15

2.1K 216 0
                                    

Sudah beberapa jam Ara tidur dan kini sudah jam terakhir pelajaran, posisinya masih sama ia masih menggenggam tangan Chika.

Perlahan Ara membuka matanya karena merasa pegal. Kini ia sudah duduk dengan sempurna ia melihat Chika masih tidur. Tangan Ara terulur mengusap pipi Chika lembut

"Udah jam berapa sih" ucap Ara dengan suara serak

"Etdah udah mau pulang,,duh ini Chika belum juga bangun lagi,,apa gue bangunin kali ya" Ara monolog ia bingung harus bagaimana untuk membangunkan Chika

"Tapi kalau di bagunin kasian nyenyak banget tidurnya,tapi kalau kagak gue bangunin dia belom makan sama sekali"

Setelah menimang nimang akhirnya ia membangunkan Chika hati²

"Chik..chika" ucap Ara lembut dengan mengusap kepala chika

"Chikaa bangun yukk kita pulang"

Chika ia terusik karena usapan Ara,,perlahan ia membuka matanya dengan memegangi kepalanya yg sedikit berdenyut. Ara yg melihat itu membantu Chika untuk duduk

"Masih pusing ya" ucap Ara lembut

"Iya"

"Jam berapa sekarang" tanya Chika

"Udah mau pulang ini tinggal 1 jam doang"

Beberapa menit terjadi keheningan antara mereka berdua,,Ara yg sadar kalau makanan Chika belum dimakan

"Emm kamu makan dulu ya terus minum obatnya biar enggak pusing" ucap Ara

"Gue enggak laper" ucap Chika yg langsung bangkit dari duduknya,,tapi karena kepalanya masih pusing ia limbung untung Ara cepat² menangkap nya.

Ara kaget karena wajah nya begitu dekat dengan Chika dan tangannya berada di punggung satuannya berada di pinggang Chika, sedangkan Chika ia menutup matanya rapat-rapat dan tangannya mengalung di leher ara,,saat merasa tak sakit di pantatnya ia membuka matanya,, pandangan mereka bertemu.

Sungguh saat ini jantung keduannya berdetak tak karuan,,terlebih Ara ia tak mengalihkan pandangan dari mata coklat itu seakan terhipnotis oleh nya. Sedangkan Chika ia juga sama seperti Ara. Hingga tak lama kemudian mereka sama sama menjauhkan diri

"So-sorry aku enggak bermaksud kayak gitu tadi" ucap gugup Ara

"Hmm gpp ini juga salah gue" ucap Chika berusaha menetralkan detak jantungnya

"Mending di sini sampai pulang,masih pusing juga kan" ucap Ara ia beralih untuk mengambil makanan nya

"Makan, kamu dari tadi pagi belum makan, jangan beralasan kalau tidak lapar Chika" ucap Ara datar tapi tegas saat Chika ingin membantah

Chika yg mendengar nada bicara Ara seketika menciut dia menggangguk patuh, kenapa dirinya sekarang ini biasannya dia yg mengomeli dan tegas kepada Ara tapi sekarang malah dia yg menciut

Ara yg melihat Chika tak membantah pun tersenyum tipis.

"Hahaha ciut dia padahal cuma gitu doang,,mang enak biasanya gue yg Lo bentak²" batin Ara

"Aaaa..buka mulutnya" Chika dengan terpaksa menerima suapan dari Ara

Ara sangat telaten menyuapi Chika,sungguh seperti mengurus bayi gede pikirnya

"Nih buka mulutnya tinggal beberapa suap doang loh Chik"

"Udah kenyang gue" tolak Chika menjauhkan sendok yg di pegang Ara,sedangkan Ara menghela nafasnya

"Yaudah nih minum terus minum obatnya juga" Chika meminum obat nya. Dan langsung merebut mangkok yg di pengang Ara

"Nih sekarang giliran Lo makan gue tau Lo juga belum makan" ucap Chika menyodorkan sendok nasi ke arah mulut ara

Kusembuhkan Luka HatimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang