Sorry for the typo nya.Pstt masih di hari yang sama, hari dimana mereka menikah.
Orang tua mana yang tidak merasakan kesedihan jika anaknya yang sebentar lagi akan diambil oleh seorang laki laki untuk melaksanakan aturan norma agama? Yaitu menikah.
Sedih dan tak rela,itu yang dirasakan oleh Chandra selaku ayah dari Denada dan renasya ketika beliau masuk ke dalam ruangan tempat dimana kedua putri mereka di make up, perasaan tak relanya semakin besar tatkala iris matanya bertemu dengan manik yang indah milik putri keduanya
Iris mata yang semula kering kini mulai berembun dan mulai berjatuhan layaknya air terjun, membuat orang orang yang ada di sana kaget dan menatap bingung ke arahnya, tak terkecuali ada tiga pasang mata yang menatapnya dengan pandangan sama dengannya.
Iris mata milik putri keduanya mengeluarkan bulir bulir kristal cair dari tempatnya, dirinya berdiri dari tempat duduknya dan langsung menghampiri sang ayah dengan ke adaan yang masih menangis.
"Huaa papa... Kenapa menangis?!" Teriakkan putri keduanya mengejutkan orang orang yang ada di sana.
"Eh- ya ampun adek, papa nggak papa sayang cup cup cup, papa cuma terharu adek sama kakak sebentar lagi akan jadi milik suami adek sama kakak " ujarnya sembari menepuk pelan punggung putri keduanya yang berada di dekapannya
"Udah dong sayangnya mama, cup cup cup, nanti make up kamu luntur lho, nanti calon suami kamu nggak jadi nikahin kamu gimana ??" Sang mama pun ikut andil dalam menenangkan sang putri agar berhenti menangis.
"Kan hik- bisa hik- di rias- lag- hik gi" jawab si bungsu dengan tersendat sendat, bukan karena menangis melainkan cegukan kecil
"Minum dulu sayang, habis itu lanjut make up"
"Ya sudah mbak, tolong make up ulang lagi adek ya?, Saya sama suami saya akan ke bawah sebentar"
"Siap nyonya".
.
.
.
."Permisi tuan nyonya, keluarga besar dari tuan satria sudah tiba di depan sana "
"Ya, terimakasih bibi"
"Mas... Mama mau ke kamar dulu ya, jemput anak anak"
"Iya mah, papa mau ke depan juga".
Situasi di kediaman keluarga Chandra benar benar sangat ramai, bahkan teman teman renasya pun ikut datang untuk mengucapkan selamat pada sahabatnya.
Keluarga mempelai pria telah sampai di kediaman mempelai wanita, semuanya tampak sangat elegan dan menawan dengan baju baju itu. Para tamu yang tadinya hanya duduk kini mulai berdiri dan ikut mengagumi paras menawan keluarga mempelai laki-laki.
"Eee... Buset dah, calon suami renasya ganteng banget anjir!" Celetuk Rifa saat melihat perawakan calon suami dari sahabat nya. Yang disetujui oleh melati
"Bener Rif! Bang Jen ganteng banget, tapi itu bang Jeff juga ganteng Cui!"
"Weh Mel, Rif!" Panggilnya, membuat kedua perempuan itu langsung menengok kearah samping dimana ada temannya yang memanggilnya tadi
"Apa Rin?" Jawab keduanya
"Itu lihat si Wina , bengong liatin siapa si?!" Karin menunjuk ke arah Wina
"Oy win!" Karin menepuk pelan bahu Wina ,membuat Wina terlonjak kaget
"Kampret! Kaget gue Rin, apa sih! Ganggu ajah"
"Nyenyenye, Lo liatin siapa sih?"
"Itu cowo yang duduknya depan, sampingnya om satria itu ganteng banget" ujarnya seraya menunjuk ke arah yang ia maksud. Dia menunjuk ke arah Samuel .
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Mama!√
Short StoryRenasya tidak tahu mengapa dirinya mau menikah dengan seorang duren (duda keren) yg memiliki anak 1, yang pasti itu karena jiun, anak imut itu "aduuh.... nggak papa deh nikah sama duda, yg penting ganteng hehe" _Renasya "renasya, mau kah kamu jad...