Mandirii {Lookism X Malereader}

🅒🅗🅐🅟🅣🅔🅡 ➊➊ ✓ 𝕃𝕖𝕠𝕟

"[M/n]! [M/N]!"

Sejak [M/n] pulang sekolah, Erez terus menariknya untuk keluar jalan sebentar.

[M/n] yang cukup lelah sejak pulang sekolah hanya bisa hela napas berat.

[M/n] akhirnya berdiri dari duduknya dan menyimpan gamenya.

"Bagaimana kalau ke tempat peliharaan para hewan?"

Erez bergidik ngeri.

"Kenapa?" Tanya [M/n] yang melihat reaksi Erez.

"Ti, Tidak ada! Ayo cepat sebelum gelap!"

[M/n] diam-diam tersenyum begitu licik.

--

"Paman~"

"[M/n]! Bagaimana kehidupanmu tanpa peliharaanmu?"

"Rasanya agak kesepian sih."

"Ohiya bentar. Aku ambilkan dulu."

"Ini Lion-nya! Dia pasti sudah kangen denganmu."

Lion langsung lompat ke arah [M/n].

"Lion tidak merepotkan, kan?"

"Tentu tidak. Dia adalah kucing yang penurut."

"Lain kali kalau aku ada urusan aku ke sini lagi, yaa, Leon sepertinya dapat banyak teman, makasih paman~" ucap [M/n] ke penjaga penitipan hewan itu lalu keluar.

"Kakak, kenapa tunggu di luar?" Tanya [M/n] dengan sengaja.

Erez tidak menjawab.

[M/n] langsung menyodorkan Leon si kucing ke depan Erez.

"Jauhi itu!!!" Erez terkejut reflek teriak.

"Hee. Padahal Leon kucing terlucu, aku tidak tau kenapa kau takut padanya." Ucapnya sambil menggesekkan pipinya ke Leon.

"[M/n]... Kau tidak akan menaruhnya di apartemen, kan?" Tanya Erez untuk memastikan.

"Apa yang kakak bicarakan? Tentu saja Leon harus masuk ke rumah."

"A-Aku malam ini pindah ke rumah temanku dulu deh..."

"Loh? Kenapa? Kakak punya teman di Korea?"

"Kami sama-sama orang Amerika sih. Aku bilang mau ke Korea dia ikutan juga."

[M/n] akhirnya bisa lega. Kehidupan sehari-harinya akhirnya kembali damai. Semua berkat Leon.

Ternyata tidak sesuai realitanya.

"Jadi ini adik laki-lakimu yang selalu kau ceritakan?" Ucapnya sambil memegang dagu [M/n] agar melihat wajahnya.

[M/n] hanya menatap datar titan di depannya ini.

Siapa sangka Erez malah membawa ketiga temannya ini ke apartemen [M/n]?

"WUAH! LUCU SEKALI! SEPERTI BONEKA!"