Lian pun pulang ke rumah kecilnya dan Nukuea sudah menunggunya di kamar tidur.
Begitu Lian masuk ke dalam kamar senyum Nukuea mengembang."Kau sudah makan, Kuea?" tanya Lian dan Nukuea pun mengangguk.
"Hia, bisa kemari sebentar?" tanya Nukuea.
Lian pun membuka jasnya, menyimpannya di sandaran kursi dan.menghampiri Nukuea.
"Ada apa, Kuea." ujar Lian dan Nukuea mengapaikan kedua tangannya pada Lian dan Lian pun menundukkan kepalanya dan memeluk Nukuea.
Nukuea pun membalas pelukan Lian lalu Nukuea memegang pipi Lian dan mencium bibirnya.
Lian melebarkan matanya lalu tersenyum dan membalas ciuman Nukuea.Nukuea menarik bahu Lian dan membuat Lian berbaring di pangkuannya.
"Ahhh.." gumam Lian dan memejamkan matanya.
Nukuea pun tersenyum dan membelai rambut Lian dan menatap wajahnya.
Lian mengambil tangan Nukuea yang tersimpan di dadanya dan menciumnya dan meletakkannya kembali di dadanya lalu terus menggenggamnya.
Lian membuka matanya dan menatap wajah Nukuea yang sedang tersenyum sambil menatap Lian.
Lian menarik tengkuk Nukuea dan mengangkat sedikit kepalanya.
Nukuea pun tersenyum dan menundukkan kepalanya lalu memejamkan matanya ketika Lian mencium bibirnya."Kuea, bolehkah Hia tidur sebentar? Dan kau mandi agak malam yah?" ujar Lian dan Nukuea pun membelai rambut dan pipi Lian.
"Tidurlah." ujar Nukuea dan tak lama Lian pun sudah lelap dengan nafasnya yang terdengar teratur.
"Maafkan Kuea, Hia, karena Kuea egois tapi Kuea tidak mau meninggalkan Hia lagi sehingga Hia akan merasakan lelah untuk waktu yang lama." ujar Nukuea dan menundukkan kepalanya lalu mencium kening Lian.
Nukuea menyandarkan kepalanya dan tangannya terus membelai rambut Lian.
Hingga tak lama Nukuea pun ikut tertidur.Beberapa jam kemudian Lian pun terbangun dan merasakan tangan Nukuea yang berada di dada dan kepalanya.
Lian menatap Nukuea yang tertidur lelap.Lian memindahkan tangan Nukuea dengan perlahan lalu berdiri dan masuk ke dalam kamar mandi.
Setelah selesai mandi Lian kembali keluar dengan bathrob dan mengeringkan rambutnya dengan sebuah handuk kecil.
Ketika Lian keluar dia melihat Nukuea yang sudah terbangun dan tersenyum padanya.
"Kau mau mandi Kuea?" tanya Lian dan berjalan menghampiri Nukuea lalu duduk di sampingnya.
Nukuea kembali menarik tangan Lian dan Lian pun mengikuti tarikan Nukuea.
"Ada apa denganmu, kau sangat manja hari ini?" tanya Lian dan Nukuea pun mempoutkan mulutnya dan menyandarkan kepalanya di bahu Lian.
"Memangnya kenapa? Tidak boleh? Hia kan suami Kuea, kalau bukan pada Hia, pada siapa lagi Kuea akan meminta perhatian." ujar Nukuea dan Lian pun tersenyum dan mengelus pipi Nukuea di bahunya.
"Kuea boleh seperti ini setiap hari, Hia suka Kuea yang manja." ujar Lian.
Nukuea menatap dada Lian yang terbuka dan memasukkan tangannya lalu mengelus2 dada Lian.
Lian pun hanya melihat ke dadanya lalu tersenyum.Lian memeluk bahu Nukuea dan menarik kepala Nukuea agar menyandar di dadanya.
Nukuea pun menyandarkan kepalanya di dadanya dan memainkan jarinya di dada Lian.
Dan Lian mengelus2 lengan Nukuea dan bahunya.Lian dan Nukuea pun menyamankan posisi mereka dan kembali memejamkan mata.
.Keesokan paginya Lian terkejut melihat pakaian kerjanya sudah tersimpan di ujung tempat tidur dan Nukuea yang terduduk di atas kursi roda.
Lian tersenyum dan menghampiri Nukuea lalu mencium kening Nukuea."Kau sudah mandi?" tanya Lian dan Nukuea pun mengangguk.
"Hmm. Kuea belajar setiap hari agar Kuea bisa mandiri dan tidak terlalu membebani Hia." ujar Nukuea dan Lian pun tersenyum dan kembali mencium kepala Nukuea dan memeluknya.
"Hia mandi dulu kalau begitu." ujar Lian dan mengelus pipi Nukuea sambil berjalan.
Namun tiba2 Lian berhenti dan membalikkan badannya membuat Nukuea heran.
"Atau Kuea mau menemani Hia?" ujarnya dengan wajah menggoda.
"Hia, cepat mandi sana." ujar Nukuea sambil membalikkan kursi rodanya sambil tersipu malu.
Lian pun tertawa dan kembali berjalan masuk ke kamar mandi.
Setelahnya Lian keluar kamar mandi dan melihat kamar yang kosong."Kemana dia?" tanya Lian pelan.
Lian pun segera memakai pakaiannya dan segala perlengkapannya lalu keluar kamar dan berjalan menuju ruang makan.
Lian melihat Nukuea sedang menyiapkan makan pagi dengan pelayannya.
Nukuea mengarahkan dimana menempatkan makanan, piring dan sebagainya.Lian terdiam dan memandang Nukuea.
Nukuea yang akhirnya sadar kalau Lian menatapnya pun melihat padanya dan tersenyum.
Lian pun ikut tersenyum dan berjalan menuju Nukuea.Lian terduduk di kursi makan dan menatap Nukuea yang sedang menyiapkan sarapan roti bakar untuk Lian.
Nukuea pun menempatkan piring berisi roti bakar berisi keju ke depan Lian.Lian pun mengambil roti itu dengan tangannya lalu memakannya dan membuat wajah keenakkan yang membuat Nukuea tertawa kecil.
"Hmmmm." gumam Lian.
Lian dan Nukuea pun menyantap sarapan mereka.
Setelahnya Nukuea mengambil jas dan tas Lian dan menyimpannya di pangkuannya Lalu menjalankan kursi rodanya.Lian segera berdiri dan mendorong kursi roda Nukuea.
Nukuea mengantarkan Lian sampai mobilnya dan memberikan tas dan jasnya pada Lian.Lian mengambil tas dan jasnya lalu menyimpannya di dalam mobil.
Lian kembali keluar mobil dan menghampiri Nukuea lalu menundukkan kepalanya dan mencium bibir Nukuea."Hia berangkat dulu yah." ujarnya dan kembali mengecup rambut Nukuea.
"Bi, Bi tolong bawa tuan Nukuea kembali ke dalam nanti ya." teriak Lian dan di balas anggukan oleh pelayan itu.
Lian pun masuk ke dalam mobil dan membuka kaca jendelanya.
"Hia hati2, cepat pulang, Na.." ujar Nukuea sambil melambaikan tangannya dan Lian pun melambaikan tangannya ketika mobil Lian melaju keluar halaman rumah.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Close To You (020) (ZeeNunew)
FanfictionDemi warisan Lian pun akhirnya dengan terpaksa menerima perjodohan dengan salah satu anak dari teman orang tuanya, seorang pria manis bernama Nukuea. 10/04/23