain lontarkan mengundang emosi Gabby.

Gabby mengubur emosinya dalam-dalam, karena ia tipe manusia yang malas berurusan.

''Yes, it's normal! Ngomong tuh di filter, jangan asal semprot!'' kesal Gabby kapok bicara dengan adiknya itu. "Jangan sampai ke orang lain Lo juga vulgar kaya gini!" Pesan Gabby sebelum akhirnya melenggang pergi memasuki kamar Andre untuk merecoki cowok itu.

''Bisa ngomong kali kau!''

Gabby segera melesat menghilang, tak berani menanggapi lagi sebelum kalimat vulgar itu lolos dari mulut tajam Rain yang dipenuhi pisau, silet, dan pedang.

Gabby segera melesat menghilang, tak berani menanggapi lagi sebelum kalimat vulgar itu lolos dari mulut tajam Rain yang dipenuhi pisau, silet, dan pedang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


      Raina Dwianara, He's a Psycho.

                             ℛ𝒶𝒾𝓃𝒶


Malam harinya, dalam kamar bercahayakan remang-remang, Rain mendapatkan pesan dari orang tak dikenal.

Unknow|

Raina...


Rain terdiam sebentar. Diabaikannya saja pesan itu lagipula Rain tidak mengenal siapa pengirimnya.

Unknow|

Ra...
Aku bryan.
Respon dong, message gue!

Good grief! So Brian?

Kedua bola mata Rain terlihat jelas bahkan hampir keluar, sepertinya.

Tentunya Rain akan semakin mengabaikan message tersebut bahkan jika perlu mem-blokirnya. Karna rahasia yang terungkap itu Rain merasa sangat sentiment pada Bryan.

Langit & Rain (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang