🅒🅗🅐🅟🅣🅔🅡 ➊ ✓ 𝕄𝕠𝕟𝕤𝕥𝕖𝕣...?

4.5K 611 25
                                    

"SELAMAT PAGI SEMU—!!"

BRAK!

Baru saja [M/n] ingin memasuki kelasnya, namun sebuah meja terlempar ke arahnya.

Dan dengan sialnya, meja itu tepat kena wajahnya.

[M/n] seketika terduduk di lantai sambil menutupi wajahnya yang pastinya sudah sedikit berdarah.

Se-isi kelas yang tadinya hanya membeku melihat itu, langsung semuanya berlari ke arah [M/n].

Mijin yang paling cepat menyadarkan sang korban untuk pertolongan pertama. "[M/n]! Cepat ke UKS! Hidungmu berdarah."

Jay dengan panik tanpa sadar menggendong [M/n] ala Bridal Style menuju ke UKS.

"Jin! Lihat apa ulahmu sekarang?!" Mijin langsung memarahi Jin yang merupakan pelaku akibat meja itu terlempar tepat ke arah pintu masuk.

"Ck. Menyebalkan, ini semua karena kau. Cepat bangun kau, bangsat."

"Setelah melukai [M/n] sekarang Jin mau ajak Seok berantem?"

"Bukankah alangkah baiknya Jin meminta maaf dengan [M/n] dulu?"

— — —

Kondisi [M/n] dan Jay sekarang di UKS :

Jay panik saat melihat ruang UKS tidak ada penjaganya. Dia ingin pergi mencari ibu UKS tapi dia tidak tega meninggalkan [M/n] sendirian di sini. Mana Jay sendiri tidak ada pengalaman dalam masalah kedokteran seperti ini.

"Jay... Aku baik-baik saja, hanya perlu menunggu waktu pendarahannya berhenti, tidak perlu pasang wajah panik seperti itu."

[M/n] sendiri agak sweatdrop saat melihat reaksi Jay seperti orang linglung sekarang.

"....!!"

"Ti, Tidak perlu sampai membalas Jin. Aku yakin dia benar-benar tidak sengaja dengan adegan meja itu. Dia juga pasti tidak menyangka aku bakal dengan kebetulannya membuka pintu. Aku tadi sempat melihat wajah keringat dinginnya itu, dia juga pasti panik, Jin dari kecil memang begitu, aku sudah tidak heran lagi."

"...."

Pintu tiba-tiba didobrak oleh seorang perempuan yang terburu-buru masuk ke ruang UKS.

"[M/n]!! Kau baik-baik saja, kan?" Mijin langsung mengecek seluruh muka [M/n].

"Mi-Mijin tenang dulu. Aku hanya sedikit mimisan."

Mijin hela napas lega.

"Mijin, aku sudah dewasa. Tidak perlu diperlakuin seperti anak kecil lagii," ucap [M/n] sambil mengembungkan kedua pipinya.

Mijin hanya bisa terkekeh pelan.

"Bagaimana bisa aku tenang? Teman kecil yang sudah aku anggap adik kecil sendiri didekati berbagai macam monster."

"Monster...?"

"Iya, monster! Kau harus lebih berhati-hati lagi dengan orang sekitarmu. Apa lagi para cowo-cowo."

[M/n] hanya menuruti Mijin seperti anak kecil yang penurut. Itu membuatnya semakin gemas.

"Sepertinya pendarahannya udah berhenti. Aku sudah bisa kembali ke kelas."

"Tidak mau istirahat lebih lama?"

"Aku tidak sakit. Hanya kebentur sedikit tadi."

"Kita kembali ke kelas saja dulu sebelum bel masuk."

Hari ini emang bukan hari keberuntunganku sih. Baru login langsung log-out.

"Jay, aku baik-baik sajaa. Mending kita balik ke kelas."

[M/n] terus memaksa Jay untuk tidak mengkhawatirkan masalah darahnya itu.

Butuh usaha, tapi [M/n] juga berhasil membujuk Jay. Mijin sedikit terkekeh melihat itu, sepertinya bukan dia sendiri yang khawatir berlebihan soal [M/n].

"Eh, kenapa kelas kita ramai sekali?"

"Sepertinya Jin semua Park Hyung Seok berantem."

Buak!

Suara yang terdengar begitu keras, [M/n] langsung menerobos keramean mereka.

Terlihat sudah, Seok yang memukul Jin dalam sekali pukulan langsung melayang.

O-Orang gila bertambah 1 lagi.

'Tapi Jin dikalahkan dengan 1 pukulan? Siapa sebenarnya anak baru itu.'

Dan berita tentang Jin dikalahkan oleh Seok tersebar begitu luas ke kelas lain.

°>°

🄵🄰🄺🅃🄰 🄹🄰🅈 : 𝘚𝘦𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 [𝘔/𝘯] 𝘮𝘪𝘮𝘪𝘴𝘢𝘯, 𝘑𝘢𝘺 𝘭𝘢𝘯𝘨𝘴𝘶𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘦𝘬𝘢𝘥 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘥𝘰𝘬𝘵𝘦𝘳 𝘥𝘪 𝘮𝘢𝘴𝘢 𝘥𝘦𝘱𝘢𝘯.

Mandirii {Lookism X Malereader}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang