08

311 22 0
                                    

Hellowww i'm comeback again

Don't forget to give me the vote and comment guys, i hope you'll be enjoyed.

Happy reading all

"RENASYA!!!" Teriaknya, renasya terkejut, ia baru saja berangkat sekolah dan baru saja masuk ke ruangan kelas nya, tiba tiba sudah di panggil dengan suara yang amat sangat tidak sehat untuk telinga.

Renasya tak menjawab panggilan dari salah satu temannya, melainkan ia langsung melewati mereka dan duduk di bangku nya sendiri, dan menelungkup kan kepalanya di atas kedua tangan yang saling bertumpu di atas meja, singkatnya, ia masih ngantuk.

Teman temannya mendengus kesal, lantaran panggilan mereka tak di hiraukan oleh renasya, alih alih mereka marah, mereka tak heran dengan kelakuannya, mereka sudah paham tabiat renasya . Renasya cukup dingin jika di sekolah. Satu persatu dari mereka berjalan menghampiri renasya di bangkunya.

Dengan perasaan was was, mereka takut. Takut di bacok, renasya cukup ganas jika tidurnya di ganggu.

Mereka ragu ragu untuk mengajak renasya berbicara, mereka saling menyenggol lengan satu sama lain, agar ada yang berani berbicara dengannya.

"Lo ajah Mel yang bangunin Rena " ujarnya, sedangkan pemilik nama Mel atau Melati itu mendelikkan matanya menatap sangsi orang tadi.

"Kok gue?! Lo lah Rin !" Jawab melati, menatap tajam teman yang seenak jidat menyuruhnya, Karin namanya

"Aduuuh, gue mana berani? Nanti di bacok sama Rena gimana? Lo tau sendiri kan Rena kalo lagi tidur terus di ganggu bakal berubah kaya maung?!" Ujar Karin, bulu kuduk nya berdiri membayangkan betapa seramnya Renasya ketika marah. Hiih.

"CK , lama Lo pada" ucap pemudi yang sedari tadi memang diam dan menyaksikan perdebatan antara Melati dan Karin .

Mungkin karena mereka sangat berisik, dan suara mereka menganggu renasya, sebelum salah satu dari mereka membangunkan nya, renasya terlebih dahulu telah bangun dan menegakkan badannya. Sontak membuat mereka terkejut.

"Berisik!" Ucap renasya menatap tajam mereka bertiga

"Mmmm Ren?.." mendengar salah satu temannya seperti ingin menyampaikan sesuatu, renasya melunakkan mimik wajahnya agar tak membuat mereka takut.

"Kenapa win?" Tanya nya. Win atau Wina nama pemudi yang sedari tadi tak bersuara, pemudi yang melerai perdebatan antara Melati dan Karin.

"Itu.. melati sama Karin, katanya ada yang mau mereka tanyain " jawabnya seraya menunjuk ke arah melati dan Karin , yang di tunjuk melototkan matanya tak terima

"Mana ada ya sat! , Kan Lo win yang nyuruh gue sama Karin bangunin Rena " ucap melati, yang di setujui oleh Karin

"Hehe" kekeh Wina , mereka berdua hanya mendengus kesal

"To the point!" Ujar Rena

" Jadi gini ren-"

Tet.... Tet.... Tet....

Ucapan Wina terpotong lantaran bel sekolah nya telah berbunyi .

"Anjing lah !" Umpatnya.

.
.
.
.

Tak lama kemudian, guru yang mengajar di kelas mereka datang, dengan membawa buku vocab berwarna ungu janda yang tebal, sang guru mendudukkan dirinya di kursi guru, dengan name tag 'Evellina'.

"Morning class!" 

"Morning to Mrs. Evellina !

"How are you today?"

Hello Mama!√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang