CTY 17

973 77 4
                                    

Akhirnya usia kehamilan Lucy memasuki bulan ke 7 dan Nukuea pun mulai bisa berjalan walau harus menggunakan kruk.

Hari itu Lian tiba2 dipanggil oleh kedua orangtua Lucy agar menemui mereka keesokkan harinya.

"Kuea, maukah kau ikut bersamaku menemui orangtuanya Lucy?" ujar Lian dan Nukuea pun terkejut dengan ajakan Lian.

Nukuea menundukkan kepalanya dan menarik nafas panjang.
Lian tersenyum dan mendekati Nukuea lalu memeluk Nukuea.

"Percaya pada Hia, Hia tidak akan membiarkan mereka menyakitimu. Malah Hia punya kejutan untukmu." ujar Lian dan Nukuea pun mengernyitkan dahinya.

Lian pun mengangguk2kan kepalanya mengharapkan persetujuan Nukuea.

"Kau sudah bisa berjalan walaupun masih belum selancar dulu dan Hia mempunyai kejutan untukmu. Anggap saja hadiah dari Hia untukmu yang sudah mau berusaha untuk berjalan kembali." ujar Lian dan mencium bibir Nukuea.
.
.

Esok malamnya Nukuea dan Lian pun mengunjungi rumah Lucy.
Lucy mengeraskan rahangnya melihat Lian yang membawa Nukuea yang berjalan memakai kruknya.

"Baguslah kau juga datang. Kita lihat saja siapa yang akan Lian pilih." ujar Lucy dan Lian pun tersenyum dan menatap pada Nukuea dan meremas pelan tangannya.
Nukuea pun akhirnya tersenyum.

"Sawadikhap." ujar Lian dan Nukuea setelah melihat kedua orangtua Lucy.

"Sawadikhap, kau Lian bukan?" ujar ayah Lucy dan menjabat tangan Lian.

"Dan ini?" tanya Ayah Lucy.

"Ini istri saya tuan." ujar Lian dan membuat ayah dan ibu Lucy terkejut.

"Kau juga membawanya? Kami minta maaf karena kami sudah tahu kalau kau sudah menikah, Lian. Tapi kami terpaksa melakukan ini demi anak dan cucu kami yang berada di dalam kandungan Lucy." ujar ayah Lucy.

"Saya mengerti tuan." ujar Lian.

"Jadi bagaimana? Kami ingin kau menikah dengan Lucy demi bayi yang ada di dalam kandungannya." ujar ayah Lucy.

"Saya juga meminta maaf tuan, tapi saya tidak bisa menikahi anak kalian, saya sudah menikah dan tidak akan mungkin saya akan meninggalkan atau menceraikan istri saya demi apapun juga." ujar Lian dan Nukuea pun menatap Lian yang dengan mantap mengatakan itu.

"Tapi bagaimana dengan anak dan cucu kami, kau harus bertanggung jawab, Lian." bentak ibu Lucy.

"Anda harus mencari siapa ayah dari cucu anda tuan, karena saya bukanlah ayahnya." ujar Lian sambil menyerahkan sebuah amplop pada ayah dan ibu Lucy.

Mereka bertiga membelalakkan matanya melihat pada amplop yang terletak di meja depan mereka.
Nukuea pun sama terkejutnya dengan Lucy dan orangtuanya.

"Apa ini?" teriak Lucy.

"Hasil dari tes DNA yang aku lakukan terhadap anakmu Luc." ujar Lian.

"Tes DNA? Kapan kau melakukan itu dan mengapa kau tidak meminta persetujuanku?" ujar Lucy.

"Aku tidak perlu meminta persetujuanmu, Luc. Kau boleh melakukan kembali tes DNA itu, jika kau tidak percaya pada hasil ini. Tapi sampai kapanpun aku tidak bisa menikahimu." ujar Lian.

Flash Back

Lian meminta bantuan pada dokter kandungan untuk melakukan tes DNA pada bayi Lucy dan dokter itupun menyarankan agar Lian melakukan tes NIPP pada kandungan Lucy hanya dengan mangambil darahnya.

Lalu Lian meminta bantuan pada dokter itu dan dokter itupun menyetujui permintaan Lian.
.

Hari itu adalah waktunya untuk Lucy memeriksakan kehamilannya.
Lucy pun akhirnya di suntik oleh dokter itu dengan tujuan memberikan imunisasi pada bayi dalam kandungannya.

Dokter pun segera mengirimkan sample darah Lucy dan darah Lian pada dokter lainnya untuk di tes DNA.

Dokter meminta Lian untuk menunggu sekitar 1 sampai 2 minggu.
.

Hari itu Lian dan Nukuea melakukan check up pada kaki Nukuea.
Dan ketika Nukuea sedang latihan berjalan secara sembunyi2 Lian mengambil hasil dari tes DNA dia dengan anak yang ada di kandungan Lucy.

Setelah melihat hasil itu Lian pun tersenyum.

"Sudah kuduga." ujar Lian.

Lian pun berterima kasih pada dokter itu dan menyimpan hasil tes itu di dalam tasnya.

Flash Back end

"Kukira sudah cukup aku berada di sini, kami permisi dulu tuan, nyonya." ujar Lian dan menggenggam tangan Nukuea lalu berdiri dan berjalan keluar dari rumah itu.

"Phi tunggu." teriak Lucy dan mengejar Lian.

Lian dan Nukuea pun berhenti berjalan dan membalikkan badannya.

"Phi, kumohon. Aku sangat mencintai kamu, tolong jangan tinggalkan aku." isak Lucy.

"Aku tidak bisa, Luc. Aku tidak bisa mencintai siapapun lagi selain Nukuea. Aku minta maaf tapi kuharap kita tidak akan bertemu lagi." ujar Lian dan merangkul pinggang Nukuea lalu berjalan lagi menuju mobil mereka.

Lucy menangis dan orangtua Lucy pun memegangi Lucy dengan perut buncitnya.

Lian dan Nukuea pun masuk ke dalam mobil dan pergi dari halaman rumah Lucy.

Nukuea pun menunduk dan meremas2 tangannya.
Lian menatap Nukuea dan mengusap rambut Nukuea.

Nukuea menatap Lian dan tersenyum.

"Terima kasih yah, sudah mau menemani Hia dan memberi Hia semangat." ujar Lian dan Nukuea pun kembali menundukkan kepalanya sambil tersipu malu.

"Kuea, mulai sekarang kita akan jalani hidup bersama dan Hia yakin selama kita saling berpegangan tangan, semua masalah pasti akan bisa kita lewati." ujar Lian dan memegang tangan Nukuea.

"Hmm." gumam Nukuea dan memegang tangan Lian.







TBC

Close To You  (020) (ZeeNunew)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang