mahasiswa yang bereinkarnasi ke dalam Lookism, sudah itu saja.
Maaf jika cerita ini memiliki : OOC, cringy, dan hal hal yang garing
Lookism bukan milik saya melainkan milik Pak Tae joon, saya hanya meminjam karakter beliau.
SLOW UPDATE
Dimas menatap dengan penuh kejutan, kaget sangat bisa dilihat dimatanya.
Dimas : k-ke di-dimensi lain?, Bagaimana caranya?
Bola cahaya : hancurkan beberapa skill yahg sudah kau pelajari, lupakan semua itu.
Bola cahaya: dan yang paling penting adalah, kau harus mati di dimensi lookism dengan cara mati yang menghasilkan sesuatu yang tak berarti.
Dimas jongkok, dia menghela nafas dan menatap ke bawah. Ribuan pikiran berlari di otaknya.
"Gila, beneran jir harus mati?"
"Ya tuhan maafkan dosa ku"
"Nanti kalau enggak berhasil gimana?"
"Kalau misalnya berhasil, nanti gue bisa balik ke dunia nyata?"
"Takut ya tuhan, takut banget"
"AAAAAAAHHHHHHHHHHH"
"Tobat saya, tobat saya"
Tapi yang paling utama adalah
"nanti ibu bakal gimana kalau aku gagal?"
Bola cahaya : hey Seon, kau tidak apa apa?
Dimas : ya, aku tidak apa apa
Dimas berdiri lagi, dia menghela nafas yang panjang dan menampar dirinya sendiri.
Dimas : baiklah, aku bersedia, aku siap melakukannya.
Walaupun otak Dimas sudah memutuskan keinginannya, tapi hatinya mengkhianati otaknya.
Kakinya gemetar, matanya kunang kunang, keringat dingin membasahi seluruh tubuhnya.
Dimas : hey bola cahaya, apa yang terjadi kepada tubuh ku di dimensi lookism?
Bola cahaya : mati, jadi mayat yang hilang di hutan belantara Daegu.
Bola cahaya mengucapkan perkataan tersebut tanpa memperhalusnya.
Kenyataan ini membuat Dimas lemas dan kakinya jatuh ke lututnya.
Nafasnya mulai cepat, Dimas merasa seluruh dunia berputar dan kepalanya rasanya ringan.
Tapi dengan hati yang masih belum setuju, Dimas mulai mendengarkan otaknya.
Dengan itu, Dimas berdiri kembali, pelan tapi penuh dengan determinasi.
Dengan kaki yang masih gemetar dan lemah, Dimas bangun dengan hanya tekad.
Dimas : a-a-ayo m-mu-mulai s-s-se-se-SEKARANG!
Bola cahaya : wow, aku kira kau bakal menolak tapi okay!
Bola cahaya mulai bergetar, dia pun memanifestasikan dirinya sebagai bentuk manusia, dia pun menaruh tangannya di bahu dimas.
Dimas : jadi apa yang har-
Sebelum bisa menyelesaikan perkataannya, bola cahaya memukul dagu Dimas sampe pingsan.
Hardware dan Software Terbuka : Euntae Lee (TERHAPUS) Kwon jitae (TERHAPUS) Jin hobin (TERHAPUS) Old Man Takamura (hanya software) (TERHAPUS) Ma Taesoo Ji Gonseop (TERHAPUS)
Dimas terbangun di sebuah hutan, cahaya matahari ditutupi oleh daun daun pohon yang lebat, angin yang kencang menangani panasnya matahari.
Dimas dengan pelan pelan duduk, dia menghela nafas dan mengatakan satu hal
Dimas : K####L!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(A/n : terimakasih sudah mau membaca, saya mohon maaf jika update untuk cerita ini bisa lebih lama karena saya kurikulum merdeka)
(Revision note : nambahin beberapa hal)
Dimas : ibu mau kemana?!
Dimas lari mengejar ibunya, tiba tiba fatria putar balik dan memukul ulu hati anaknya.
Dimas jatuh ke lututnya, nafasnya hilang dan dia mulai bernafas dengan Ritme kencang, matanya mulai dipenuhi dengan air mata
Dimas kaget karena pukulan ibunya sangat keras, seperti dipukul dengan palu dengan rotasi penuh.
Fatria : kau tidak perlu tahu, sudah pulang saja
Dimas : i-ibu, tolonglah, kasih tahu ibu mau kemana...
Melihat kondisi anaknya yang kesakitan ini, tentu hati seorang ibu pasti tidak kuat melihatnya, fatria berlutut dan mengelus rambut dimas
Fatria : sudah nak, jangan menangis, ini hanya urusan ibu dan ayah.