EPISODE 19

127 24 1
                                    


Ji Gongseop : kenapa anak muda?, Kau sudah lelah?

Dimas : belum pak tua, aku hanya baru saja mengingat sesuatu.

USING JI GONGSEOP

Dengan pelan dan berhati hati, Dimas mulai maju ke biksu, Dimas membungkukkan lututnya sedikit dan mengangkat tangannya agar menutupi mukanya.

Biksu menyadari ini dan juga masuk ke dalam kuda kuda yang sama.

Mereka berdua sekarang sudah terlihat seperti atlet tinju yang sedang akan bertarung.

Dimas menyerang duluan dengan combo 1, 2 yang diikuti dengan hook kanan ke muka.

Karena lebih terlatih dan lebih tua, biksu pun dengan mudah menahan serangan itu dan memukul Dimas di hidungnya.

Biksu : aneh, mengapa pukulan anak muda ini sekarang mirip dengan ku?

Dimas mengeluarkan darah yang ada di hidung nya, dia pun mulai maju lagi dan mulai memukul biksu dengan semua teknik pukul tinju.

Ya tapi, biksu dengan mudah menghindari dan juga menahan pukulan tersebut, setelah Dimas berhenti memukul, sang biksu dengan cepat memukul Dimas di muka lagi, tapi saat memukul, pukulan biksu melandas di sesuatu yang tajam.

Sang biksu pun melihat apa yang dipukul dam ternyata Dimas menahan pukulan tersebut dengan sikunya.

Dengan cepat, biksu menarik kembali tangannya dan mengusapnya sedikit

Biksu : kau pintar juga nak, menggunakan siku mu untuk menahan pukulan ku dan sekaligus sebagai counter attack

Dimas tersenyum karena pujian dari sang biksu, Dimas melengkah kebelakang untuk membuat jarak.

Dimas memajukan tangan kanannya untuk menghitung jarak, melihat ini sang biksu dengan cepat memukul Dimas di ginjal.

Tapi Dimas yang sudah menggunakan skill ji gongseop, menghindar dengan ke berpindah tempat dan langsung memukul ke perut si biksu.

Dari pukulan tersebut di ikuti dengan pukulan hook ke muka sambil mengganti posisi, Dimas pun dengan sigap memukul lagi ke dada dengan rear hook.

Ji gongseop yang belum siap menahan pukulan tersebut mendapatkan serangan yang cukup brutal dari Dimas, gongseop bisa merasakan lutuynya bergeratar sedikit tapi masih stabil.

Serangan ini tidak di terima ramah oleh Gongseop, karena merasa sudah terlalu lama bertarung, dia pun memukul Dimas tepat di hidungnya.

Dimas yang terkecoh oleh ini, menerima pukulan lagi, sekarang di ulu hatinya.

Udara di tubuh dimas pun, membuat Dimas tidak bisa bernafas beberapa saat tapi sang biksu tidak mempedulikan hal ini.

Dia pun menyerang lagi, ke rahang, sisi kepala kiri, lead uppercut ke rahang dan di selesaikan dengan liver shot.

Dimas mulai ringan kepalanya, dia bisa merasakan semua organnya menangis kesakitan, dia ingin pulang, dia ingin pingsan tapi sudah sejauhi, apakah dia akan berhenti karena botak ini?.

Dengan energi yang Dimas masih punya, dia masuk kembali ke kuda kuda high guard, dia menarik nafas dan mengeluarkannya untuk menenangkan diri.

Dimas maju sedikit sedikit, setiap detik berasa 1 jam, hawa yang tegang antara dua petarung ini.

Dimas pun menutup mulutnya dan menyerang biksu dengan lead jab, pastinya gongseop menghindar lagi.

Tapi Dimas sudah siap, dia pun mengeluarkan ludahnya dan mengenai muka biksu.

Biksu yang kaget dengan cara kotor Dimas, menjatuhkan guardnya untuk mengelap ludah yang ada darah dari mulut Dimas.

Melihat celah, Dimas menyundul hidung biksu, dimas memegang kerah biksu dan mulai menyundul berkali, tidak ada kata berhenti.



















Dimas duduk di tanah, di lumuri dengan darah kering dari hidung, kepala dan mulutnya.

Dia menengok ke sisi kanannya, melihat tubuh ji gongseop yang sudah pingsan dengan darah yang sangat banyak dari hidungnya.

Dimas mendorong tubuhnya untuk bangun, dia pun perlahan - lahan meninggalkan sang biksu yang masih tidak menyadarkan diri.

Menuruni tangga gunung, dia perlahan dan hati hati, karena Dimas sudah bisa merasa kan bahwa dirinya bisa pingsan dalam jangka pendek.

Kakinya bergemetar, tangannya bergemetar, dia ingin menangis kepada ibunya, bahkan siapapun, tapi Dimas tahu itu tidak mungkin.

Dimas mengeluarkan nafas dan memenjamkan matanya.

Dimas : sangat tenang, aku ingin tidur...

Dengan itu, tubuh Dimas menghentikan gerakannya dan tanpa sadar, Dimas mendorong tubuhnya ke depan, ke tangga yang menuruni gunung.












































Dengan itu, tubuh Dimas menghentikan gerakannya dan tanpa sadar, Dimas mendorong tubuhnya ke depan, ke tangga yang menuruni gunung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


A/N : Terimakasih sudah membaca

Seperti Air (Lookism X Male OC) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang