Cermin yang terpasang di kamar Win, hari ini menjadi begitu berguna. Win berdiri di hadapannya, menatap pantulan dirinya di dalam cermin dengan penuh rasa bangga. Hari ini ketampanannya terlihat sangat menonjol. Ia tak bisa membayangkan sebanyak apa perhatian yang akan didapatkannya hari ini
"Sayang, kamu sudah terlalu lama memandangi dirimu sendiri di dalam cermin" Suara Aleatha menyela putranya. Ia berdiri di ambang pintu sambil tersenyum memandangi Win yang terlihat sangat bersemangat
Win tersenyum lebar dan berbalik menghadap ibunya. "Aku hanya memastikan semua terlihat sempurna, Ibu" katanya sambil merapikan beberapa helai rambut yang sedikit susah diatur. "Aku ingin membuat kesan yang baik di hari syuting pertamaku"
Aleatha mendekat, tangannya dengan lembut menepuk bahu putranya. "Ibu percaya, putra ibu akan melakukannya dengan luar biasa"
Win menghela napas dalam-dalam, meskipun ia cukup antusias, namun tetap berusaha mengendalikan detak jantungnya yang berdetak lebih kencang. "Terima kasih, Ibu. Kepercayaanmu sangat mempengaruhi putra kecilmu ini"
Aleatha terkekeh dan menarik Win ke dalam pelukannya "Semangat!"
"Ya! Aku akan penuh energi hari ini"
Win membalas pelukan sang Ibu dengan erat. Terkekeh geli oleh keinginannya sendiri. Tidak pernah terbesit di kepalanya sedikitpun bahwa dirinya akan berada di dunia hiburan. Awalnya, ide Zee agar ia mencoba peran di industri ini terasa sangat tidak masuk akal. Win lebih suka berada jauh dari sorotan dan keramaian. Namun, Zee terus mendorongnya untuk mengambil kesempatan ini.
Setelah melalui banyak pertimbangan dan melihat dukungan dari orang-orang di sekitarnya, Win akhirnya setuju untuk mencobanya. Hari ini, ketika ia menatap dirinya di cermin, ada rasa percaya diri yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Perlahan-lahan, Win mulai menikmati setiap momen dalam proses ini. Syuting, latihan, dan bertemu dengan berbagai macam orang dengan karakternya masing-masing. Win telah berani menambahkan warna baru dalam kehidupannya
..×..
Win mengagumi kesibukan yang sedang terjadi di sekitarnya. Sutradara yang sibik memberikan instruksi, para artis yang telah siap di lokasi syuting, dan para kru yang sibuk menyiapkan peralatan mereka dengan cekatan, memastikan segala sesuatu siap untuk pengambilan gambar
"Siapa sangka, aku yang dulunya hanya datang ke lokasi syuting untuk membawakanmu makanan, hari ini datang untuk menjadi lawan mainmu" Win terkekeh "Benar-benar tidak bisa dipercaya"
Bright menoleh sekilas pada Win "Apa kamu gugup?"
"Bagaimana kelihatannya?"
"Kamu menyembunyikannya dengan sangat baik"
Win tersenyum bangga "Tentu. Aku selalu baik dalam hal menyembunyikan"
Termasuk dalam hal menyembunyikan perasaannya yang masih utuh untuk orang di sebelahnya
"Tapi, apa kamu sudah mulai nyaman berada di sini?"
"Sepertinya begitu"
Bright mengangguk. Win nyaman, dan bertolak belakang dengan dirinya yang telah lama ingin memundurkan diri dari pekerjaan ini.
Meski begitu, Bright tidak akan meninggalkan Win sendirian di sini. Ia memang sudah muak dengan lingkungan ini, namun sekarang situasinya berbeda. Ada Win yang membutuhkannya
"Orang-orang di dunia kerja sangat berbeda dengan apa yang kamu pikirkan. Jadi, jangan terkejut," kata Bright dengan nada serius, matanya menatap Win dengan penuh perhatian.
"Aku tahu," jawab Win singkat, mencoba menunjukkan keyakinannya meskipun hatinya masih sedikit berdebar.
"Ya," Bright mengangguk, menatap Win dengan penuh perhatian. "Aku harap kamu bisa bertahan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Toxic X-SEGERA TERBIT
Fanfic"Tidak ada 'mantan' yang tinggal bersama seperti itu!" "Ada, buktinya kami berdua" Bright mengabaikan bagaimana temannya-Jeff bereaksi begitu berlebihan. Ekspresi santainya tetap terjaga Jadi, mari buktikan seberapa benar rasa percaya diri Bright ya...