🅒🅗🅐🅟🅣🅔🅡 ➋⓿ ✓ 𝕀𝕟𝕦

1.6K 340 1
                                    

Ah, hujan... Apa Inu akan baik-baik saja?

[M/n] yang tengah bermain game tiba-tiba mendengar suara hujan deras langsung kepikiran dengan Inu.

[M/n] akhirnya memilih memakai jaketnya lalu menerobos hujan deras itu sambil membawa makanan buat Inu.

"Aku sudah membeli makanan anjing termahal yang banyak nutrisinya, semoga saja Inu menyukainya."

Saat hampir sampai ke tempat tinggal Inu. [M/n] melihat seseorang di dekat sana.

"Daniel?"

"[M/n]!" Daniel terkejut dan langsung memberikan [M/n] payungnya. "Kau bisa sakit kalau hanya dengan memakai jaket."

"Bukannya kau juga basah semua? Payungnya serasa tidak guna. Apa yang kau lakukan di sini?"

"Kemarin aku tidak sengaja menemukan Inu. Uh, karena dia sedang mengandung... Jadi aku berpikir membawakannya sup rumput laut, tapi tetap saja dia tidak mau memakannya."

[M/n] akhirnya menatap Inu yang ada di rumah kardus kecil itu.

"Inu... Kau harus makan."

[M/n] menyimpan sebuah kain yang bisa dijadikan handuk untuk Inu di dalam kardus itu.

"Kau juga harus mengeringkan tubuh. Kalau flu bisa bahaya."

"GUUK!!!"

"Iya!! Baiklah, aku pergi! Aku pergi!" Seok langsung mengambil payungnya dan mengajak [M/n] untuk pergi dari sana.

Srasak.

[M/n] dan Daniel reflek noleh ke arah itu.

"Dia makan?!" Kaget [M/n].

"Bagus Inu! Harus makan yang banyak, ya!" Daniel ikut berseru.

"Wow! Inu menyukainya? Aku akan membawakan sup ini tiap hari kalau begitu!"

---

"Anak baru itu sudah lama tidak masuk, ya." Ucap Hyun-Ki.

"Menurut data sih dia sakit..."

[M/n] sekarang merasa kurang nyaman karena Hyun-Ki terus mendekat.

"[M/n], ayo ke perpus, yang lain sudah menunggu untuk kerja kelompok." Sahut Zin yang baru saja mau menarik [M/n].

"....!!!" -Jay.

"Mijin dan Haneul juga sudah menunggu!" Ucap Seok.

Baru saja Zin menariknya, Hyun-Ki sudah memeluk [M/n] dari belakang.

"Eh?" Beo [M/n] yang syok saat ini. Padahal sudah ada kesempatan untuk menjauh dari Hyun-Ki, tapi ditahannya begitu saja.

"Tidak boleh, [M/n] kan bilangnya suka sama aku. Memangnya kalian siapa? Seenaknya mengambil [M/n] dariku."

"Hah? A-Aku tidak pernah bilang seperti itu! Serius!" Panik [M/n] yang berusaha meluruskannya ke Zin, Seok, dan Jay. Ia sekarang benar-benar membutuhkan pertolongan agar dapat menjauh dari Hyun-Ki.

"Lihatlah, dia bilang tidak pernah mengatakan itu. Apa kau barusan bermimpi?" Ucap Zin lagi.

"Ck. Ingatanmu benar-benar hilang, ya." Ucap Hyun-Ki dengan suara kecil yang tidak dapat di dengar siapapun.

"Pergilah."

Seok dan Jay langsung menarik [M/n] menjauh dari Hyun-Ki.

Apa-apaan orang itu? Setelah menahanku untuk pergi, sekarang malah mengusirku? Anak baru yang aneh. Tapi rasanya aku pernah melihatnya di suatu tempat... Apa dia juga pindahan dari Amerika?

----

'Aduh! Aku ketiduran tadi. Harusnya aku tadi selesai ganti baju langsung ke tempat Inu aja. Gimana kalau dia digangguin lagi.'

Terlihat langit sudah mulai berwarna jingga.

Saat sampai di lokasi sepertinya kekhawatiran [M/n] percuma aja.

"Apa ini anaknya? Banyak sekali, ya..." Ucap [M/n] di belakang Daniel, tentu saja itu membuatnya terkejut.

"Maaf, bukannya mau mengejutkanmu."

Tiba-tiba Inu mendekati [M/n] yang sedang sedikit berlutut itu, lalu Inu menempelkan kepalanya ke tangannya [M/n].

"Di-Dia jinak?!" Kaget [M/n] yang sedikit terharu.

"Sepertinya begitu. Tadi dia barusan memberiku syal merahnya... Sepertinya harus memeliharanya kalau begitu."

"Eh, tapi ini 5 anjing. Bagaimana kau bisa memeliharanya?" Tanya [M/n].

"Uh... Sebenarnya ekonomiku juga sangat tidak tercukupi. Apa kau bisa membantuku merawat anaknya?" Tanya Daniel yang merasa tidak enak juga.

"Di rumahku ada kucing sih. Semoga saja mereka bisa akur, aku akan merawat 2 anjing ini. Dan 2 lainnya apa boleh aku meminta temanku untuk merawatnya?"

"Temanmu?" Beo Daniel.

"Iya, namanya Jay. Dia tiap hari sendirian di rumah, mungkin anjing kecilnya bisa menjadi temannya."

"Tentu saja boleh! Kalau itu tidak membebaninya sih..."

"Dia pasti akan menerimanya dengan senang hati."

[M/n] dibalik senyuman itu juga tersimpan rasa dendam ke Jay. Dia tau kalau Jay takut hewan-hewan apalagi anjing. Secara singkatnya, [M/n] sengaja. Siapa suruh dia sempat mengabaikannya.

"Kalau begitu aku akan sangat berterima kasih! Kalau masalah Inu serahkan saja kepadaku."

°>°

Bonus : Ketika [M/n] menitipkan 2 anak anjing itu ke Jay.

"Jayy~~" panggil [M/n] menggendong 4 anak anjing sambil memanggil Jay di luar pintu rumahnya.

Jay langsung membuka pintunya saat mendengar suara [M/n].

"Wah, cepat sekali. Ini bahkan belum 1 detik aku di depan pintu ini."

Jay menatap horor ke arah 4 anak anjing yang di gendongan [M/n].

"4 anjing ini benar-benar terlalu banyak. Kau juga tau kan, di rumahku juga udah ada Leon. Apa aku bisa menitipnya 2 ini ke sini?" Tanya [M/n] dengan muka sok polosnya.

Jay sekarang udah keringat dingin. Kalau [M/n] yang memintanya, dia terpaksa menyetujui hal itu.

"Wah! Beneran boleh, ya! Aku akan sering mampir kok."

"Kau suka sama anjing, kan? Akan memeliharanya dengan baik, kan?"

Apa yang dilontarkan oleh [M/n] hanya diangguki oleh Jay.

[M/n] sedikit tertawa melihat reaksi Jay.

"Kalau gitu, aku kembali dulu. Leon pasti sudah menunggu makanannya. Makasih, Jay."

[M/n] langsung membalikkan badannya lekas untuk pergi.

Jay tersenyum mendengar kata makasih dari [M/n]. Tapi senyumannya tidak disadari oleh [M/n] karena sudah kabur duluan.

°>°

🄵🄰🄺🅃🄰 [🄼/🄽] : [𝘔/𝘯] 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘱𝘦𝘯𝘺𝘶𝘬𝘢 𝘣𝘪𝘯𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨-𝘣𝘪𝘯𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘶𝘤𝘶. 𝘛𝘦𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘥𝘪𝘢 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘯𝘤𝘪 𝘴𝘦𝘳𝘢𝘯𝘨𝘨𝘢, 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘳𝘶𝘵𝘯𝘺𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘪𝘫𝘪𝘬𝘢𝘯.

Mandirii {Lookism X Malereader}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang