• Bab 19 - Desa Zillion dan Pria Sinting

330 45 8
                                    

Desa Zillion, desa utara wilayah Achilles dengan sektor utama perdagangan. Daerah ini dikelola oleh Viscount Adler yang dikenal sebagai penjelajah negeri. Kesetiaan mereka pada Achilles telah diikrarkan sejak Duchess terdahulu sebagai kepala keluarga, yaitu Ibu Lucius.

Memiliki lokasi geografis dekat dengan laut negeri Linden sehingga daerah ini sebagai salah satu pusat ekspor-impor dengan beberapa negeri lain. Selain itu, Zillion berbatasan langsung dengan Ibu Kota. Menjadikan Zillion sebagai pembawa tren pada Ibu Kota Lyster.

Ini karena komoditas barang unik dan bernilai yang diminati para bangsawan selalu masuk darisana. Menjadikan sebuah ancaman ekonomi bagi Ibu Kota karena perkembangan yang hampir sama. Maka dibuatkan sebuah undang-undang Lyster dimana penekanan pembatasan ekspor-impor dengan proses ketat yang diawasi oleh kerajaan. Hal ini memberi dampak kerugian bagi Zillion akibat penekanan tersebut.

Meski begitu, sejak wilayah Zillion menjadi milik keluarga Lucius sebagai hadiah dari sang Raja. Proses ketat yang cukup memakan waktu dapat perlahan sedikit melonggar dengan beberapa peraturan yang dibuat Lucius dengan persetujuan Raja.

Membuat suasana ramai yang telah lama hilang kembali bersinar. Bahkan ketika malam tiba, keramaian tersebut akan mengalahkan gelap malam. Sehingga daerah ini kadangkala disebut sebagai wilayah tanpa malam.

Saat pasangan Achilles sampai di Zillion, mereka langsung menuju kediaman Viscount Adler. Membuat keinginan Alicia berkeliling saat itu juga harus diurungkan.

Melihat tingkah menggemaskan Alicia yang menautkan jari dipangkuan serta bibir maju menggerutu, tidak dapat menahan rasa gemas Lucius.

Namun Lucius sengaja membiarkannya karena ingin lebih lama melihat tingkah lucu tersebut. Terutama ekspresi wajah yang berubah-ubah seperti anak kecil yang merajuk.

Sampai depan kediaman Adler. Mereka telah disambut oleh Viscount beserta istri dan beberapa pelayan yang berbaris rapih.

Lucius turun lebih dahulu, kemudian membantu Alicia turun dengan mengulurkan tangan. Alicia menyambutnya dengan ekspresi normal seakan rajukan tadi hanya ilusi. Membuat Lucius menahan tawa dengan sebelah tangan yang menutup mulut.

Alicia yang melihat itu bertanya dalam benak sambil memasang ekspresi terheran, 'ada apa dengan pria ini. Apa kepala nya terbentur saat di kereta tadi? Kurasa aku harus memeriksa kepalanya untuk mencegah benjol atau gegar otak.'

"Selamat siang dan selamat datang di kediaman Adler, Yang Mulia Duke dan Duchess Achilles. Semoga Dewa Gilles senantiasa memberkati kita semua." Ucap Viscount Adler sembari membungkuk hormat bersamaan dengan istrinya.

Diam. Lucius dengan datar mengangguk sebagai balasan. Lalu kembali diam. Menciptakan suasana canggung disekitar. Viscount Adler diam, memikirkan apa dirinya berbuat salah. Bahkan terlihat beberapa pelayan mulai berkeringat dingin seakan ingin kabur dari sana.

Alicia yang sejak tadi diam tersenyum manis hingga mata menyipit. Kini salah satu ujung bibir nya berkedut naik ̶ kesal melihat tanggapan ala kadar dari suami kurang ajar nya tersebut. Entah karena pria itu malas memberi salam atau selalu kasar pada orang lain.

Alicia membatin, 'pulang nanti aku harus memukul keras bokong pria ini dengan rotan!'

⁰ o ⁰ ⁰ o ⁰

"Ah! Rasanya umur ku akan berkurang lebih cepat jika berada dalam kereta kuda lebih lama." Lega Alicia sembari berbaring terlentang memenuhi ranjang berukuran besar berwarna putih selepas makan malam dan berganti gaun tidur.

The Secret of DuchessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang