Malam telah tiba ananda beserta keluarga sedang BBQ an di taman dekat halaman rumah, inne,ananda,ridho dan tammy kini sedang sibuk memanggang daging sedangkan abikara dan kian kini duduk dibangku taman sambil menikmati indahnya langit malam
Abikara: langitnya begitu indah yah?
Kian: iya.. Lihat bintang itu! mereka terlihat begitu indah! (kian menunjuk 2 bintang saling berdekatan)
Abikara: benar, bintang itu kembar seperti kita mereka berdua saling berdekatan ya seperti kita sekarang ini
Kian: um benar.. Mereka seperti saling melengkapi satu sama lain.. Benar benar indah..
Abikara: yup seperti kau dan aku tentunya (abikara tersenyum kearah kian)
Kian: /terkekeh/ ternyata kulkas berjalan bisa tersenyum manis gitu ya? (goda kian pada abikara)
Abikara: /menatap sinis/ hey apa maksudmu kian.
Kian: ups maaf~ hehe hanya bercandaInne dan ananda yg sudah selesai memanggang pun menyuruh tammy memanggil abikara dan kian untuk makan terlebih dahulu, tammy pun segera menyusul abikara dan kian
Tammy: abikara! Kian! Ayo makan dulu dagingnya sudah matang!
Kian: iya kakak kami akan segera kesana!
Tammy: baiklah kalau begitu kakak duluan yah
Kian: iya kak
Abikara: hah yaudah ayo, perutku sudah mulai kelaparan (abikara berkata sambil mengosok perutnya)
Kian: /terkekeh melihat tingkah abikara/ haha ya baiklah ayoSkip setelah mereka makan malam kian pun mulai angkat suara
Kian: ayah, bunda em.. Ayo kita berfoto bersama
Inne(bunda): tumben? Hm bunda sih ngikut aja maunya kian apa
Kian: hm kalau ayah dan kakak bagaimana?
Tammy: kakak setuju! Buat kenang kenangan mumpung malam hari ini langitnya sangat indah!
Ridho: wah ide yg bagus kakak setuju
Abikara: hm saran yang bagus baiklah abikara setuju juga
Kian: yey! Terimakasih ayah, bunda dan kakak! Kian seneng banget
Ananda(ayah): haha baiklah, bibi tolong fotoin kami donk bi
Bibi inem: baik tuan, oke semuanya merapat yah, oke sip 1 2 3
Cekrek(anggap aje suara kamera)Bibi inem: nih bagaimana?
Kian: b-bagus.. /mengusap matanya/
Abikara: /melirik kian/ hm? Kian! Ada apa?! Ada yang sakit?!Sontak mereka semua mengalihkan pandangan kearah kian
Inne(bunda): kian kamu kenapa nak? Kok nangis?!
Kian: /menggeleng/ hm enggak bunda.. K-kian.. Kian cuman terharu.. Kian gak kenapa kenapa kok..
Ananda(ayah): serius nak? Wajah kamu pucat juga loh..
Kian: /menggeleng/ serius kian gapapa.. Kian cuman gak enak badan aja.. Dan juga kian suka sama fotonya.. Kian nangis karena fotonya bagus banget, ayah nanti boleh gak fotonya di pajang diruang tamu sekalian dipajang dikamar kian?
Ananda(ayah): hm boleh donk besok ayah suruh cuciin fotonya sekalian suruh pasangin fotonya dikamar kian juga yah
Kian:/memeluk ananda/ makasih ayah..
Ananda(ayah): /mengelus kepala kian/ iya sama sama sayang
Inne(bunda): yasudah ayo kita beresin ini dan masuk rumah
All: baik bundaSkip setelah selesai acara mereka semua telah masuk kerumah
Inne(bunda): sekarang kalian harus tidur dan teruntuk kian kamu istirahat yah jangan lupa minum obatnya
Kian: iya bunda.. Kalau gitu kian keatas dulu yah bund /menggandeng tangan abikara/ ayo kak
Bunda: iya
Abikara: bunda abi keatas juga ya bunda selamat malam bund
Bunda: iya malam juga sayangSampainya di kamar kian, kian melepaskan gandengannya tadi
Kian: kalau gitu kian tidur dulu ya kak
Abikara: hm yaudah, jangan lupa makan obatnya biar cepet sembuh habis itu langsung tidur jangan begadang.
Kian: eleh yg begadang kamu kali, kian mana pernah begadang, yang ada kamu yang sering begadang sambil main game.
Abikara: ya ya ya dah sana /mengelus kepala kian/ aku duluan ya mau tidur udh ngantuk berat nih
Kian: hm iya malam kak..
Abikara: malam juga dek..
Oke sampai jumpa di chapter selanjutnya.. Makin lama makin gaje aje ni cerita. Pen cepet tamatin rencana mo bikin cerita baru lageh spoiler peran nye tetap abikara ama kian kok:D oke bye bye
KAMU SEDANG MEMBACA
"Menutupi Luka dengan Senyuman" (END)
Random"Senyuman itu seperti perban, Menutupi luka, Tapi sakitnya masih terasa" *Menebar senyuman dan keceriaan semata hanya ingin menutupi kesedihan yang amat dalam* Moga pada suka ya ^^