🅒🅗🅐🅟🅣🅔🅡 ➌➍ ✓ 𝕊𝕥𝕒𝕝𝕜𝕖𝕣

1.2K 245 9
                                    

Gabisa tidur lagi... Padahal aku rencananya hari ini mau tidur cepat.

[M/n] kini sedang mencari udara segar di luar. Dia hanya sedikit berkeliling.

Saat di pertengahan, dia melihat ada cewek menyeramkan yang keluar dari rumah Hyung Seok.

"Siapa...?"

Suara [M/n] membuat cewek itu menoleh ke arahnya. Tatapan itu membuat [M/n] sedikit merinding.

"A-Aku keluarganya, kamu temannya Seok?"

"Iya, aku temannya. Um... Kakaknya Hyung Seok, ya?"

"Iya, aku kakaknya." Responnya dengan cepat

"Se-nang bertemu dengan anda. Kalau begitu saya pergi dulu, ya kak... Masih ada hal yang harus saya lakukan, selamat malam."

[M/n] segera berlari pergi dari sana. Saat berbicara dengannya, [M/n] sudah sedikit gemetar.

[M/n] tau jika Seok tidak memiliki saudara kandung apalagi seorang kakak perempuan. Dia merasakan aura berbahaya darinya.

Sepanjang jalan [M/n] terus berlari ke toko di mana Seok bekerja.

"Daniel!"

"Oh? [M/n], halo. Mau stok susu lagi?"

"Bu-Bukan itu! Tadi ada cewek menyeramkan yang keluar dari rumahmu!"

"Ja-Jangan-jangan itu stalker yang barusan kukatakan?" Ucap Haneul.

Daniel terlihat cukup panik. "[M/n], Haneul! Tolong, tolong jaga tokonya sebentar!" Daniel langsung berlari pergi.

Selama beberapa menit [M/n] dan Haneul hanya berbincang kecil di sana sampai Daniel kembali.

"Bagaimana?" Tanya Haneul.

"Ti, tidak ada."

"Apa kau sudah cek seluruh tempat?

"Sudah, tapi tetap saja tidak menemukannya."

"Apa... Di dalam lemari, dan di bawah barang besar gitu kau ada cek?"

"Lemari udah, tapi apa tempat itu bisa dimasuki oleh manusia...?"

"Stalker akan melakukan segala hal untuk berdiam di rumah orang yang disukainya! Kau harus mengeceknya lagi."

"[M-M/n], kau terdengar seperti punya pengalaman tentang hal begini, ya?" Ucap Haneul.

"...Setahun lalu juga ada stalker di rumahku, aku tidak tau bagaimana dia bisa masuk. Dan selama beberapa minggu itu dia sepertinya bersembunyi di tempat-tempat yang sulit ditemukan, saat aku menemukannya, aku hanya bisa melukai 1 lengannya, dan berakhir dia kabur."

"Setelah itu aku tidak pernah melihatnya lagi. Stalker di tempatmu... Dia mirip dengannya, hanya saja tanpa poni rambut. Dia sekarang pasti sedang bersembunyi di celah-celah rumahmu."

——

Sehabis mendengar [M/n] mengucapkan itu, Seok/Daniel dengan cepat mengecek seisi rumahnya, tapi tetap tidak dapat menemukan stalkernya. Selama itu hidupnya sangat tidak aman.

"Tuan muda, sudah sampai." Ucap supirnya.

[M/n] hanya keluar dari mobil dan berjalan ke sekolahnya. Selama ini dia menyuruh supirnya untuk mengantarnya sampai ke sekitar sekolah, sisanya dia akan berjalan sendiri. Jadi selama ini tidak ada yang tau jika [M/n] datang ke sekolah dengan mobil ataupun anak kaya raya.

"Rasanya masih ngantuk..." Guman [M/n] yang jalan sambil menutup matanya.

CRSSSST!!

——

'Se-Setruman?! Sial, aku tadi masih ngantuk jadi lengah-!'

"Pacarku, sudah bangun?"

[M/n] yang diborgol langsung menoleh ke sumber suara, terlihat di ruangan gelap itu hanya disinari oleh cahaya lilin.

"Kau... Stalker Hyung Seok..."

"Hihihi, sayangku tidur di sini dulu ya~ aku akan kembali nanti~"

"Tidurlah sebentar lagi!" Stalker itu kembali menyetrum [M/n].

CRTSSSSH!

"Hihi~ saatnya mencari suamiku~"

"Ugh... Sakit juga."

Haha, naif juga. Dia terlalu meremehkanku, mustahil aku pingsan
hanya karena setruman listrik itu.

Pertama aku harus memisahkan borgol besi ini dari tanganku.

[M/n] terus berusaha melepaskan borgol dari tangan dan kakinya itu, tapi itu borgol besi jadi lumayan susah.

Langit pun mulai menggelap, terlihat dari jendela yang super kecil itu. Ruangan itu sekarang benar-benar sudah tidak ada cahaya.

Gelap... Dari dulu aku memang sangat membenci tempat gelap, ya. Bisa-bisanya aku sekarang terjebak di sini.

"Menakutkan..."

°>°

FAKTA [M/N] : Dia sudah takut dengan tempat gelap dari kecil, itu karena Erez yang sempat menjahilinya sampai dikunci di gudang, dan itu berlangsung sampai malam gegara Erez lupa.

Mandirii {Lookism X Malereader}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang