Bab 18: Reminder untuk kita

76 35 54
                                    

Sebelum membaca awali dulu dengan

ِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Jangan lupa fllow, ikuti, vote dan komen ya:)

Happy Reading
_______________

Spam
۞اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آٰلِ سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ۞
____________________________________________

Ambil contohnya dari pohon saja, tak hanya daun yang sudah tua bisa gugur tapi daun muda juga bisa

_Nenek Latif_

____________________________________________


Pagi hari pukul 03.00 Zahra bangun untuk melaksanakan sholat sunnah tahajjud, sudah menjadi kebiasaannya bangun di pagi ini tak hanya dirinya pasti Ayah, Bunda juga adiknya pasti sudah bangun untuk melaksanakan sholat sunnah.

Terlebih dahulu Zahra segera mandi agar menurutnya segar ya walaupun dingin sih katanya.

Setelah keluar dari kamar mandi dirinya segera pergi ke lemari dengan keadaan mengigil karena dingin dirinya sesekali menghentak-hentakkan kakinya tak lupa dengan tangan yang tergengam kuat. Zahra segera memilih baju untuk ia pakai melaksanakan sholat sunnahnya.

Setelah semuanya selesai dirinya pun mengalas tikar sajadah dan juga menggambil mukena peach miliknya yang berada di atas nakas.

Zahra sudah melaksanakan sholat sunnahnya tak lupa dirinya berdo'a untuk meminta kebaikan dan juga mengampuni segala dosa-dosanya yang ia telah perbuat.

"Ya Allah, hamba mohon kepada mu ampunillah segala dosa hamba yang telah hamba perbuat selama ini dan ampunilah dosa-dosa hamba di hari esok atau nanti sesungguhnya hanya Engkaulah tempat kami mengadu. Ampunilah hamba dan mereka wahai dzat yang memiliki keluhuran di malam ini.
Ya Allah datangkanlah kepaikan kepadaku, dan berikanlah kabar bahagia untuk hari ini atau esok hari ya Rabb. Aamiin Allahumma Ammiin." Zahra mengakhiri do'anya dan segera menggambil tasbih juga Al-qur'an kecil untuk murojaah (penggulangan bacaan) agar senantiasa diingat.

Zahra sesekali meneteskan airmatanya kala melantunkan ayat-ayat suci Al-qur'an.

Pengigat, Renungi

Saudaraku, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassallam dan para sahabat adalah mereka yang berhati lembut dan selalu banyak menangis karena cinta dan rindu pada Allah.

Saat membaca Alquran, saat sholat, saat melihat kedukaan, saat mendengar nasehat, saat berziarah kubur, mereka menangis.

Penyebab tangisan itu adalah hati mereka yang sangat bersih, karena tak pernah tersentuh makanan haram, perbuatan haram, perkataan haram, fikiran haram sehingga tak butuh topeng indah untuk menutupi aroma busuknya.

Mereka yang mudah menangis karena Allah adalah mereka yang berhasil mendapat cinta Allah karena hatinya secara otomatis selalu terhubung dengan Allah.

Bandingkan dengan orang yang sangat berlebihan menikmati yang mubah, menyepelekan dosa, mengabaikan taubat dan jarang melantun istighfar untuk mencuci kotoran hati, tetapi bekerja keras ingin nampak sempurna di depan umum.

Akulah Takdirmu (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang