"Aku mau menjadi tempat peristirahatanmu walaupun aku selalu kalah dari tuhan bahwa tempat peristirahatan terakhirmu adalah padanya."
ℛ𝒶𝒾𝓃𝒶Sebelum memasuki rumah, Rain masih melambaikan tangan pada Langit yang masih mengawasinya. Baru setelah itu Rain akhirnya memasuki pintu rumahnya.
"Rain? Akhirnya kamu pulang." ucap Fero yang ternyata menunggu Rain sedari tadi. Fero tidak akan nyenyak tertidur jika adiknya itu masih belum pulang. Dia lantas berdiri menghampiri Rain, matanya seketika membulat ketika melihat kondisi kulit Rain. "Raina?"
Sial.
Rain lupa untuk menutupi bagian lehernya. Ya sudahlah, terlanjur.
Fero menatap Rain penuh selidik, "Raina, what are doing just now?"
Rain menjelaskannya perlahan dan harus tenang. "Tenang aja. Rain cuma melakukan hal ini, gak lebih!"
"Sama siapa?"
"Langit."
Ada sedikit kelegaan dalam hati Fero ketika nama Langit di sebutkan. Ya, Fero percaya Langit tidak akan melakukan tindak di luar kendali pada adiknya."Serius? Kalo Mama tahu bisa gawat."
"Ya..jangan bilang-bilang."
"Hm, kalo gitu kamu buruan tidur aja___"
"GOOD JOB! TERUSIN AJA BANG! BIARIN RAIN KELUAR DAN PULANG JAM SATU PAGI, JADI JALANG DILUARAN!!"
Bak petir yang menyambar di siang bolong. Seperti itulah kira-kira kondisi saat itu ketika suara pekikan Andre terdengar menggema diseluruh langit-langit tinggi ruangan. Andre yang telah tersulut emosi semakin menjadi ketika melihat kondisi kulit leher lain. "FUCK YOU RAINA!!!" usai menggertak tajam Andre segera menyorot Fero dengan kobaran amarah. "FUCK YOU FERO!!! LO BIARIN ADEK GUE JADI JALANG, HAH? BERANI-BERANINYA LO...." kalimat Andre tidak sampai tuntas dan telunjuk terus membidik tajam kearah Fero.
Kalimat Andre yang tajam nan menyakitkan membuat Rain maupun Fero seketika kalut dan kesulitan berkata-kata.
"Rain bukan jalang! Berhenti sebut adik lo sendiri sebagai jalang!" itu merupakan pembelaan dari Fero.
"Lalu, ini buktinya apa?!" tegas Andre menarik leher Rain dengan tangan kekarnya membuat sang empu meringis.
Fero menyorot dingin kearah Andre. "Lepasin Rain! Dia gak seperti yang lo pikirin."
Lagi-lagi telunjuk Andre teracung kerah Fero, "Lo ngomong gitu karena lo gak mau di salahin kan? Lo yang biarin Rain keluar! Brengsek lo emang!"
BUGH!!!
Kepalan tangan Andre mendarah tepat diwajah Fero membuat membuat sebagian bibir cowok itu robek. "LO__"
"Mau apa lo bangsat?!" Andre memotong pembicaran Fero. Dirinya telah terkobar dan di kuasai iblis, saat ini Andre kembali melayangkan pukulan mematikan untuk Fero hingga jatuh berdebam dilantai.
"Bang Andre salah paham!" Rain akhirnya angkat bicara. Sayangnya hal itu tidak membuat Andre berhenti untuk membuncahkan amarahnya pada Fero. Tentu saja Fero juga akan menyerang disamping dia yang berusaha untuk menjelaskan.
BUGH!!!
BUGH!!!
BUGH!!
"BANG ANDRE STOP!!! INI SALAH RAIN, BUKAN BANG FERO!!"
Seolah tuli, Andre tak terpancing sedikitpun oleh teriakan Rain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit & Rain (END)
Novela Juvenil"Kita pernah jatuh cinta, pernah bersama namun akhirnya aku harus rela," . Hujan adalah fenomena paling mengerikan dalam hidup Rain. Dia keras, kejam, berkuasa, namun kecantikan dan kehormatannya begitu dijunjung tinggi. Dunia Rain seolah berubah s...