CTY 20 (END)

1.3K 80 6
                                    

Sore ini Nukuea sedang mandi dan menunggu Lian pulang.
Dan terdengar pintu depan yang di ketuk.
Pelayan Lian pun berjalan cepat ke depan dan membukakkan pintu.

"Tuan Nukuea ada?" tanya Joss.

"Tuan Nukuea sedang mandi tuan. Tapi tuan Lian belum pulang tuan. Tuan Nukuea berpesan tidak ada tamu sebelum tuan Lian pulang." ujar pelayan itu.

"Lian memerintahkan begitu?" ujar Joss sambil tertawa.

"Bilang saja pada majikanmu Nukuea kalau ada aku di sini." ujar Joss.

"Maaf tuan. Bukan tuan Lian yang memerintah saya tapi tuan Nukuea." ujar pelayan itu lagi.

Dan tiba2 mobil Lian memasuki halaman rumah Lian san Nukuea.

"Ah. Itu tuan Lian datang." ujar Joss dan memandang mobil itu masuk hingga terparkir.
Dan tak lama Lian pun keluar dari mobil itu dan berjalan menghampiri Joss.

"Halo Joss, kenapa masih di luar?" ujar Lian sambil masuk ke dalam dan menyerahkan tasnya pada pelayan itu.

"Aku sudah boleh masuk kan? Berhubung kau sudah datang." ujar Joss dan Lian pun menjulurkan tangannya mempersilahkan Joss masuk.

"Nukuea melarangmu masuk?" tanya Lian sambil melonggarkan dasinya.

"Bukan Nukuea tapi pelayanmu itu." ujar Joss sambil masuk dan duduk di sofa ruang tamu.

Lian pun ikut duduk di sofa kecil di sebelah sofa Joss.

"Ada apa kau datang kemari Joss? Tumben sekali. Kau ingin bertemu istriku?" ujar Lian dengan wajah tersenyum.

"Aku ingin bertemu denganmu juga, mengingat masa lalu." ujar Joss.
Dan Lianpun menggeleng2kan kepalanya.

Lalu pelayan wanita itu kembali pada Lian.

"Tuan, saya sudah memberitahu tuan Nukuea kalau anda sudah datang dan saya juga sudah pamit padanya. Saya permisi dulu tuan." ujar pelayan itu dan Lian pun mengangguk.

Tak lama terdengar suara kruk Nukuea dan Lian melihat ke arah suara itu.
Lian segera berdiri dan menghampiri Nukuea yang berjalan kepadanya.

Lian merangkul bahu Nukuea dan mengambil kruknya dan menyimpannya berdiri di meja makan.

Lian membawa Nukuea sampai ruang tamu dan duduk di tempat duduk Lian tadi.
Lalu Lian pun duduk di samping Joss.

"Kau ingin bertemu istriku, bukan? Ini dia sudah ada di sini, katakan apa.yang ingin kau katakan lalu pergilah." ujar Lian.

"Ada apa Phi ingin bertemu Kuea?" tanya Nukuea.

"Aku orang yang tidak suka sembunyi2, aku orang yang selalu berterus terang. Aku menyukai Nukuea, dan aku ingin kita bersaing mendapatkannya." ujar Joss.

Nukuea menatap pada Lian yang sepertinya ingin sekali memukul Joss.

"Phi. Kuea suka pada orang yang berterus terang dan tidak melakukan apapun secara sembunyi2, tapi menurut Kuea, Phi itu lebih ke memalukan. Kuea sudah menikah dan Phi meminta persetujuan suami Kuea untuk bersaing bersamanya untuk mendapatkan Kuea? Hia Lian Kilen Wang akan menjadi suami Kuea satu2nya dalam hidup Kuea. Jadi Kuea mohon Phi pergi dari rumah ini dan juga hidup Kuea. Suami Nukuea tidak tenang dengan adanya Phi kemari dan Kuea tidak suka pada orang yang membuat suami Kuea tidak tenang." ujar Nukuea dan Lian hanya mendengarkan Nukuea dan menatap Joss.

"Bisakah kau keluar sekarang Joss, istriku marah, dan jika dia marah aku tak akan segan2 untuk memukulmu." ujar Lian dan Joss pun tersenyum lalu berdiri dan keluar dari rumah itu.

"Kau belum mengenalku Kuea. Jika saja kau mengenalku, kau tidak akan berbicara seperti itu." ujar Joss dari depan pintu.

"Mungkin saja tapi sayangnya Kuea tidak mau mengenal Phi." ujar Nukuea sambil tersenyum manis.

Setelah Joss keluar Lian segera menutup pintu dan berbalik menatap Nukuea yang masih tersenyum.

"Kenapa senyumanmu manis sekali padanya?" tanya Lian.

"Biar dia bertambah suka pada Kuea." ujar Nukuea dan membuat Lian mengernyitkan dahinya.

"Maksudnya?" tanya Lian sambil berjalan mendekati Nukuea.

"Biar Hia tambah bangga ketika Hia mengatakan padanya senyuman manis itu milikku." ujar Nukuea dan membuat Lian tertawa.

Lian semakin mendekati Nukuea dan mengangkat Nukuea agar berdiri.
Lian lalu duduk dan menarik Nukuea agar duduk dipangkuannya.

"Hmmm. Jadi senyuman manis itu milikku yah? Apa bibir manis ini juga milikku?" tanya Lian sambil mencium bibir Nukuea.

"Apa pipi cubby ini juga milikku?" ujar Lian sambil mencium pipi tembem Nukuea.

"Apakah badan seksi ini juga milikku?" ujar Lian dan meraba dada Nukuea sampai ke perutnya.

"Hmm.. Semuanya milik Hia." ujar Nukuea dan mereka pun saling pandang.

Lian menarik tengkuk Nukuea dan mencium bibirnya.
Lian pun berdiri dan mengangkat Nukuea dan membawanya ke kamar tidur.

"Hia mandi dulu. Badan Hia lengket." ujar Nukuea.

"Baiklah." ujar Lian dan membawa Nukuea masuk ke kamar mandi.

"Hia, Kuea sudah mandi." ujar Nukuea.

"Hia tahu, siapa yang bilang kita akan mandi?" ujar Lian dan memeluk erat pinggang Nukuea dan menekannya dengan badan Lian ke tembok kamar mandi sambil menciumi bibir Nukuea.






END

Close To You  (020) (ZeeNunew)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang