Acara unjuk bakat di hari kelima karantina juga menjadi salah satu poin penting untuk menentukan siapa saja yang berhak mengenakan mahkota utama besok malam.
Kursi-kursi kayu yang tertata rapi di belakang area hotel sudah dipadati oleh penonton. Selain para juri dan peserta, panitia juga mengundang media dan orang-orang penting dalam dunia entertainment agar acara ini lebih dikenal oleh masyarakat luas.
Tepat pukul 19.00 WIB, dua orang MC yang tak lain adalah perwakilan dari para putri kebanggaan organisasi ini menyambut undangan bersama-sama dengan wajah cerah. Kilau mahkota berwarna hijau dan merah menghiasi panggung terbuka itu. Keduanya bergantian memberikan sambutan dan membacakan susunan acara.
Setelahnya, seorang wanita berusia akhir 40-an naik diiringi tepuk tangan meriah penonton. Beliau adalah ketua organisasi yang sekaligus menjadi penanggung jawab acara ini.
Tak lama kemudian suara keibuan itu diganti dengan suara merdu milik dua gadis yang menyanyikan sebuah lagu populer bertema nasionalisme. Kedua bintang itu tak lain adalah Laura dan Kinan - penjaga mahkota jingga dan nila. Mereka berhasil memukau para penonton sekaligus menghibur para peserta kompetisi dengan suaranya yang menenangkan.
"Sudah... jangan ikut menyanyikan bagian itu. Nanti suaramu habis." Tegur Yunita kepada Nayra dan Wina yang kompak bernyanyi sepanjang lagu.
Rani bahkan harus mengguncang-guncang tubuh kedua temannya agar berhenti bernyanyi, sementara Citra diam di kursinya - fokus mendengarkan lagu itu sambil memejamkan mata.
Di antara kelimanya, memang hanya Nayra dan Wina yang akan menampilkan suara emasnya kali ini.
"Aku jadi tidak sabar melihat penampilan dance cover dari Citra." Celetuk Yunita setelah lagu selesai dinyanyikan. Yang lainnya kini jadi menoleh ke arah Citra, membuat gadis itu tersipu malu.
"Oke, langsung saja kita panggil peserta pertama kita... Ranisa Darmawan!"
Keempat gadis itu bertepuk tangan kencang, menyemangati Rani yang melangkah pasti naik ke atas panggung. Semua langsung bisa menebak bahwa gadis itu akan menampilkan aksi bela diri Taekwondo, sesuai dengan pakaian yang ia pakai sekarang.
Di atas panggung, sudah ada seorang rekannya yang mengambil peran menjadi lawan. Keduanya memberikan salam sejenak, lalu mulai menampilkan kehebatan mereka.
Beberapa penonton memekik histeris saat sang lawan berhasil menjatuhkan Rani. Tetapi pentas itu belum berakhir, karena berikutnya Rani kembali bangkit untuk melakukan perlawanan dan berhasil menjatuhkan lawan mainnya. Ia tampak seperti pemain utama wanita di film laga.
Sebelum turun dari panggung, para penonton kembali bersorak heboh atas tingkah Rani. Alih-alih membenarkan rambut kuncir kudanya, gadis itu malah melepaskan ikatannya dan membuat rambut hitam panjangnya itu tergerai dramatis.
"Astaga, bagaimana bisa Rani terlihat cantik dan tampan di waktu yang sama!" puji Yunita ternganga tak percaya.
Wina yang duduk di sebelahnya bahkan sampai melambaikan tangan ke depan wajah temannya agar gadis itu kembali ke realita.
"Setelah ini giliranmu. Kamu harus bersiap-siap!" ujar Nayra menepuk lengan Wina.
Wina tersenyum dan mengangguk. Diiringi ucapan semangat dari Citra dan juga Yunita, ia berjalan mendekat ke arah panggung. Gadis itu sempat melakukan high five dengan Rani sebelum MC memanggil namanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Youthiful
FanfictionPemilihan Duta Pendidikan kembali digelar. Setiap provinsi berlomba-lomba mengirimkan perwakilan terbaik mereka agar bisa membawa pulang mahkota utama. Ada Nayra yang bertekad kuat meneruskan jejak seniornya, Citra dengan segudang bakat yang dimilik...