33

1.8K 206 1
                                    


Ara, ia tak sengaja menabrak seorang laki-laki yang sedang memakai masker hitam dan topi.

Akibat tabrakan dari Ara yang cukup kencang hingga laki² tersebut jatuh tersungkur

"Eh'eh,, maaf-maaf mas!, Saya tidak sengaja" ucap Ara merasa bersalah

"Mangkanya! Udah aku bilang pelan² juga,,tuh nubruk orang kan" omel Chika

"Iya² maaf,,masnya enggak papakan?" Tanya Ara sekali lagi menjulurkan tangannya

Laki² itu pun berdiri menatap Ara dan Chika sedikit kaget

"Ya tidak apa-apa" jawab nya singkat, setelah itu ia pergi menuju mobilnya

"Tuh kan pergi orangnya! Mangkanya jangan emosi kalau jalan, jadinya nabrak orang! Mana tadi kamu narik aku kenceng banget!!" Oceh Chika kesal dengan Ara

Sedangkan Ara menatap kepergian laki² tersebut, ia merasa ada yang aneh dengan laki² itu

"Araa,,iiiii,,,dengerin aku bicara enggak sih!!" Galak Chika menjewer telinga Ara

Hingga sang empu meringis kesakitan

"Adoh...adoh,,,,ampun Chika,,,iya aku denger kok!!,,,aduh lepas dong merah nanti telinga Ara"pinta Ara memegangi tangan Chika yang berada di telinga nya

Chika menghempaskan tangannya menatap tajam Ara dengan berkacak pinggang.

Ara hanya fokus dengan telinganya yang terasa panas itu,,tanpa memperdulikan tatapan mematikan dari Chika.

Chika yang kepalang kesal itu pun pergi meninggalkan Ara dengan menghentak hentakan kaki nya.

"Hadehh....gini amat punya pacar baperan" gumam Ara mengejar langkah Chika

Ara terus membujuk Chika agar Chika menghentikan langkahnya,,hingga Ara tersandung karena tali sepatu nya lepas dan membuatnya terjatuh.

Hal itu membuat Chika menoleh kearah Ara 

"Astaga Ara!!" Pekik chika khawatir mendekat ke ara

"Aduhh,,asu,,,asu,,apes bener sih hari ini" gerutu Ara mengusap tangannya yang mengeluarkan darah segar, karena bergesekan dengan kerikil

"Ara kamu enggak papa"ucap Chika khawatir membantu Ara berdiri

Ara hanya mengangguk dan bergumam

"Duduk di situ dulu,,aku bantu" ajak Chika membantu Ara duduk di salah satu kursi panjang

Ara tersenyum menatap wajah khawatir Chika. Ini yang ia suka , semarah marahnya Chika sama dia tapi Chika masih tetap khawatir terhadapnya contohnya tadi.

"Mana yang sakit? Bilang dong!, jangan malah senyum² enggak jelas!" Ujar Chika kesal menatap Ara

"Aku enggak papa" jawab Ara mengusap lembut pipi Chika

"Beneran?" Tanya Chika memastikan

Ara mengangguk dan tersenyum,,tapi nihil ia malah meringis dikala tangan nya yang lecet tadi tak sengaja tersentuh oleh tangan Chika

"Tuhkan!! Bilangnya enggak kenapa napa tapi nyatanya kenapa napa!!" Ucap Chika marah membalikkan tangan Ara

Ia sedikit meringis melihat luka di tangan Ara lumayan dalam dan ia bisa melihat ada kerikil yang masih tertancap di tangan ara.

"Kamu tunggu sini! Jangan kemana² inget!! Aku mau beli obat merah sama kapas dulu" perintah Chika bergegas meninggalkan Ara

"Laki² aneh" gumam Ara yang teringat dengan laki² yang ia tabrak tadi



Kusembuhkan Luka HatimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang