Setibanya mereka di Bangkok, mereka pindah ke sebuah mansion.
Nukuea begitu bingung dengan rumah yang begitu besar dan banyaknya pembantu dirumah itu."Hia. Rumah ini terlalu besar untuk kita berdua, bukan? Lebih banyak orang luar di bandingkan dengan yang punya rumah." ujar Nukuea yang membuat Lian ingin tertawa.
Nukuea dan Lian lalu masuk ke kamar mereka.
Dan Nukuea begitu terpana dengan besarnya kamar itu.
Lian pun menjadi ingin melihat reaksi Nukuea melihat kamar mereka."Wahh. Besar sekali, lebih besar dari kamar hotel di pantai kemarin. Hia tidak takut tidur di sini sendirian?" tanya Nukuea dan menatap Lian.
Lian pun bingung dengan pertanyaan Nukuea."Takut apa?" tanya Lian.
"Setan atau hantu. Ihhh." ujar Nukuea sambil bergidik.
Dan Lian pun akhirnya tertawa."Kau masih percaya hal seperti itu di jaman modern seperti sekarang?" ujar Lian dan masih tertawa.
"Rumah sebesar ini dan dengan sedikitnya penghuni, mungkin saja Hia. Bagaimana kalau Hia sedang tidur dan ada hantu wanita menduduki perut Hia.. Ihhh.." ujar Nukuea kembali menggidik dan Lian berhenti tertawa lalu melihat sekitar.
"Ahh. Gara2 kau aku jadi memikirkan hal yang tidak2." ujar Lian dan masuk ke dalam kamar mandi.
Setelah Lian masuk ke kamar mandi, Nukuea pun tertawa kecil.Setelah Nukuea dan Lian selesai mandi dan berganti pakaian Nukuea dan Lianpun naik ketempat tidur dan menyelimuti diri lalu Lian pun mematikan lampu.
Mereka melihat sekitar dan melihat sekitar yang gelap gulita.
Nukuea membelalakkan matanya melihat sebuah mata merah yang berkedip2 di atas pintu kamar."Hia itu apa yang berkedip2 berwarna merah?" tanya Nukuea dan menunjuk ke arah atas pintu kamar.
"Mana, mana?" tanya Lian dan terduduk lalu melihat pada arah yang di tunjuk Nukuea namun Lian tidak melihat apa2.
"Kau yakin Kuea? Jangan menakutiku." ujar Lian sambil tetap menatap ke atas pintu.
Tiba2 Lian pun melihat mata yang berkedip itu juga dan membelalakkan matanya lalu dengan segera menyalakan lampu.
Lian bernafas lega setelah melihat apa yang berkedip2 tadi.
Itu ternyata hanya alarm kebakaran rumah Lian.
Lian pun kesal dengan kejadian itu."Kuea sudah kubilang jangan berpikiran macam2." teriak Lian.
"Tapi Kuea juga takut, Hia." ujar Nukuea sambil mempoutkan mulutnya.
"Ahh sudahlah ayo kita tidur." ujar Lian dan kembali menyelimuti dirinya lalu mematikan kembali lampu kamarnya.
Nukuea pun melihat pada Lian dan berbaring kembali.Namun Nukuea tidak dapat memejamkan matanya karena takut.
Nukuea menatap Lian dalam gelap dan perlahan2 Nukuea mendekatkan dirinya pada Lian dan menempelkan wajahnya pada lengan Lian.Lian pun mengintip dari ujung matanya apa yang dilakukan Nukuea.
Setelah melihat Nukuea yang meringkuk di sampingnya, Lian pun tersenyum dan kembali memejamkan matanya.
.
.
.Keesokan paginya Nukuea terbangun dan terkejut melihat dada Lian tepat di bawah pipinya.
Nukuea segera terduduk dan tanpa sengaja membangunkan Lian yang terkejut karena gerakan tiba2 Nukuea."Ada apa kau ini? Hahhh." ujar Lian dan memejamkan matanya sambil menutup mata dengan lengannya.
Jantung Lian terasa jatuh karena kaget."Maaf, Kuea tidak sengaja." ujar Nukuea sambil menunduk.
Namun Lian tahu penyebab kagetnya Nukuea, karena Lian pun merasakan lengannya yang terasa kaku.
Akhirnya Nukuea turun dari tempat tidur dan segera masuk ke kamar mandi.
Lian pun melihat Nukuea dan menggelengkan kepalanya."Kelakuan dia itu tidak dapat terduga." ujar Lian.
.Setelah selesai mandi Lian keluar hanya memakai bathrobenya dan Nukuea sedang mencari2 pakaian di dalam lemari.
"Sedang apa kau?" tanya Lian.
"Mencari pakaian yang cocok untuk Hia. Kuea ingin menyiapkan pakaian untuk Hia tapi Kuea bingung pakaian mana yang terbaik. Semua pakaian ini terlihat sama." ujar Nukuea yang masih membuka satu persatu jas2 Lian.
Lian menghampiri Nukuea dan mengambil pakaiannya dengan sembarang, Nukuea pun memperhatikan Lian.
Lian berjalan ke belakang sketsel dan mengganti pakaiannya.
Lalu Lian kembali ke lemari lalu mengambil jam tangan dan dasi dengan warna yang sama dengan jasnya.Nukuea memperhatikan setiap gerakan Lian.
Dan ketika Lian memakai dasinya Nukuea mendekat dan melihat cara Lian mengikatnya di lehernya."Hia biar Nukuea yang merapikannya." ujar Nukuea yang tiba2 mendekati Lian dan memegang dasi Lian dan matanya dengan teliti melihat pada dasi Lian.
Namun Lian yang terkejut menatap wajah Nukuea yang begitu dekat dengannya.Nukuea dengan perlahan menarik dasi Lian hingga terpasang dengan baik.
Setelah melihat dasi itu teroasang dengan baik Nukuea pun tersenyum dan menatap wajah Lian seperti bangga dengan hasil karyanya.Nukuea pun kembali melihat pada dasi Lian.
Namun mata Lian tidak lepas dari wajah Nukuea yang masih tersenyum."Sempurna." ujar Nukuea yang menyadarkan Lian dan memalingkan wajahnya.
"Ayo cepat sarapan Hia, takut Hia terlambat." ujar Nukuea dan berjalan ke arah pintu dan keluar dari kamar itu.
Lian menelan ludahnya dan menarik nafas.Tak lama Lian pun menyusul Nukuea keluar kamar dan menuju ruang makan.
Lian melihat Nukuea sedang menata meja dan tersenyum ketika melihat Lian berjalan mendekat."Bi, simpan itu disana." ujar Nukuea pada salah satu pelayan.
Lian lalu duduk dan melihat pada hidangan yang ada di depannya yang tersusun dekat dengannya.
Setelah merasa kalau meja itu tertata rapi, Nukuea pun duduk dan mengambil roti lalu mengolesnya dengan mentega.
"Hia mau selai yang mana?" tanya Nukuea dan Lian pun menatap Nukuea dan menunjuk keju.
"Pakai keju saja." ujar Lian dan Nukuea pun segera memasukkan 1 lembar keju dan menutupnya lagi dengan roti.
Nukuea lalu menyerahkan piring berisi roti itu di meja depan Lian.
Dan dia mengambil lagi roti untuknya sendiri.Lian mengambil pisau dan garpu lalu mulai memotong roti itu namun Lian melihat pada Nukuea yang memakan roti itu dengan tangannya.
Lian tersenyum dan menggelengkan kepalanya dan meneruskan memakan roti itu.Setelah beres sarapan Nukuea segera mengambil tas Lian dan Lian pun akan mengambil tas itu namun Nukuea tetap memegangnya.
"Biar Kuea bawakan untuk Hia." ujar Nukuea sambil tersenyum dan Lian pun berjalan menuju keluar rumah dan Nukuea mengikutinya dari belakang Lian.
Di depan mobil Nukuea memberikan tas Lian.
"Hati2 Hia. Cepat pulang na!" ujar Nukuea sambil tetap tersenyum.
Lian pun tersenyum dan masuk ke dalam mobil.
Ketika mobil mulai berjalan Nukuea pun melambaikan tangannya.TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Close To You (020) (ZeeNunew)
FanficDemi warisan Lian pun akhirnya dengan terpaksa menerima perjodohan dengan salah satu anak dari teman orang tuanya, seorang pria manis bernama Nukuea. 10/04/23