10

264 19 0
                                    

Hello balik lagi bersama cerita saya, mohon maaf sebesar besar nya bila membosankan, dan banyak sekali typo yang saya buat.

Dan lagi, sekali lagi saya ingatkan untuk meminta kepada kalian jika sudah membaca cerita ini dan sekiranya kalian menyukainya jangan lupa untuk memberikan saya hadiah berupa VOTE and COMMENT.

.
.
.
.

H-3 menuju pernikahan Jen-Ren dan Jef-Den

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat,layaknya kereta cepat yang tengah kau naikki, layaknya kau menaikki sebuah karpet terbang milik om jin, dan layaknya melangkah kan kakimu  dengan mudah melewati pintu kemana saja milik Doraemon . Cepat sekali.

Di dalam kediaman keluarga mempelai pria, semua dekorasi sudah tertata rapih, cantik nan elegan, yang di dominasi warna peach. Sangat manis.

"Yes? Hello??"

"Hallo" tampak seorang wanita paruh baya atau sebut saja Irina tengah menelfon entah siapa itu, dengan menggunakan bahasa asing. Jujur saja, Irina tak begitu pandai bahasa asing.

"Why mom?"

"Nggak usah pakai bahasa Inggris deh kamu! Kamu itu orang Indonesia!" Ujar Irina

"Tapi kan Sam di luar negeri"

"Terus kenapa? Kamu merasa kamu orang luar iya?! Dasar!"

"Hehe sorry , kenapa mama ku yg cantik?"

"2 hari lagi kedua Abang mu mau nikah, kamu harus pulang sekarang juga, mama udah pesanin tiket pesawat dari kemarin "

"Tapi mom-"

"Nggak ada tapi tapi an ya Sam , kamu udah tiga tahun di Aussie, nggak kangen mama sama papa kah?!"

"Sam juga kangen sama kalian tapi kalau pulang sekarang ngg-"

"Mama nggak mau tahu, sebelum hari H kamu sudah harus ada di rumah, kalau nggak, mama coret kamu dari KK plus mama bakal suruh papa blokir black card + card kamu yang lain" ancamnya. Wuuuuih ngeri ngeri sedep.

"Ya ampun mom... Tega banget sama pangeran "

"Mama nggak peduli Samuel , pokoknya besok harus sudah sampai di rumah titik."

Tut... Tut... Tut...

Panggilan telefon itu ia tutup sepihak tanpa mendengarkan jawaban dari si penelpon, ia tak peduli, yang terpenting anak bungsu nya harus bisa pulang besok, kalau tidak awas saja.

"Kenapa si ma? Marah marah Mulu deh, tambah tua nanti" ujar sang papa yang memang sedari tadi ada di sana tengah menyesap kopi panas nya dan memperhatikan istri nya yang tengah menelfon si bungsu

"Diem kamu! "Sentaknya

.
.
.
.
.

Sedangkan di belahan dunia lain

Setelah mama nya mengatakan bahwa si mama sudah memesankan sebuah tiket pesawat, ternyata memang sudah ada di ruang tamu apartemen nya, entah sejak kapan.

Ia menyambar kunci motor nya dan menyambar jaket hitamnya, lalu keluar dari apartemen dengan buru buru, membawa motornya dengan kecepatan yang tinggi menuju sebuah caffe yang cukup terkenal milik temannya .

Setelah ia sampai di caffe, ia langsung turun dari motor nya dan membuka pintu caffe tersebut agak kencang sehingga membuat beberapa orang lainnya yang ada di sana sedikit terkejut dengan aksinya.

"CK, arrgg fuck!" Umpatnya seraya membawa tubuhnya untuk duduk di salah satu meja di sana

"Calm down bro, why?" Tanya nya

Hello Mama!√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang