14

18 0 0
                                    

Kale menceritakan kejadian yang sebenarnya saat tragedi itu terjadi. Agatha tak menemukan kebohongan di cerita Kale dan ia yakin Kale sudah berkata jujur.

"Aku pernah mau mati." Kale tersenyum samar. "Rasa bersalah aku ke keluarga Alam semakin menjadi. Aku nggak perduli dengan siksaan yang aku dapatkan saat di penjara. Aku lebih tersiksa dengan penyesalan aku atas perbuatanku sendiri."

Agatha mengusap lengan Kale. "Nasib orang-orang yang menyiksa kamu gimana?" Tanya Agatha mengusap punggung Kale. Pria itu terkekeh.

"Di libas sama Rider." Sahut Kale.

Kale menggenggam tangan Agatha.

"Aku mau mati rasanya saat kamu tinggalin." Kale mengecup punggung tangan Agatha. Wanita itu tergelak.

Mereka menikmati matahari terbit berdua, saling memeluk dan menumpahkan rasa rindu.

***

Adiguna terlibat masalah dengan pengawas keuangan negara akhirnya ia di tahan.

Kale tersenyum puas. Ia bukan tak berani membalas Adiguna, namun kini ia berfikir mengenai keselamatan Agatha juga.

"Dulu kamu pacaran sama Anggita? Lama?"

Kale menoleh pada wanita yang sedang duduk di kasur, melipat kakinya dan menatapnya tajam.

Mereka akhirnya tiba di barak dan memilih tidur di kamar masing-masing. Malamnya,setelah makan malam dan mandi, Agatha berkunjung ke kamar Kale.

"Dari sejak sekolah dulu." Sahut Kale. "Kamu udah ketemu Anggita, kan?"

Agatha mengangguk. "Iya, cantik banget." Sahutnya.

Kale mesem. Ia mendekati wanita itu, wanita yang membuat ia melupakan semua masa lalunya.

"Kamu yang tercantik." Kale mengusap puncak kepala Agatha.

"Beneran?" Tanya gadis itu tak percaya.

"Beneran." Kale duduk di sebelah Agatha.

"Ayo pulang dan kita menikah."

Untuk kesekian kalinya Kale melamar Agatha.

***

Kantor urusan Agama nampak sedikit ramai, hari ini Kale dan Agatha menikah. Mereka memilih menikah di KUA karena Agatha menolak untuk membuat pesta.

Kale mengucapkan akad nikah dengan lantang dan dalam satu tarikan nafas.

Keluarga dan sahabat ikut berbahagia melihat bagaimana akhirnya Kale dan Agatha menyatu dalam ikatan yang suci.

Setelah menikah, mereka memilih untuk tinggal di Jakarta. Kale yang akhirnya memilih kembali ke Kesatuannya setelah semua terbongkar, kasusnya di anggap selesai dan ia bekerja seperti biasa.

Agatha kembali menjadi dokter bedah di Rumah Sakit milik Rider dan tak berselang lama akhirnya Agatha dan Kale memiliki seorang putri bernama Kaia Bimasakti.

Kale dan Agatha bersyukur akhirnya keluarga mereka menyatu. Anggita dan damar tetap tinggal di Jawa tengah dan setelah Kaia lahir, ibunda Agatha pun meninggal dunia karena sakit.

"Belum mau nambah? Aku bentar lagi 45 tahun lho." Kale mengusap punggung istrinya. Agatha mencebik.

"Aku sih masih muda." Ia terkekeh. Kale tersenyum, memang benar, Agatha masih muda dan cantik, itulah yang selalu membuat Kale cemburu pada siapa saja yang dekat dengan Agatha.

"Ya udah kita kasih adek untuk Kaia ya?" Kale mengecup bibir istrinya lembut.

Wanita itu tergelak di dalam gendongan Kale, suaminya yang dulu ia benci setengah mati.

Tamat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BIASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang