Bab 1: Qodho

352 165 312
                                    

Sebelum membaca cerita ini awali dulu dengan

ِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Happy reading
____________________________________________

Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (bisa) terlihat

-Abdulrahman Haidar-
____________________________________________



"Eugh." leguh seorang gadis, Ia perlahan membuka matanya.

Terlihatlah di kamar ada seorang gadis yang memilik wajah cantik, memiliki hidung yang mancung, bulu mata lentik dan pipi yang tembem, juga memiliki sifat yang manja. Dia lah Zahra. Dinda Alleya Azahra kerap di panggil zahra atau ara.

"Astagfirullahal'adzim. Udah jam setengah 7 mana gak sholat subhu lagi. Huwa bunda kenapa gak banguni ara sih." Ia merengek ketika melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 06.30.

Dirinya segera bergegas mandi terlebih dahulu, sebelum melaksanakan qodho sholat subuh.

_____
•Allah SWT berfirman:

اَقِمِ الصَّلٰوةَ لِدُلُوْكِ الشَّمْسِ اِلٰى غَسَقِ الَّيْلِ وَقُرْاٰنَ الْفَجْرِۗ اِنَّ قُرْاٰنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُوْدًا - ٧٨

Artinya: "Laksanakanlah salat sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam dan (laksanakan pula salat) Subuh. Sungguh, sholat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)" (QS. Al Isra: 78)

Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa yang lupa sholat, atau terlewat karena tertidur, maka kafarahnya adalah ia kerjakan ketika ia ingat" (HR. Muslim)
______

Tak butuh waktu lama ia segera bergegas untuk memakai seragam sekolah dan sepatu.

Gadis yang bernama zahra segera turun ke bawah, terlihat di meja makan sudah ada bunda, ayah dan adiknya yang bernama Abdi Melviano Haidar. Abdi kini menduduki kelas 8 sedangkan Zahra kelas 12.

"Nah ini dia orangnya." Ucap sang ayah Haidar.

"Ihk. Bunda ko gak bangunin kakak sih?" Rengeknya kepada sang bunda.

"Loh bunda, sudah berkali kali loh bangunin kamu." Bunda bilqis tersenyum ke arahnya.

"Se kebo itukah diriku?" Batinnya meringis malu.

"Yaudah nih di makan dulu." Ajak sang bunda.

"Aaa... Kakak minum susu aja deh bun, soalnya udah telat banget." Ujarnya buru buru. Zahra segera menegguk susunya cepat.

"Sayang, jangan buru buru dong. Kesihan juga tuh minumnya gak duduk." Tegur sang ayah.

"Maaf ayah, kakak buru buru yah."

"Yaudah bun, yah. Kakak pamit dulu. Assalamu'alaikum." Ucapnya segera pergi setelah menyalimi kedua orang tuanya.

"Loh loh? Kakak, gak bareng ayah sama abi aja?" Teriak sang adik.

"Gak usah bi. Kakak naik taxi online aja." Sahutnya dari luar.

Kedua orang tuanya hanya menanggapi dengan menggelengkan kepalanya.

Akulah Takdirmu (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang