Chapter 41 : Ketemu

919 183 1
                                    

'Memanjat apartemen bukan sekali 2 kali ku lakukan. Tiap aku ingin keluar malam-malam pasti lompat dan manjat seperti ini.'

'Berkat Erez sih aku baru kepikiran buat ginian. Dulu tiap hari Erez mengajakku buat manjat pohon berakhir dimarahin ibu.'

[M/n] menoleh ke bawah bentar.

'WOI NGERI!'

[M/n] udah keringat dingin, untung aja malam-malam gini sepi. Kalau ga mungkin bakal rame di bawah liat [M/n] kayak orang mau bunuh diri.

"201... 202..."

[M/n] menggapai sebuah jendela yang tertutup.

"WOI WANITA SIALAN! BALIKIN LEON!"

Brak!

Jendela itu terbuka, [M/n] langsung melompat ke dalam sana.

Terlihat semua hewan malang itu berjalan ke arah [M/n].

"KE-KELUAR! AKU AKAN MELAPORKANMU KE POLISI KALAU TIDAK SEGERA KELUAR!" Teriak wanita itu.

[M/n] segera melihat para kucing dan anjing itu. Dia mulai panik.

Nyeet.

[M/n] sepertinya tidak sengaja menginjak sesuatu. Yah, terbukti itu taik anjing.

[M/n] sempat jijik dan terdiam sebentar, tapi dia langsung membuka pintunya.

"[M/n]?!"

'Gawat... Leon gaada... Jangan-jangan udah dibuang?'

"[M/n]! Tunggu dulu!"

[M/n] tidak menghiraukan suara Seok, dia hanya terus berlari.

[M/n] langsung keluar menuruni tangga apartemen itu. Tujuannya hanya ke tempat pembuangan sampah di dekat apartemen itu.

"Kantong hitam, di mana, di mana..."

Orang-orang yang lewat palingan hanya menghiraukan aksi [M/n] sekarang, atau sedikit berbisik-bisik hal buruk tentangnya.

"Tidak ada... Leon juga tidak ada di sini..."

"Apa jangan-jangan... Leon kabur sendiri dan ketabrak mobil?!"

"Aku harus minta bantu Luna sama Nana, semoga mereka bisa mengenali bau Leon."

————

Brak!

"Luna, Na–!"

"Hah? Loh, loh?" [M/n] mematung sebentar.

"LEON?!!! KENAPA KAU ADA DI SINI?!!" Teriak [M/n] keras, untung di apartemen cuman ada dia seorang.

Leon terlihat kebingungan lalu berlari ke dapur, dia langsung rebahan di bawah meja sana.

"Ha-hahahaha... Jadi daritadi kau tidur di sana...?" [M/n] udah habis-habisan diprank ama Leon.

"Sudahlah... Apa tempat tidurmu belum cukup besar? Lain kali jangan ilang kayak gitu!" Ucapnya sambil peluk Leon.

"Meow?" Leon mendekatkan tangannya ke mata [M/n] yang udah sembab itu gara-gara mewek dari tadi.

Ide buntu^^

Dan akhirnya liburan telah tiba. Saat-saat untuk balik kampung~ mudik, mudik. Tentu saja [M/n] memilih untuk diam di apartemen...

Mandirii {Lookism X Malereader}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang