EPISODE 20

161 25 2
                                    

Dimas terbangun di kasur rumahnya, keram meliputi seluruh tubuhnya.

Dia pelan pelan bangun dan melihat sekitar ruangannya.

Yup, ini adalah kamarnya di dunia nyata.

Dimas menggambil handphonenya perlahan lahan untuk tidak terlalu merasa kan rasa sakitnya.

Dia pun buka dan melihat jam, matanya masih lelah dari pertarungan dengan biksu.

Dimas : baru sepuluh menit ya, sial waktu disini lebih lama berlalu dari pada disana.

Dengan energi sisa yang dimiliki, Dimas berdiri dari kasurnya, perlahan lahan dan keluar dari kamarnya.

Dimas : EMAK!, SARAPAN APAAN?

Dimas teriak kepada ibunya, dia berjalan ke dapur dan melihat ibunya makan seblak sambil ngeliatin sebuah foto.

Menyadari Dimas sudah ada di dapir, ibu pun langsung menaruh foto tersebut di sakunya.

Ibu fatria : Lo tahu berisik?, Pagi pagi udah teriak kaya orang gila, emak beli seblak, sarapan itu aja.

Dimas : sip

Dimas mengambil mangkuk dan menaruhnya di meja, Dimas pun duduk di depan ibunya dan membuka seblak tersebut.

Di momen kuah seblak tersebut mengenai lidah Dimas, Dimas bisa merasakan kehangatannya, Dimas pun juga bisa merasakan keramnya mulai membaik.

Dimas : Bu, kalau boleh tahu, bapak orang nya gimana sih dulu?, Dimas penasar-

Ibu fatria memukul meja, suara dari pukulan tersebut langsung membuat Dimas diam.

Ibu fatria menatap Dimas dengan tatapan tajam, dia pun menghela nafas.

Ibu fatria : bapak kau, orang bajingan, main kabur aja dari rumah, pria yang enggak bisa tanggung jawab walaupun udah menikah sama emak.
Udah pokoknya jangan tanyain orang bajinganin

Dimas terdiam, dilihat dari mata ibunya, Dimas tahu kalau ini adalah subjek sensitif terhadap ibunya.



















Dimas menatap atap kamarnya sambil tiduran, dia masih memikirkan perkataan ibunya, dia kira ayahnya adalah orang yang bijak dari percakapan tetangga yang Dimas dengar.

Dimas menutup matanya lagi, berharap untuk bangun lagi di lookism

Dimas membuka matanya, dia melihat sekitarnya dan langsung menyadari bahwa dia sekarang di koloseum.

Bola cahaya : hey seon, aku kaget kau hidup

Dimas : hah? , Maksudnya?

Bola cahaya : maksud ku, setelah kau melawan ji gongseop, kau jatuh kan saat turun tangga.

Bola cahaya : nah aku tidak tahu kenapa, tapi tiba tiba ada sesuatu yang menarik mu kembali ke dunia nyata, walaupun aneh, kau harus bersyukur karena tidak jadi mati!

Dimas merasa bingung, kalau bukan bola cahaya lalu siapa?, Tapi Dimas menyingkirkan pikiran tersebut dahulu, yang penting dia selamat d̶a̶n̶ ̶e̶n̶g̶g̶a̶k̶ ̶j̶a̶d̶i̶ ̶m̶e̶e̶t̶ ̶a̶n̶d̶ ̶g̶r̶e̶e̶t̶ ̶s̶a̶m̶a̶ ̶W̶a̶n̶g̶ ̶o̶c̶h̶u̶n̶.

Dimas : bola cahaya, aku ingin bertambah kuat, ada ide?

Bola cahaya : kenapa tiba tiba?, tapi  aku ada, yaitu dengan meng sum-

Dimas : tidak, aku perlu kekuatan yang lebih kuat, walaupun aku bisa meng copy skill skill orang lain, aku merasa mencurangi orang lain, aku juga ingin merasakan kerja keras

Bola cahaya terdiam, dan akhirnya menjawab perkataan Dimas.

Bola cahaya : ada cara, tapi aku tidak merekomendasikannya, karena berbahaya dan juga perlu banyak skill yang di hancurkan.

Dimas : jangan dilama lamain jawabannya, udah kasih tau aja




























Bola cahaya : portal ke dimensi lain.

















A/N : mohon maaf jika pendek, saya sudah mulai sekolah lagi dan takut tidak ada waktu pas untuk meng update cerita

A/N : revisi dikit

Seperti Air (Lookism X Male OC) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang