Hai, hai, assalamu'alaikum!!
Karna Di Atas Sajadah tidak lagi saya lanjutkan, dan banyak yang kecewa dengan keputusan saya. Sebagai gantinya saya kasih cerita yang tak kalah menarik dari sebelumnya, ikuti saja bagaimana alurnya!! 🐣_Happy Reading_
"Assalamu'alaikum ummah! " pekik seorang gadis diatas tangga.
Wanita paruh baya yang mendengar pekikan tersebut, sontak menoleh karah sumber suara.
"Wa'alaikumussalam, kok kamu sudah ada ditangga saja? Biasanya dari pintu luar sudah teriak-teriak tidak jelas " tanya Maryam kepada putrinya.
"Hehehe, Nia tadi lewat pintu belakang ummah! Makanya bisa langsung naik ke kamar " sahut gadis itu seraya mulai turun dari anak tangga.
"Yasudah, sini cepat makan sudah waktunya makan siang. Main mulu kerjaan mu itu "
"Nia nggak main ummah! Nia tadi ambil buku paket dirumah Dinda "
Maryam hanya diam tak menggubris ocehan anaknya, jika digubris dia akan slalu mengelak. Bagaimana tidak? Sifatnya saja keras kepala, belum lagi dia orangnya nekat.
"Hm, sudah cepat makan " titahnya.
Dimeja makan itu hanya ada Maryam, Ghazalli, Azkiya, dan Vania. Suasana hening tanpa pembicaraan, hingga makan siang mereka pun telah usai.
Perlahan Maryam berdiri dari tempat duduknya, dan meletakkan semua piring kotor didapur.
"Vania " panggil Ghazalli.
"Iya bi? " sahut Vania.
"Besok kamu abi masukkan ke pondok "
"Iya, sudah lima kali abi bilang seperti itu, Nia juga tidak keberatan. Toh, jika memang ini keputusan yang baik untuk Nia, Nia setuju setuju saja "
"Maa Syaa Allah, anak abi sholehah sekali. Jadikan ummah panutanmu ya nak? "
"Nggih abi "
Tak lama setelah itu, suara menggelegar kembali tercipta. Siapa lagi jika bukan suara Azkara? Abang Azkiya dan Vania.
"ASSALAMU'ALAIKUM, AHLI SURGA " teriak Azka.
"Wa'alaikumussalam, astagfirullah! Azkara! Jangan teriak-teriak, tidak baik! " tegur Maryam yang telah usai mencuci piring kotor didapur.
"Hehehe, maaf ummah. Lagian abi sama Nia serius banget, lagi bahas apa memangnya? " tanyanya seraya menyalimi tangan Maryam dan Ghazalli.
"Ini masalah Nia mau dimasukkan ke pondok " sahut Ghazalli.
"Oh, itu, cie adik abang mau masuk pondok. Jangan lupa belajar yang pinter yee, nanti pulang dari pondok, abang beliin mobil Lamborghini " ucapnya.
Vania mendengar itu seketika menjadi senang, siapa sih yang tidak mau diberi hadiah seperti itu?!!.
"Wih! Beneran bang? "
"Ya, engga lah, duit darimana abang beli mobil kek gitu. Daripada mobil itu mending abang beliin handphone jadul, lebih murah, awet, langka lagi. Gimana? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi! Gus Galak! [On Going]
Dla nastolatków[FOLLOW DULU SEBELUM BACA❗] Al-Zahida, sebuah pondok pesantren yang dihuni ratusan santri. Siapa sangka, dari banyak nya santri, hanya ada satu santriwati yang dapat mengalihkan perhatian seorang gus galak. Dia, Muhammad Alzam Razka Zavier, seorang...