Prolog

510 47 12
                                    

Jakarta pusat, 2023

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jakarta pusat, 2023

Sudah hampir setengah jam lelaki bernama Adrian duduk disalah satu kursi yang terdapat di taman kampus. Sejak ia mendapat telpon dari orang tua laki-lakinya-Caserdo Wiliam Martadinata, dan hingga saat ini, wajahnya terlihat sangat murah dan lusuh.

''Kalau kamu ga mau nurut sama saya, lebih baik kamu pergi dari rumah saya!"

Ucapan yang dilontarkan oleh Caserdo terus berputar dikepala Adrian, sehingga membuat lelaki itu lagi dan lagi memijit kepalanya dengan gusar.

Bahkan Adrian diusir hanya karena Lelaki itu tak sependapat dengan Caserdo yang meminta dirinya untuk mengurus perusahaan anak cabang di kota London, Inggris.

Padahal Caserdo sudah tau bahwa anaknya tidak ingin melakukan hal ini, tetapi. Caserdo tetap Kekeh dengan keputusan yang dirinya buat. Katanya sih demi masa depan anaknya dan masa depan perusahaan.

"Kenapa selalu saja papa memaksa akan kehendak yang papa inginkan, tanpa memikirkan apakah anakmu ini setuju atau tidak," gumam lelaki yang sedang memijit tengkuknya.

''Adrian hanya ingin sukses dengan tujuan sendiri, bukan paksaan dari papa atau siapa pun!'' ucap lelaki itu setelahnya.

Apakah saya tidak ditakdirkan untuk menjadi apa yang saya harapkan, mengapa semua orang memaksa saya untuk melakukan apa yang mereka inginkan, ketimbang apa yang saya inginkan.

Adrian akan membuktikan kepada mereka terutama papanya, bahwa anak lelakinya ini bisa sukses dengan caranya sendiri.

Janji Adrian pada semesta.

Janji Adrian pada semesta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Liberta [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang