✦ 16

539 73 1
                                    

──

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

──

#SIXTEEN; D-day, what is
really wanted.

──

Hari ini akan menjadi hari tersibukku. Karena hari ini adalah acara perdana festival olahraga yang sudah dipersiapkan selama kurang lebih 3 minggu.

Aku sudah rapih mengenakan pakaian semi-formal untuk membawakan acara nanti. Aku mengenakan kemeja putih dengan dasi hitam dipadu rok span selutut berwarna hitam. Di genggamanku aku membawa blazer hitam dan akan kupakai saja nanti jika sudah di sekolah.

Pagi-pagi sekali aku bangun dan sekarang sedang sibuk berkutat di dapur. Mondar-mandir dari konter ke kompor, memotong bahan makanan lalu memasukannya ke dalam panci, mengoseng-oseng sehinga menimbulkan suara decitan antara wajan dan sutil. Apron yang kupakai menjadi kotor membuktikan seberapa keras aku memasak.

Sebenarnya aku sudah biasa memasak, perkara ini ialah hal mudah bagiku. Karena Ibu sering pulang larut malam jadi aku suka bereksperimen di dapur selama sendirian di rumah. Hasilnya sekarang aku tidak perlu lagi mengandalkan Ibu kalau soal mengisi perut.

Aku mematikan kompor begitu ebi furai yang sedang digoreng menjadi warna coklat keemasan. Aku mengangkat lalu meniriskannya. Di atas meja aku sudah menyajikan berbagai macam hidangan; kroket, tumis sayur, acar, dan ebi furai yang barusan kupindahkan.

Membuka kulkas aku berjongkok mencari sayur. Aku mengambil selada dan tomat ceri. Lalu aku membuka lemari yang menyimpan banyak kotak bekal milik Ibu dan mengambil salah satu yang berwarna putih polos dan tutupnya yang bercorak kayu.

Dengan fokus dan sangat hati-hati, aku menggunakan sumpit memasukkan satu per satu hidangan yang sudah kumasak. Kutata serapih dan secantik mungkin.

Aku menyeka keringatku. Hasilnya lebih bagus dari yang kubayangkan. Aku pun mencari kain corak berwarna beige sebagai pembungkus kotak bekal itu. Kubungkus kotak bekal itu dan voila, sudah selesai.

Bekal ini bukan untukku melainkan untuk Rin. Aku bangun pagi-pagi sekali hanya untuk membuatkan pemuda suram itu bekal makan siang. Hari ini ia ada pertandingan, jadi sebagai bentuk penyemangat kubuatkan bekal. Semoga Rin menerimanya dengan senang!

Aku sampai di sekolah dan langsung menuju ruangan yang diperuntukan yang bertugas. Di sana sudah ada Yuka dan Nanase yang sedang latihan membaca script.

Acara pembukaan akan dimulai sebentar lagi. Aku pun juga cepat-cepat latihan membaca script bagianku. Selang 10 menit kemudian, panitia masuk dan menyuruh untuk bersiap-siap.

Kami bertiga; Yuka, Nanase, dan aku sudah berada di belakang panggung. Beberapa menit lagi acara pembukaan akan dimulai dan kami akan naik untuk membuka acara.

ABOUT RIN ; R. Itoshi × fem!OCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang