RAFARAEL [END]

19. Equestrian

Sinar mentari perlahan mengintip dari balik tirai kamar Aldi. Tiga sosok adam yang masih menutup mata itu kini terbuka salah satunya, dengan Aldi yang pertama.

Pemandangan pertama yang pria dua anak itu lihat ialah dua putranya—Jonathan dan Rafarael yang masih memejamkan mata.

"Wake up, putra Daddy." Ujar Aldi dengan lembut, berniat membangunkan kedua putranya.

Rafa menggeliat pelan, perlahan membuka mata menyesuaikan cahaya yang netranya tangkap. Sedangkan Jonathan, alih-alih terbangun, anak itu malah menyamankan posisinya.

"Morning, sayang."

"Morning, Daddy." sahut Rafa dengan beranjak memeluk sang Ayah.

"Bangunkan Abangmu, Son." Rafa menoleh kebelakang, dapat Ia lihat Jonathan masih tetap memejamkan mata.

Rafa lantas beranjak ke arah sang Kakak, menggoyangkan pundak Jonathan sedikit keras.

"Abanggggg...bangunn" ucap Rafa terus-menerus.

Jonathan yang merasa terganggu mulai mengerjapkan matanya, netra miliknya menangkap ruangan kamar yang tak asing, Ah kamar Daddynya. Memang Aldi terkadang meminta untuk tidur bersama dikamarnya.

"Eughh, kenapa?" tanya Jonathan dengan suara khas bangun tidurnya.

"Hari ini jadwalnya berkuda, boys"

Mendengar penuturan Aldi, Rafa lantas membelalak kaget. Berkuda? oh NOOOO...bahkan mendengar seruannya saja membuatnya takut.

Dan sekarang menunggangi? duduk diatas kuda? OH NOOO!!! Ingatkah kalian saat pertama kali Rafa bertemu koleksi kuda keluarganya? 

Tetapi berbeda dengan Jonathan yang tampak semangat, Equestrian adalah hobinya.

-----

Disinilah mereka berada, di halaman belakang mansion. Dengan pemandangan berbagai macam kuda berjenis Morgan dan satu kuda berjenis Cyldesdale.

Fakta yang baru Rafa tahu, kuda jenis Cyldesdale adalah milik sang Mommy, pantas saja kuda itu terlihat berumur dari kuda lainnya.

Aldi berkata bahwa sebelum mengandung Rafa, sang Mommy sangat hobi dalam menunggangi kuda. Bahkan terkadang Jonathan sebagai penonton bersama Sang Daddy.

Membayangkan saja sudah dapat Rafa simpulkan, pasti keren.

"Come on, Boy." Panggil Aldi, meminta Rafa mendekat. Bagaimana dengan Jonathan? anak itu tengah mengendarai kudanya dengan fokus tanpa mempedulikan sekitar.

Dengan seekor kuda putih yang sangat gagah, dan tentu saja dirinya tengah menunggangi diatasnya. Jika dilihat situasi yang menggambarkan Jonathan sekarang ialah bak seorang pangeran.