Win melirik seorang pemuda yang asik memanjakan kukunya di atas sofa. Itu menjelaskan bahwa Earl hanya mengalami cidera ringan, namun melebih-lebihkan untuk dijadikan peluang agar bisa menginap di rumah Bright
Win mengangkat kakinya ke atas sofa untuk meninggalkan sopan santun, menatap Earl di seberang sana "Sebenarnya kamu itu cantik, tapi tidak dengan attitude mu"
Earl melihat cara duduk Win dan memprotes "Kamu pikir attitudemu bagus!?"
"Aku tidak pernah berpikir seperti itu. Aku memang lancang, mulutku ini juga seperti sampah. Tapi walaupun begitu, mulutku kebanyakan mengucapkan fakta" Win berdiri dan menghampiri Earl ke sampingnya "Kamu mau dengar fakta cantik dari mulutku ini?"
"Apa?" Apapun yang akan dikatakan Win, ini juga kesalahan Earl yang meladeninya
"Kamu sangat bodoh"
"Hey, sialan!!!" Earl memekik kesal lantas mengejar Win dengan emosi tak terkendali karna Win berhasil memancingnya
Hingga Win membawa mereka melewati tangga dan sampai pada lantai dua, menabrak Bright dan terjatuh, untungnya Bright sigap menahan tangan Win. Jika tidak, entah sudah bagaimana keadaan Win sekarang
"Ada apa lagi?" Ketus Bright yang telah lelah melihat pertengkaran dua anak ini
"Dia memancingku!" Adu Earl
"Win, berhenti mengganggu Earl" Bright sudah seperti seorang Ayah yang menegur kedua putranya
"Tidak mau" Dan Win adalah anak yang nakal
Bright menatapnya tanpa ekspresi dan memerintahkan Win "Masuk ke dalam kamar"
"Baiklah sayang, aku menunggumu di kamar?" Win mengedipkan satu matanya pada Bright, memunculkan satu pekikan keras lagi dari Earl
"Dasar kamu!!"
Win tertawa sepuas-puasnya saat menutup pintu kamar, menutup akses untuk anak itu masuk
"Hey, jangan masuk dulu! Aku membutuhkan bantuanmu, sebenarnya" Earl mengetuk, membuat Win mengernyit curiga dan membuka pintu dengan hati-hati, hanya memperlihatkan kepalanya
"Ada apa, bodoh?"
"Aku ingin minum"
Win melirik Bright di sebelah Earl "Suruh si brengsek jelek itu saja"
Bright menggeleng "Ambilkanlah untuk Earl"
Win mendesis sambil berjalan keluar dari kamar, dan membanting pintu melewati dua orang itu
Setelah mengambilkan air hangat, Win menuju ruang tamu kembali untuk menghampiri tamu yang kini bersandar dengan manja di bahu Bright
"Ini airmu, nyonya" Win tersenyum dengan begitu manis dan tulus, meskipun matanya tampak menyala dengan kobaran api
Earl melepaskan tangannya yang memeluk Bright untuk meraih gelas itu dan meminumnya, namun buru-buru mengeluarkannya dari mulutnya dan mengeluh "Ini panas! Kamu sengaja?!"
Win membuka mulutnya tak percaya, darah di otaknya seakan mendidih melihat akting pemuda sialan itu
Bright berdiri, dan dari tatapannya sudah jelas bahwa Bright sedang marah "Aku bilang jangan melewati batasmu, ini bukan hal yang bisa dibercandakan"
Win merampas gelas yang masih berisi air itu dan...
Byur!
Semua air mendarat tepat di wajah Bright. Perhitungan tembakan Win memang sangat akurat hingga air itu menetes dari rambut Bright, wajah dan kain baju
KAMU SEDANG MEMBACA
Toxic X-SEGERA TERBIT
Fanfiction"Tidak ada 'mantan' yang tinggal bersama seperti itu!" "Ada, buktinya kami berdua" Bright mengabaikan bagaimana temannya-Jeff bereaksi begitu berlebihan. Ekspresi santainya tetap terjaga Jadi, mari buktikan seberapa benar rasa percaya diri Bright ya...