40

1.8K 203 6
                                    

Malam hari

Saat ini Ara sedang di periksa oleh dokter, karena Ara meronta-ronta ingin pulang tak betah bau obat²an

"Sebenarnya anda harus dirawat semalam lagi,,tapi saya sudah menyuntikan vitamin dan saya sudah menuliskan resep obatnya" ujar dokter

"Makasih dok" ucap Ara

"Ya sama²,,lain kali jangan lupa makan biar enggak kambuh lagi atau lebih parah lagi nantinya" ujar dokter

"Tuh dengerin! Jangan masuk kuping kanan keluar kuping kiri!" Sahut Chika

Ara bergumam malas, sedangkan dokternya tertawa pelan

"Ini saya sudah boleh pulang kan dok?" Tanya Ara

"Hahah sudah kok" jawab dokter

Setelah beberapa menit kemudian
Ara dan Chika sampai di parkiran rumah sakit. Disana sudah ada teman² Ara yang menunggu

"Ra kita naik grap bareng²?" Tanya Chika bingung

"Enggak" jawab Ara

"Terus itu mobil siap kalau gitu?" Tanya Chika lagi melihat mobil Alphard yang di duduki teman² Ara

Hal itu membuat Ara bingung mau menjawab apa

"Ah..i-itu tadi katanya Mira rental mobil,,iya..rental mobil hehe" gugup Ara

Chika hanya mengangguk

"Belum waktunya gue bilang" batin Ara

"Nah ini nih yang di tunggu-tunggu baru dateng" cibir Olla

"Udah yok naik,,kudu istirahat lagi Lo Ra" ujar Mira

Mereka pun bergegas masuk ke dalam mobil meninggalkan rumah sakit.

Sesampainya di penginapan Ara dkk dan Chika di sambut oleh Bu Melody

"Astaga,,Ara kenapa sampai kambuh sih?" Ucap Melody memegang pipi Ara

"Biasa mi,,susah makan kalau enggak sama ayang" cibir Mira

Ara menatap tajam Mira

"Hmm,,lain kali jangan sampai lupa makan oke?! Atau mami aduin ke bunda kamu!" Ucap Melody

"Ihh,,kok gitu sih Tante mamih" cemberut Ara

"Udah sana istirahat besok kita pulang ke Jakarta lagi" ujar Melody

Mereka pun bergegas menuju unit kamar mereka.

Saat sudah berada di depan pintu kamar mereka pun masuk kecuali Ara dan Chika

Chika menarik tangan Ara

"Kenapa?" Tanya Ara bingung menatap Chika

Cup

Satu kecupan manis mendarat di bibir tipis Ara. Mendapat serangan yang tiba² membuat Ara membelakkan matanya kaget.

Sedetik berikutnya kecupan itu menjadi lumatan yang dipimpin oleh Chika.

Sedangkan Ara ia menikmati permainan Chika, dengan memeluk pinggang Chika. Decakan demi decakan yg mereka timbulkan akibat ciuman sejuta cinta.

Beberapa menit kemudian Chika melepas ciumannya,, menatap teduh kedua bola mata hitam Ara

"Manis,, aku harap, aku bisa selalu menikmatinya tanpa ada rasa lain"ucap Chika dengan suara seksual nya mengusap bibir tipis pink Ara

Ara tersenyum tipis

"Ini akan menjadi milikmu seutuhnya dan tak akan aku biarkan orang lain merasakannya"ujar Ara membenarkan anak rambut Chika

"Jangan pernah tinggalin aku Ara, karena aku enggak bisa tanpa kamu di sisi aku" ucap Chika

Kusembuhkan Luka HatimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang