Catherine? || Chapter 12

44 8 0
                                    

Sekelompok pria tengah berbincang di salah satu apartemen yang terletak di kawasan Jakarta timur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekelompok pria tengah berbincang di salah satu apartemen yang terletak di kawasan Jakarta timur. Pada saat ini di gelapnya malam mereka berempat tengah membahas masalah yang bisa dibilang penting! bahkan teramat penting.

Mereka tidak ingin hal serupa terjadi kembali. Hal yang hampir menghilangkan nyawa seorang perempuan yang dekat dengan salah satu di antara mereka. Adrian Martadinata.

"Sumpah demi Tuhan bisa gila saya lama-lama kalau dia beneran kembali, apalagi masalah saya dengan papa belum benar-benar selesai," Adrian memijat kepalanya sendiri, rasa pusing menghampiri lelaki itu.

Padahal dia hanya ingin hidup selayaknya manusia biasa. Namun, kenapa semesta tak mengijinkan ia untuk sedikit mengambil napas.

Masalah dirinya dengan Caserdo saja belum selesai sekarang sudah ditambah lagi dengan rumor kembalinya perempuan itu, perempuan yang tak segan-segan untuk menindas setiap perempuan lain yang terlibat kedekatan dengan Adrian, lelaki yang dia obesesi.

Aldo menyanggah ucapan Adrian, "Hal itu belum tentu terjadi, Catherine, gamungkin dibebaskan seperti dulu lagi oleh bokapnya, gue tau betul siapa bokapnya Catherine, dia enggak bakalan biarin anaknya masuk kedalam tindakan kriminal untuk kedua kalinya." Aldo menenggak minuman berisi kandungan Alkohol, yang sudah ia tuang kedalam gelas kecil.

Apa yang dikatakan Aldo ada benarnya orang tua Catherine sama sekali tak pernah terlibat tindakan kriminal sama sekali, tetapi entah mengapa anaknya berbanding terbalik.

"Kamu benar Do, Saya tidak perlu mencemaskan soal kembalinya dia," ucap Adrian, "Tapi, saya pikir kita tidak boleh terlalu mengabaikan ini, because of bad things could really happen."

"Sebentar bukannya lo, punya kenalan yang bekerja di Bandara Amsterdam, Dri?" tanya Haikal, "kenapa lo enggak coba cari informasi apakah Catherine melakukan imigrasi kembali ke Indonesia, ke orang itu." Haikal dan Adrian saling bertukar pandangan, dan secara tiba-tiba Defrian menyahuti ucapan.

"Nah, betul tuh, Dri." sahut Defrian yang sedang bersandar pada dinding tempat tidurnya.

Setelahnya Adrian pun langsung mencari kontak nomor pamannya, yang bekerja di bandara internasional Amsterdam. Segera laki-laki itu menghubungi orang tersebut.

Sampai akhirnya panggilan telpon itu pun menunjukkan suara berat khas pria berdarah campuran Indonesia-Eropa, ''Hai Dri, Ada keperluan apa malam-malam menghubungi paman? bukan 'kah di Indonesia sekarang sudah jam sepuluh malam?"

"Saya mau bertanya kepada paman, apakah seseorang bernama Catherine Aledina melakukan pengurusan keberangkatan dari Belanda menuju Indonesia, belakangan ini?" tanya Adrian kepada seseorang yang usianya jauh lebih tua dari pada dia, yang ada di panggilan telepon.

"Tunggu sebentar, paman lihat terlebih dahulu data-data yang masuk ya," Panggilan itu sejenak terhenti, sampai pada saat pria berdarah campuran Indonesia-Eropa kembali memunculkan suaranya. "Di sini tidak ada imigran yang akan diberangkatkan ke Indonesia atas nama Catherine Aledina,"

Liberta [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang