"Banyak yang tidak peduli, sedikit yang sok peduli, dan lebih sedikit lagi yang peduli. "
ℛ𝒶𝒾𝓃𝒶
Rain melemparkan pandangannya keluar jendela mobil taxi. Helaan nafas meluncur berlebur dengan udara dingin sisa hujan barusan.
Rain baru saja selesai bertemu dengan Langit. Karena provokasi cowok itu, Rain menceritakan masa lalunya pada Langit setelah dirasa aman.
Rain bingung, kenapa Langit ingin sekali tau tentang dirinya. Padahal itu tidaklah begitu penting.
Hujan terindah?
Selama dendamnya belum terbalaskan dan Rain menemukan ayahnya, hujan itu tidak akan pernah indah.
Rain meremehkan Langit. Bagaimana bisa pria asing yang masuk dalam kehidupan Rain tiba-tiba bertekad untuk mengubah hujan bagi Rain? Itu terdengar sangat konyol.
Sesampainya dirumah, Rain segera memutar knock pintu. Matahari telah terbenam, dan Rain harus segera merilekskan tubuhnya.
Baru saja Rain berada diambang pintu, sebuah belati melayang kearahnya,
HAP!!
Dengan sigap Rain menangkap belati yang hampir saja bersarang dijantungnya.
"Keterlaluan!" Rain merengut kesal lalu menemukan Andre yang menatapnya tajam bak tatapan elang pada mangsanya.
Ternyata Andre telah memprediksi kedatangannya.
Rain bingung, apa yang salah darinya? Sampai Andre menatap sedemikian rupa dan melemparinya belati.
"Apaan sih, anjing!"
Rain melempar balik belati ditangannya kearah Andre yang segera menghindar.
"LO APAIN ALHENA SIALAN?!!"
Alhena?
Rain menatap Andre. Dia yakin, Alhena memiliki hubungan dengan abangnya itu. "Urusannya sama lo?"
"Dia pacar gua!"
Rain terkekeh, jadi yang ditindasnya tadi pagi itu merupakan pacar Andre. Rain melangkah ke sofa, tidak peduli dan mengabaikannya. Ia lantas membuang tasnya dan rebahan disana lalu memejamkan mata.
Andre kesal oleh sikap acuh tak acuh Rain. Cowok itu segera mendekat dan mencekik leher adik perempuannya tanpa ampun.
Rain melotot dan wajahnya perlahan memerah, ia berusaha melepas cengkeraman Andre seraya mengumpat tajam disana.
"Leppasinh.... "
"Lo gak bisa maafin masalah yang sekecil itu?!" bentak Andre tersulut emosi.
Rain tersentak, dia tidak salah dengar kan?
Rain tersenyum miring, "Perbuatan sampah itu gak sekecil yang abang kira!" Rain berusaha keras untuk mengeluarkan kalimat sejelas diatas. Ia bisa saja mati oleh cekikan Andre jika Rain tidak menendang burungnya dan berhasil terlepas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit & Rain (END)
Teen Fiction"Kita pernah jatuh cinta, pernah bersama namun akhirnya aku harus rela," . Hujan adalah fenomena paling mengerikan dalam hidup Rain. Dia keras, kejam, berkuasa, namun kecantikan dan kehormatannya begitu dijunjung tinggi. Dunia Rain seolah berubah s...