Beberapa hari yang lalu, Bright memberitahu Win bahwa masih ada beberapa pakaian milik Win yang tertinggal di rumahnya. Mereka sempat mendiskusikan kapan waktu yang tepat untuk Win datang dan mengambil beberapa bajunya yang masih tertinggal. Namun, belum ada keputusan pasti yang dibuat. Karena itulah, hari ini Win memutuskan untuk datang secara tiba-tiba tanpa menghubungi Bright terlebih dahulu. Win yakin, disaat libur seperti ini anak itu tidak akan kemana-mana
Win melihat pintu yang setengah terbuka, meyakinkannya untuk langsung masuk. Dan kejutannya, Win langsung disuguhkan dengan pemandangan dua orang yang duduk berhadapan di ruang tamu yang langsung mengalihkan atensi ke arahnya
Melihat Earl di sini membuat Win tau kesalahannya dalam mengambil keputusan
Win meringis dan menggaruk tengkuknya dengan canggung "Astaga, maaf. Aku tidak bermaksud untuk mengganggu sama sekali. Harusnya aku menghubungimu terlebih dahulu"
"Kamu memang tidak mengganggu apapun" Jawab Bright datar. Ia tak perlu menanyakan lagi maksud dari kehadiran Win di sini. Ia segera beranjak "Duduk dulu, biar aku yang mengambilkanmu"
Win mengangguk, menghindari tatapan Earl saat ini. Bukannya tidak berani. Namun, Win merasa tidak enak. Ia merasa terus saja mengacau di hubungan Bright dan Earl mulai dari awal hubungan dua orang itu terjadi, saat ulang tahun Bright, dan ketika Win memutuskan untuk menjadi lawan main Bright. Jika Win adalah Earl, maka ia sudah akan mengamuk dan menghajar semua orang yang terlibat untuk mengganggu Bright
Untung saja Earl bukan Win.
"Kamu masih sering datang kesini?"
Pertanyaan Earl menciptakan satu ekspresi terkejut dari Win. Ia buru-buru menghentikan kesalahpahaman yang terjadi agar tidak berlanjut "Tidak! Aku hanya datang untuk mengambil sisa sisa barangku saja. Itupun, kedatanganku masih bisa terhitung jari. Jangan salah paham"
Earl menahan tawanya melihat reaksi berlebihan Win
"Kenapa kamu tampak panik? Tidak apa-apa. Bahkan jika kamu datang setiap hari. Akan lebih baik jika kalian tetap berteman baik sebagai pasangan drama, kan? Itu akan berpengaruh baik terhadap chemistry kalian di depan kamera"
Kepanikan Win menghilang, kini wajahnya dikuasai oleh ekspresi bingung seakan tak percaya "Kamu benar-benar mengatakan ini?"
Earl mengangguk
Win mengulum bibirnya. Earl memang membuatnya kesal di awal, namun selama ini Win menyadari bahwa sikap buruk Earl padanya hanya karna terkadang ia cemburu tentang Bright. Namun semakin hari, Win bisa merasakan perubahan Earl dan mengenalnya lagi secara hati-hati
"Tapi... Tetap saja aku perlu memberitahumu untuk tidak mengkhawatirkan kami. Aku dan dia sudah benar-benar selesai" Win berusaha meyakinkan, walaupun tak ada ragu yang terlihat dari pihak lain
Earl lebih mendekat pada Win, mencari posisi yang lebih nyaman untuk berbicara. Tangannya terulur untuk menepuk bahunya dan menjawab dengan santai "Aku sudah menemukan begitu banyak plot twist di dalam hidupku. Jadi, aku tidak akan terkejut jika terjadi sesuatu lagi"
Kening Win berkerut "Apa maksudmu?"
Earl menunduk, dan tersenyum "Kamu adalah orang yang tepat. Pantas saja dia begitu menyukaimu"
Bukannya mendapat jawaban, Win malah semakin dibuat bingung. Semuanya terlalu banyak, hingga kepalanya tak dapat menguraikannya
"Earl, kemana arah pembicaraan ini?"
"Pada orang-orang yang sedang disakiti oleh keputusannya sendiri" Earl menyandarkan kepalanya kebelakang "Jatuh cinta itu menyebalkan, kan Win?"
Meskipun masih belum mengerti sepenuhnya, ia tetap menanggapi pernyataan terakhir dengan kata "Sangat"
KAMU SEDANG MEMBACA
Toxic X-SEGERA TERBIT
Fanfiction"Tidak ada 'mantan' yang tinggal bersama seperti itu!" "Ada, buktinya kami berdua" Bright mengabaikan bagaimana temannya-Jeff bereaksi begitu berlebihan. Ekspresi santainya tetap terjaga Jadi, mari buktikan seberapa benar rasa percaya diri Bright ya...