✦ 11

657 74 3
                                    

──

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

──

#ELEVEN; Little interaction
after a while.

──

Dengan langkah gontai aku berjalan menuju kelasku. Pagi ini aku berangkat sendirian tanpa Yuka. Saat aku mengunjungi rumahnya berniat untuk menjemput Yuka, Ibunya mengabarkan kalau Yuka demam dan menitipkan surat dokter padaku.

Astaga, orang-orang di sekitarku ini kenapa pada sakit semua sih?

Aku memasuki ruangan yang berketerangan 1-3 di atasnya, alias kelasku. Aku berniat untuk menutup pintu geser kayu itu, tapi saat aku mau tutup kembali pintunya malah macet.

"Kenapa nggak mau ketutup sih?!" gumamku kesal sambil terus berusaha mendorong pintu kelas bodoh ini.

Pintu itu malah terbuka lebar, menghadirkan sesosok pemuda yang membukanya.

"Aku hampir terjepit kalau kamu terus bersikeras menutup pintunya lho."

Wajah Rin tiba-tiba sudah berada di hadapanku. Sangat dekat!

"KYAAAK!" aku terlonjak dari posisi berdiriku. Kaget karena wajah Rin yang tiba-tiba hadir bagaikan jumpscare setara film horror, didukung dengan wajah Rin yang memang mengerikan dari sananya.

Rin berjalan tanpa memedulikanku yang hampir jantungan karena ulahnya. (p.s. : hiperbola)

Padahal tubuh Rin itu cukup besar, tingginya itu lebih dari 180 cm. Kenapa tadi aku tidak menyadari kehadirannya ya?

Eh, aku baru sadar. Rin yang selama hampir seminggu nggak masuk akhirnya ke sekolah juga!

Rin yang sudah duduk di kursinya disusul oleh aku yang ikut duduk di kursi di sampingnya. "Hey, akhirnya kamu masuk juga. Masih inget sekolah?" tanyaku dengan nada usil.

Rin langsung menatapku dengan tatapan sebal. "Cih apaan sih."

"Kenapa Rin lama banget sakitnya? Aku khawatir tau~ aku pikir Rin pindah sekolah atau apa." ucapku lagi.

Moodku langsung membaik dapat berjumpa lagi dengan Rin setelah sekian lamanya. Selama anak ini tidak masuk, aku duduk sendirian seperti orang nolep dan selalu diberi tatapan kasihan oleh teman-teman sekelas.

Rin ini anaknya pemalu dan kalau kugoda sedikit saja pasti ia akan salah tingkah. Aku mempelajari sifatnya ini selama sebulan sudah mengenalnya.

"Aku sendirian tau selama seminggu. Apa jangan-jangan Rin sengaja melebih-lebihkan waktu istirahat, hum?"

Tuh lihat, telinganya memerah baru kugoda sedikit saja. Ini hiburanku selama sebangku dengannya.

Dia mendengus. "Jangan lupa aku juga sakit karenamu bodoh. Siapa juga yang mau sakit dan tinggal lama-lama di rumah?"

ABOUT RIN ; R. Itoshi × fem!OCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang