Where's Is My Papi? x JaeDo. END

783 46 4
                                    

"Kumpul di Hutan pabrik tua"

^^^^^^^^^^^^^

Akhirnya mereka sampai di tujuan. Bedanya Jaemin memarkirkan mobilnya agak jauhan dari keberadaan Jaehyun dan Jeno. Jaemin menuntun tangan Doyoon sambil terus mengekori langkah Daddy dan saudaranya tersebut "Dimana ini sebenarnya?" Gumam Jaemin "Ini hutan lama, dulunya di sini ada pabrik. Tapi mereka bangkrut, akhirnya pabrik nya ditutup dan dibiarkan begitu saja" Jaemin menatap Doyoon terkejut "Kau memang anak nakal ternyata" Ujar Jaemin datar.

"Jaehyun" Jeno dan Jaehyun menoleh, ada Johnny dan beberapa laki-laki lain yang tak Jeno kenali "Bagaimana?" Tanya Johnny "Jeno bilang, Doyoung disekap di dalam gedung yang besar itu" Jelas Jaehyun "Lalu bagaimana caranya kita masuk kesana? Sedangkan keamanannya sangatlah ketat" Ujar yang lain "Kita kalahkan mereka" Perkataan Jeno sukses menarik perhatian Jaehyun dan teman-temannya

"Kau gila, bocah?" Jeno menggeleng "Aku serius" Ujar Jeno yakin. Jaemin dan Doyoon yang sedang menguping di balik tembok, langsung terkejut melihat di sebrang sana ada Haechan dan kakak manisnya yaitu Mark sedang bersembunyi sama seperti mereka berdua ini. Dan ternyata Haechan juga melihat Jaemin dan Doyoon. Melihat Jeno, Jaehyun dan teman-teman Jaehyun sudah mulai masuk. Haechan, Jaemin, Mark dan Doyoon berkumpul

"Sedang apa kau disini?" Bisik Haechan "Aku mengikuti Daddy dan si sialan Jeno" Jawab Jaemin "Kalian berdua sedang apa disni?" Tanya Jaemin balik "Aku juga sama" Jawab Haechan. "Hei, jika kita terus berbicara disini, kita akan kehilangan jejak mereka" Celetuk Doyoon malas. Mereka berempat secara diam-diam kembali mengikuti yang lain.

Alangkah terkejutnya mereka berempat kala melihat Jeno, Jaehyun dan antek-antek nya sedang berkelahi dengan penjaga pabrik tua itu

BUGH

BUGH

BRAK

BRUK

SREET

Mata Doyoon berbinar melihat kejadian di depan matanya, namun seperkian detik dia langsung merubah raut wajahnya seperti semula "Aku baru tau kalau Papa bisa berkelahi" Ucapan Haechan barusan menghadiahi pukulan di kepalanya "Lihat saja tubuh atletis Papa" Sarkas Mark.

Tak butuh waktu lama, mereka sudah dapat melumpuhkan orang-orang disana dan lanjut berjalan menuju pabrik utama. Mark meremat jaket Haechan ketika melewati orang-orang yang sudah terkapar di tanah itu "Hae-haechan" Haechan berdehem "Ad-ada ya-yang memegang ba-hu kakak" Cicit Mark. Haechan sontak membalikkan badannya dan benar saja, masih ada orang belum kalah dan sekarang dia sedang memegang bahu Mark.

SREET

DUGH

BRUK

Haechan, Mark dan Jaemin tercengang melihat Doyoon menendang orang itu hingga melanting beberapa meter dan benar-benar tak sadarkan diri "Kau...." Doyoon hanya menggedikan bahunya acuh dan berjalan mendahului ketiga laki-laki ini.

BRAK

Tanpa aba-aba Jaehyun menendang pintu besar di hadapannya, saat pintu terdorong. Ruangan luas langsung terpampang, Penampakkan ruangan itu sangat luas dan minim pencahayaan. Ruangan itu disebut Gudang kosong.

"Tidak ada siapa-siapa disini" Mereka melangkah maju kedalam gudang besar tersebut, keempat orang tadi diam-diam masuk dan langsung bersembunyi di balik balok kayu di sana. "Oh... Sudah datang rupanya" Mereka semua sontak menoleh kearah tumpukan kayu di depan mereka. Nampak ada laki-laki bertopi berdiri di situ. Tapi pandangan Jaehyun tertuju pada Doyoung yang diikat di kursi dengan mulut di lakban "Doyoung"

𝑫𝒐𝒚𝒐𝒖𝒏𝒈 𝑴𝒊𝒍𝒊𝒌 𝑲𝒂𝒎𝒊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang