✦ 15

519 63 2
                                    

──

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

──

#FIFTEEN; Let's make
a bet!

──

Semenjak kejadian 4 hari yang lalu tepatnya di UKS, aku dengan Rin semakin dekat. Aku pikir hubungan kami akan canggung setelah itu, namun nyatanya tidak. Malah semakin rapat.

Rin juga jadi lebih banyak bicara. Biasanya aku lah yang akan memulai percakapan dengannya, tapi sekarang kami berdua menjadi lebih banyak mengobrol dari biasanya.

Karena sering mengobrol bersama, aku merasa perlahan mulai menyukai Rin. Awalnya aku tidak terlalu tertarik dengannya, nyatanya kini aku makin jatuh ke dalam pesonanya.

Coba saja dia seperti ini dari awal, mungkin aku sudah menyatakan perasaan sejak dulu?

Seperti sekarang, saat sedang mapel bahasa Inggris dimulai. Rin memperhatikan guru dengan seksama, dia juga aktif menjawab pertanyaan dari guru, di dalam kelas Rin memang lah dokternya bahasa Inggris.

Aku kagum bagaimana fasihnya Rin berbicara dalam bahasa Inggris. Aku tidak memutus pandangan darinya sama sekali, terlalu sayang untuk dilewatkan.

Sampai Rin menyadari aku tengah menatapnya lekat, aku jadi salah tingkah karena tertangkap basah olehnya. Aku memalingkan wajahku ke samping.

"Hmph." Rin berdehem lalu kembali fokus ke pelajaran. Tidak sadar aku menghela napas lega, terus berniat untuk memandangi Rin lagi.

Tapi saat aku menolehkan kepala kembali, Rin tengah menyender menggunakan tangannya yang bertumpu di meja. Menatapku seperti bagaimana aku menatapnya tadi. Tidak ketinggalan terbentuk seringai kecil di bibirnya.

Pipiku mendadak memanas. Apa Rin sedang mengejekku?

Jadi lah sepanjang pelajaran aku berusaha untuk tidak bertatap mata dengan Rin.

Hari ini aku pulang lebih sore karena latihan dan kebetulan jadwalku piket. Yang harusnya pulang 1 jam yang lalu sesuai jadwal, tapi karena serangkaian kegiatan di atas aku jadi pulang 2 jam lebih lama dari jadwal sebenarnya.

Saat melewati koridor sekolah, aku melewati ruang ganti olahraga putra. Tepat di depan pintunya, keluarlah Rin dari ruangan itu. Kebetulan macam apa ini?

"Kamu baru pulang?" sosor Rin begitu melihatku.

Aku mengangguk kecil. "Iya, karena aku piket dulu."

ABOUT RIN ; R. Itoshi × fem!OCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang