Di Belakang Panggung

43 6 17
                                    

"Ayo cepat! kita hanya punya waktu 10 menit untuk berganti pakaian!"

Arahan dari panitia ketika Rani kembali ke backstage membuat gadis itu berlari-lari kecil ke stan miliknya untuk segera berganti kostum. Beruntungnya para staf sangat cekatan. Chaperon Rani langsung membantunya melepaskan aksesoris lebih dulu.

Di sesi tanya jawab yang akan berlangsung beberapa menit lagi, para peserta terbaik kembali ke backstage untuk berganti pakaian. Kelimanya mengganti kebaya mereka dengan gaun malam rancangan salah satu designer terkenal - yang juga menjadi sponsor dalam acara ini.

Rani mematut bayangannya di depan cermin, mengamati detail gaun malamnya yang bertabur payet. Membuat gaun hitam itu berkilau. Ia sangat menyukai sayap tipis yang menjuntai di kedua bahunya, melayang indah ketika tangannya melambai pelan. Sanggul palsu yang tadi dipasang di rambutnya telah dilepas, diganti dengan sanggul baru menggunakan rambutnya sendiri yang terlihat lebih sederhana namun sangat menyatu dengan model gaunnya.

"Tinggal memasang anting."

Seorang wanita berseru, membuat rekannya meraih sepasang anting yang sudah disiapkan untuk Rani. Keduanya membagi tugas dengan cepat, satu memasang di telinga kanan, satunya lagi di telinga kiri.

"Mari kuperbaiki riasanmu!"

Rani menoleh ke arah make up artist-nya, membiarkan wanita berusia akhir 20-an itu menyapukan kuas blush on ke pipi.

Setelah memastikan semunya siap, Rani mengucapkan terima kasih kepada para anggota timnya. Gadis itu memutuskan untuk menghampiri Nayra yang sudah selesai lebih dulu.

"Aku tidak menyangka akan sampai di sini, Nay!" cerita Rani dengan kedua mata berbinar saat Nayra selesai memeluknya sejenak.

Nayra mengangguk, "Semoga kita bisa membawa mahkota itu pulang." Harapnya sungguh-sungguh.

Berbicara tentang pemenang, untuk tahun ini hanya ada tiga peserta yang berhak memakai mahkota utama. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang memiliki empat pemenang, tahun ini mahkota hijau akan diistirahatkan sementara waktu.

Rani masih ingat saat acara pemasangan selempang kemarin, ketua organisasi berkata bahwa sebenarnya telah disiapkan lima mahkota utama sejak kontes ini dibentuk. Tapi setiap tahunnya tidak semua mahkota diberikan kepada sang penerus - tergantung pada kondisi pendidikan negara ini.

Seperti tahun kemarin, mahkota hijau diaktifkan karena maraknya terjadi tawuran antar pelajar. Hal itu membuat Grace, sebagai perwakilan yang sangat mumpuni dalam melakukan kampanye dan aktif terhadap isu-isu perdamaian, diberikan tanggung jawab lebih sebagai duta perdamaian.

Di tahun ini, angka tawuran menurun drastis. Sehingga mahkota hijau dibiarkan untuk beristirahat sementara waktu.

"Bagus! Ulangi sampai kalian merasa tenang!"

Rani membalikkan badan. Tak jauh dari tempatnya dan Nayra berdiri, terlihat seorang panitia membantu tiga peserta lainnya menenangkan diri dengan mengatur aliran napas mereka.

Bisa dibilang mereka tidak sepenuhnya bisa tenang karena beban di pundak masing-masing terasa berat. Membawa nama provinsi dan berjuang sebaik mungkin agar memenangkan mahkota utama bukanlah hal yang mudah.

Ia melirik teman di sampingnya yang diam-diam mengikuti arahan panitia dari kejauhan.

Apalagi Nayra.

YouthifulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang