16°᭄⁀➷

966 104 17
                                    

Win terbangun dengan perlahan, disambut oleh cahaya pagi yang menyelinap masuk ke dalam kamar yang asing baginya. Kepalanya berputar hebat, mengingatkannya pada malam sebelumnya yang penuh dengan minuman berat. Rasa pusing itu menciptakan sensasi yang tak nyaman di dalam dirinya.

Dalam keadaan yang masih kabur, potongan-potongan bayangan mulai menyusup masuk ke dalam ingatannya. Rasa bingung dan tegang timbul saat memori tentang seseorang yang berusaha membangunkannya muncul di kepalanya, yang dengan lembut memegangi tubuhnya yang sempoyongan. Walau masih terasa samar, kehangatan sentuhannya masih terasa

Namun, saat ia menyadari salah satu hal besar yang terjadi, matanya terbuka lebar. Pernapasan Win terhenti sejenak, hatinya berdebar kencang karna panik

Bayangan tentang kecerobohan tadi malam mulai merangkak masuk ke dalam ingatannya, menggambarkan momen ketika bibirnya bersentuhan dengan bibir seseorang yang tidak ia ketahui. Rasa dingin merambat di tulang belulangnya

Win berusaha mencari tanda-tanda keberadaan orang yang mungkin telah berbagi momen tadi malam dengannya. Tetapi, ruangan itu tetap sunyi, hanya teka-teki yang menari di sudut-sudutnya.

Ciuman tadi malam muncul dengan jelas. Bibir yang bergerak mendekat, sentuhan hangat yang menembus dinginnya malam. Rasa asing namun candu. Hangat, namun panas

Win mengutuk dirinya sendiri karna kehilangan kendali dirinya atas cairan beralkohol itu.

Siapa orang itu?

Win merasakan desakan untuk mengetahui jawabannya, bahkan jika itu berarti menghadapi hal baru dari jalan ceritanya.

Hati Win berkecamuk dalam kepanikan, mencari pemahaman akan apa yang terjadi setelah itu, mencoba memahami betapa anehnya kejadian yang baru saja ia alami

Win membiarkan ujung jarinya meraba wajah pria itu dengan hati-hati "Cium aku"

Pria itu membalas dengan senyuman indahnya, membiarkan bibirnya mendekat perlahan, seolah-olah mengikuti irama alam yang berbicara dalam keheningan

Win merasakan nafas hangat pria itu menyentuh kulitnya, mengirimkan kehangatan ke seluruh tubuhnya. Bibir mereka saling memagut mesra, sementara tangan hangat pria itu mengelus tengkuk Win

"Win! Apakah kamu sudah gila?!" Teriak Win pada dirinya sendiri

Dia melihat sekeliling dengan mata yang penuh kebingungan. Bukannya terselesaikan, tanda tanya di pikiran Win semakin meluas saat seorang pria asing membuka pintu kamar. Langkahnya penuh dengan kepercayaan diri, tubuhnya tinggi menjulang, mengisi ruangan dengan auranya yang memikat.

Setiap hal yang ada padanya seolah-olah dipahat dengan sempurna. Win tidak bisa menyangkal pesona yang menyelimuti wujud pria itu

Seharusnya Win tidak bereaksi seperti orang bodoh saat ini ketika ia hanya diam menatapnya. Harusnya Win berwaspada! Bukan malah sibuk bertanya-tanya mengapa orang sesempurna dia terlewat dari Z Entertainment?

Harusnya dengan wajah seperti itu, dia sudah menjadi artis terkenal

"Kamu sudah bangun, rupanya" Suaranya seperti aliran sungai yang tenang, melintas di antara keheningan ruangan

Sekali lagi, Win terpukau ketika matanya menangkap lengkungan senyuman di bibir Pria itu. Win merasa, 'berwaspada' adalah hal yang sangat sia-sia karna Pria ini tidak terlihat berbahaya sama sekali. Sebaliknya, kehadirannya menjadi penenang untuk situasi yang dialami Win

"Minum ini. Kamu pasti merasa pusing, bukan?"

Namun, Win masih tidak ingin menjawabnya, tetap memilih untuk diam dan menatapnya dengan wajah tanya dan bingung

Toxic X-SEGERA TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang