✦ O8

638 78 4
                                    

──

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

──

#EIGHT; When it
rains.

──

Author's POV

Tidak seperti biasa Rin datang ke sekolah kesiangan. Biasanya ia akan datang minimal tiga puluh menit sebelum masuk. Tapi hari ini dia datang cukup mepet dengan waktu.

Pemuda itu sekarang berada di depan loker miliknya, mengganti sepatunya ke sepatu khusus lingkungan sekolah.

Bruk!

Atensinya teralihkan pada suara keras barusan. Suara itu ternyata berasal dari Hanami yang datang terburu-buru dan tidak sengaja menabrak lokernya.

Lokernya dengan loker milik Rin tidak terlalu jauh. Rin bisa melihat gadis itu dengan jelas.

"Maaf, maaf, maafkan aku!" ucap gadis itu kala suara keras yang ia buat menarik banyak perhatian orang.

Hanami dengan terburu-buru membuka lokernya, mengganti sepatunya dengan cepat, dan membanting pintu loker miliknya sehingga lagi-lagi menimbulkan suara yang keras.

Gadis itu menundukkan kepalanya malu, merutuki kebodohan yang ia perbuat sendiri.

Pfft, bodoh. Rin menertawai tingkahnya yang ceroboh.

Tanpa Rin sadari, sebuah senyum tipis muncul di wajahnya hanya dengan melihat gadis itu.

Cih, lagi-lagi aku tersenyum sendiri. decaknya dalam hati.

Akhir-akhir ini Rin selalu bersikap aneh. Hanya dengan membayangkan wajah gadis itu saja sudah membuat wajahnya memerah.

Padahal interaksi mereka selama kurang lebih sebulan lamanya di sekolah cuma tatap-tatapan dan mengobrol pun sesekali.

Terkadang Rin mengaitkan Hanami dengan mimpinya saat masa kecil dengan seorang gadis kecil di mimpinya itu. Tapi Rin tidak ingat sama sekali wajah gadis kecil itu dan bagaimana suaranya, jadinya Rin tidak mau mengambil kesimpulan sendiri.

Tidak ingin berlama-lama di sini, Rin pun memilih melangkahkan kakinya ke kelasnya. Bisa gawat kalau wajahnya nanti beneran merah hanya dengan melihat gadis itu.

Mau Rin pergi ke manapun, ia tetap tidak akan lepas dari gadis bernama Hanami itu. Gimana tidak, mereka saja sekelas dan sebangku.

Di kelas Rin suka memperhatikan Hanami saat belajar. Menurutnya gadis ini lebih menarik dari penjelasan Sensei di depan kelas.

Ketika mata mereka bertemu, Hanami selalu memalingkan wajahnya diikuti semburat kemerahan yang muncul di pipinya. Sangat menggemaskan.

ABOUT RIN ; R. Itoshi × fem!OCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang