CTY 6

1.1K 81 8
                                    

Hari itu Lian mengundang Lucy untuk datang ke kantornya pada saat makan siang.
Lian dan Lucy pun berbincang di dalam kantor Lian sambil menyantap makan siang mereka.

"Hia." teriak Nukuea ketika membuka pintu kantor Lian.

Lian dan Nukuea sama terkejut dan membelalakkan matanya.
Nukuea yang melihat itu merasa sangat sakit hati, namun Nukuea menetapkan hati untuk melupakan Lian.

"Hia maaf mengganggu. Hia meninggalkan ini di rumah, Kuea takut ini penting untuk Hia." ujar Nukuea yang masuk dan menyimpan sebuah berkas di meja.

Lucy melihat Nukuea dan Nukuea pun memberinya wai.

"Sawadikhap." ujar Nukuea.

"Hmm. Terima kasih." ujar Lian dan Nukuea pun mengangguk.

"Apa kau suaminya Phi Lian?" tanya Lucy, Nukuea menatap Lucy dan mengangguk.

"Apa kau tidak marah?" tanya Lucy.

"Kenapa saya harus marah, Nona? Apa anda ada hubungan dengan suami saya?" tanya Nukuea dan Lianpun kembali terkejut dengan pertanyaan Nukuea.

Lian pun segera berdiri dan memegang lengan Nukuea, namun Nukuea melepaskan pegangan tangan Lian.

"Hia, Kuea mohon setidaknya setidaknya hormati status pernikahan kita. Karena membawa kekasih ke kantor itu, akan membuat Hia terlihat buruk." ujar Nukuea dan Lian pun menatap pada Lucy.

"Dia kekasih Hia kan?" tanya Nukuea dan Lucy pun tersenyum.

"Nona juga, seharusnya Nona tahu malu dengan datang ke kantor suami orang lain. Saya tidak menghakimi kalian berdua. Ini semua terserah kalian. Tapi kami orang miskin sangat menjunjung tinggi kehormatan karena mungkin hanya itu yang kami punya." ujar Nukuea dan membuat Lucy marah dan berdiri.

"Nukuea." teriak Lian dan Nukuea pun menatap wajah Lian.

"Hia. Maaf, Kuea hanya mengingatkan saja. Jika Kuea salah, Kuea minta maaf karena Kuea tidak tahu bagaimana kehidupan orang2 yang terhormat seperti kalian. Kuea permisi." ujar Nukuea dan keluar dari kantor itu.

Nukuea merasa sangat ingin menangis namun dengan sekuat tenaga Nukuea menahannya.
Akhirnya Nukuea pun keluar dari gedung dan menaiki taksi.

Sementara Lian dan Lucy saling menatap.

"Maafkan dia Lucy." ujar Lian.

"Phi cepatlah ceraikan dia dan aku akan membuat Phi lebih bahagia dibandingkan dengan pria sok suci itu." ujar Lucy dan Lian pun memalingkan wajahnya.

Sore harinya Lian segera pulang dan mencari Nukuea.
Lian menemukan Nukuea di kamar Lian dan sedang merapikan pakaian2 Lian.

"Beraninya kau berkata seperti itu pada Lucy." ujar Lian dan Nukuea yang terkejut menyimpan pakaian2 Lian lalu berdiri dan berhadapan dengan Lian.

"Apa salah Kuea?" tanya Nukuea.

"Salah kau? Semua yang ada dalam dirimu adalah kesalahan." ujar Lian dengan marah.

Hati Nukuea sangat sakit dan akhirnya airmata mengalir di mata Nukuea dan Nukuea pun menghapusnya dengan kasar.

"Semuanya?" tanya Nukuea.

"Iya semuanya. Dengan kau menyetujui pernikahan ini, dan masuk ke rumahku semuanya adalah kesalahan." teriak Lian.

Tiba2 Nukuea mendekati Lian dan meninju wajahnya.

"Dengar, sudah cukup kau menghinaku. Kau jangan lupa Ai'Lian kalau aku juga laki2 yang punya harga diri. Kau bilang semuanya kesalahan, kau sangat benar. Semua kesalahan yang kau buat demi harta dan membawaku terjerembab denganmu. Pantas saja ayah dan ibumu tidak menyukaimu dan mengujimu. Mulai hari ini KITA CERAI." teriak Nukuea.

Nukuea mengeluarkan surat kawin mereka dan merobek2nya.

"Pernikahan kita tidak sah menurut negara, dengan rusaknya surat ini sudah cukup membuat kita tidak ada hubungan lagi." ujar Nukuea lalu membuka cincinnya dan melemparkannya pada wajah Lian.

"Kuharap kita tidak pernah bertemu lagi." ujar Nukuea dan keluar dari kamar Lian meninggalkan Lian dengan pipi yang merah dan kertas yang berserakkan.

Lian menundukkan kepalanya dan memikirkan semua kata2 Nukuea.
Lian pun terduduk di pinggir tempat tidur dan memukul dengan keras kasur yang di dudukinya.

Sementara Nukuea keluar dari rumah Lian dan berlari.
Nukuea menaiki sebuah bus dan memejamkan matanya berusaha untuk menguatkan hatinya.

"Aku benci dia." ujar Nukuea pelan.

Nukuea pun akhirnya kembali ke desa tempat tinggalnya dulu.

Lian pun berbaring di atas tempat tidur dan melihat ke sampingnya yang kosong.
Semalaman Lian tidak dapat tidur.
Dia sangat kesal dan benci dengan kelakuan Nukuea.
.
.

Empat tahun berlalu semenjak Nukuea pergi dari rumah.
Dan Lian membawa Lucy tinggal bersamanya walaupun tidak secara resmi Lucy pindah ke rumah Lian.

Setiap pagi Lian kembali menyiapkan pakaiannya sendiri karena pelayan tidak akan berani masuk jika Lucy berada di kamar.

Lian pun membangunkan Lucy dan menyuruhnya bersiap untuk pergi.
Lian dan Lucy pun makan pagi bersama dengan dilayani oleh pelayan rumah Lian.
Lian juga kembali membawa sendiri tas dan jasnya sampai ke mobil.

Lian pun merasa bosan dengan Lucy yang hanya bisa melayaninya di atas tempat tidur.
Akhirnya Lian memutuskan untuk berlibur ke pantai tempat dia dulu berbulan madu dengan Nukuea sendirian.

Ketika dia disana Lian terkejut melihat sosok seperti Nukuea yang sedang melayani seorang pembeli.
Lian mendekati orang itu dan benar itu adalah mantan suaminya Nukuea.

Nukuea terlihat tersenyum ramah pada pria dan wanita di hadapannya yang sedang memilih2 pernak pernik pantai yang ada di hadapan Nukuea.

Lian menatap Nukuea yang tersenyum dan teringat kejadian bulan madu mereka di sana.
Lian tersenyum dan menunduk.

Lian sadar kalau bertahun2 lalu dia sudah sangat merindukan senyuman itu.
Lian pun mengikuti Nukuea dari jauh hingga tiba2 Nukuea memeluk seorang wanita dan merangkulnya sambil tertawa2.

Lian terus mengikuti mereka sampai mereka masuk ke sebuah toko pernak pernik pantai.
Nukuea tertawa2 di dalam sana bersama wanita itu dan Seorang pria tua.

Tak berapa lama terlihat Nukuea berjalan kembali keluar setelah mencium kening wanita itu.
Lian terus mengikuti Nukuea hingga Nukuea memasuki sebuah gang menuju sebuah rumah kecil terbuat dari bambu.

Setelah Nukuea masuk, Lian membalikkan badannya dan memejamkan matanya.

"Siapa kau? Mengapa mengikutiku?" ujar Nukuea pada Lian yang kembali membelalakkan matanya.

"Hey, mau apa kau?" ujar Nukuea lagi.

Perlahan Lian membalikkan badannya menatap Nukuea yang terkejut dan membelalakkan matanya.
Wajah yang marah terlihat kembali di wajah Nukuea.







TBC

Close To You  (020) (ZeeNunew)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang