''Sementara"

102 9 0
                                    

Kian! Abikara! Sayang ayo turun!(teriak inne dari bawah)

Diruang makan, terlihat inne sedang membantu bibi inem untuk menyiapkan makanan, tak lama kemudian suami beserta kedua anaknya turun

Pagi bunda! (Ucap keduanya dengan bersamaan kecuali ananda)

Ananda berjalan kearah inne memeluknya dan mencium keningnya

Pagi sayang (ucap ananda)
Pagi juga sayang (ucap inne sembari tersenyum)

Ekhem ibunda sama ayah kalau romantisan jangan didepan kian donk! (Ucap kian)
Tau tuh. (Ucap abikara)

Terus emangnya kenapa? Kalau ayah romantisan dengan ibunda kalian? Iri ya? (Ucap ananda)

Gak gitu yah! Kalo mau romantisan jangan didepan anaknya! (Kesal kian)

Abikara hanya duduk sambil mendengarkan perkelahian antar sang ayah dan sang adik

Ya suka suka ayah donk? Bilang aja kian iri kan sama ayah karena ayah bisa meluk bunda sepuasnya~ (goda ananda pada anaknya)

Ih! Ayahh! (Kesal kian dan berlari memeluk inne dan menarik tangan ananda)

Ngapain sih narik narik (ucap ananda)

Ini ibunda nya kian! Ayah gak boleh meluk meluk seenaknya tanpa izin dari kian! (Ucap kian sembari cemberut)

Inne yang memerhatikan sang anak dan sang suami hanya tertawa karena ia jadi bahan perebutan sang suami dan anaknya

Eh enak aja! Kan ibunda kalian istri ayah jadi ayah boleh donk meluk ibunda (ucap ananda gak mau kalah)

Aaa bunda! Lihat ayah.. (ucap kian sembari memeluk erat inne)

Eh pake ngadu ngadu segala (ucap ananda)

Biarin wleek (ucap kian sembari mengejek sang ayah)

Oh gitu yah rasain nih (ucap ananda sambil menggelitik kian)

Hahahaha! Ayah berhenti! Hahaha geli tau! (Ucap kian sambil tertawa)

Gak mau, ha rasain lagi nih (ucap ananda)

Haha! B-bunda! Tolongin kian hahaha! Ayah udah plis kian gak kuat hahaha! (Ucap kian)

Inne yang melihat nya hanya menggelengkan kepala sembari tersenyum kearah mereka

Enak kan? Mau tambah lagi? (Ucap ananda)

Hahh.. hahh.. udah cukup aduh capek.. udah   ayah kian kapok (ucap kian sembari mengatur nafasnya dan mengusap keringat yg bercucuran di wajahnya)

Yah baru juga pemanasan udah capek aja (ucap ananda sembari membantu kian berdiri)

Ih ayah mah main nya gelitikan tau aja kelemahan kian-_-" (ucap kian sembari berdiri lalu duduk dikursi)

Ya tau donk! Ayah gitu loh (ucap ananda sambil memainkan rambutnya)

Hilih-_- (ucap kian)

------------------------------------------
Begitulah keseharian kian dengan keluarga nya, namun itu hanya sementara saja. Semuanya berubah ketika kejadian menimpa keluarga kian

Flashback on

T-tolong jaga ibunda,ayah, kak ridho dan kak tammy (ucap abikara)

T-tidak! Kian yakin kakak pasti bisa selamat! Ayo pegang tangan kian kak! (Ucap kian sembari mencoba menggapai tangan sang kakak)

Abikara tersenyum tipis memejamkan matanya dan melepaskan pegangannya terhadap salah satu batang pohon

Kakak menyayangimu.. kian..

Shuss*

KAKAKKK!!!! (Teriak kian)





Hi guys huhu dah lama gak up maaf ye ;) ntar lagi juga mau ujian jadinya ana kudu tunda dulu ceritanya tapi bakal ana usahain buat up kok;) jadi mohon bersabar yah.. maaf gaje ana lagi kurang sehat hehe;)

"Menutupi Luka dengan Senyuman" (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang