Part 1

1.5K 27 0
                                    

Apa yang akan lu lakukan jika lu dijodohkan orang tua lu sama sahabat lu sendiri namun tidak saling mencintai? Apalagi perjodohan ini bukan pacaran melainkan pernikahan, apakah lu akan menolak atau menerima?

Gue yakin, lu pasti menolak. Terlebih pernikahan sakral dan sekali seumur hidup, itu lah yang dirasakan kedua sahabat lawan jenis ini. Panggil saja Joseon dan Tifanny, mereka sahabatan sejak kecil dan mereka anak pertama dari dua bersaudara.

Joseon memiliki Adik bernama Celine, sedangkan Tifanny memiliki Adik bernama Garey. Sahabatan sejak kecil, mereka sudah tahu gimana sifat dan sisi luar dalam masing-masing.

Makanya saat mereka dijodohkan, mereka memilih untuk bertemu dan meminta waktu dengan orang tua masing-masing. Di sini lah mereka sekarang, di sebuah cafe tempat mereka biasa kunjungi kalau mereka sedang stress atau galau.

"Jo, lu tahu 'kan gimana kita?" tanya Tifanny yang selalu to the point.

"Gue paham, apa ada yang lu suka? Gue sih udah ada," balas Joseon santai.

"Gue ada, hitungan ketiga kita sebut nama orang itu," kata Tifanny jujur.

Satu!

Dua!

Tiga!

"Garey / Celine," kata mereka serentak.

"Adik gue?" tanya mereka kompak.

Alasan mereka menolak pernikahan ini karena mereka sudah memiliki seseorang yang mereka sukai, perlu diketahui kalau Joseon gay dan Tifanny lesbian namun keduanya tidak menutupi hal ini makanya mereka sudah tahu kalau pernikahan ini tidak akan bisa dilanjutkan.

"Berhubung gue suka Adik lu, begitu juga sebaliknya. Gimana kalau kita buat kesepakatan?" tanya Tifanny.

"Kalau gue bisa dapatin Garey, gue setuju aja. Kesepakatan apa?" balas Joseon sekaligus bertanya.

Tifanny menjelaskan ide miliknya, Joseon mendengarkan baik-baik. Menurut Joseon, ide Tifanny tidak buruk malah menguntungkan kedua belah pihak, mana mungkin dia tidak setuju dengan ide ini. Terdengar gila namun dia tidak akan menolak, dia pun setuju.

"Jadi, kita kasih orang tua kita persyaratan supaya kita bisa menjalankan rencana ini?" tebak Joseon diangguki Tifanny.

"Bisa dibilang begitu," balas Tifanny santai.

"Soal cincin dan buku nikah?" tanya Joseon lagi.

Jujur saja walau Joseon kaya raya, kekuasaan lebih besar ada di keluarga Tifanny apalagi Tifanny lebih kaya dari Joseon. Tidak heran kalau dia bertanya demikian, dia tidak mau rencana yang sudah dijalankan berantakan di pertengahan jalan.

"Gampang, gue punya kenalan," balas Tifanny membuat Joseon lega mendengarnya.

"Bagus," kata Joseon senang.

Tidak ada yang harus mereka bicarakan lagi, mereka bersantai dulu di cafe sebelum mereka kembali ke rumah dan memberitahu rencana mereka ke orang tua masing-masing, mereka sangat yakin kalau rencana mereka akan berjalan dengan lancar.

Beberapa jam di cafe, mereka kembali ke rumah. Setibanya mereka di rumah, mereka memberitahu orang tua masing-masing kalau mereka akan bertemu nanti malam di restoran yang sudah mereka siapkan untuk membahas pernikahan mereka, orang tua mereka setuju dan tidak sabaran untuk nanti malam.

Tepat malam harinya, mereka sudah berada di restoran yang Joseon dan Tifanny pesan. Keluarga mereka datang semua, apalagi keduanya yang meminta. Seperti biasa, mereka makan malam dulu, barulah mereka membahas pernikahan.

"Ma, Pa, kami setuju dengan pernikahan ini dengan 3 syarat," kata Tifanny membuka pembicaraan.

Sebelum orang tua mereka protes, Joseon menjelaskan 3 syarat itu. Pertama, mereka mau Garey dan Celine menikah bareng mereka serta pesta pernikahan ini yang tahu hanya keluarga saja, mereka tidak mau kelelahan dengan tamu undangan yang banyak.

Kedua, mereka berempat akan tinggal di apartemen Joseon. Ketiga, orang tua mereka dilarang datang tiap hari supaya mereka bisa membuat cucu secepatnya untuk mereka.

Jika orang tua mereka tidak setuju, mereka dengan senang hati membatalkan pernikahan ini. Orang tua mereka setuju saja, lagipula semua persyaratan mereka masuk akal.

Namun Garey dan Celine sangat kaget, mereka tidak tahu apa-apa malah terlibat dalam persyaratan bodoh Kakak masing-masing. Mau melawan juga, mereka tidak bisa apalagi orang tua mereka sudah setuju, mereka hanya pasrah.

"Semua sudah kami siapkan, minggu depan kami menikah," tutup Joseon membuat orang tua mereka bahagia, sedangkan Adik-Adiknya malah kaget.

Memang benar semua sudah Joseon dan Tifanny siapkan, soal cincin dan buku nikah sudah jelas Tifanny yang atur. Sedangkan Joseon menyiapkan gedung, dekorasi, makanan serta gaun dan tuxedo mereka.

Walau begitu, mereka tidak perlu buang waktu ke butik karena orang suruhan Joseon akan datang ke rumah mereka masing-masing untuk mencocokkan gaun atau tuxedo nya.

Soal undangan, tidak akan mereka buat karena pernikahan ini untuk keluarga saja dan tertutup. Jadi persiapan pernikahan mereka sudah beres, tinggal rencana mereka saja yang harus berjalan dengan lancar.

Sehabis makan malam, mereka pulang ke rumah masing-masing. Satu hari sebelum menikah, Tifanny dan Joseon ketemuan lagi karena ada hal penting yang harus mereka bicarakan.

Seperti biasa, mereka ke cafe. Lalu Tifanny memberikan bukti berupa buku nikah dan cincin pernikahan mereka berempat, Joseon menerima dan melihatnya. Sedangkan Tifanny, dia menjelaskan soal buku nikah lebih dulu, buku nikah akan dibuat dua.

Satu buku nikah palsu mereka dan satu lagi tentu saja buku nikah asli, di buku nikah asli tentu saja Tifanny sebagai kepala keluarga yang menikah dengan Celine sedangkan Joseon sebagai kepala rumah tangga yang menikah dengan Garey.

Di buku nikah palsu, Joseon menikah dengan Tifanny dan Garey menikah dengan Celine. Mereka melakukan ini supaya orang tua mereka tidak curiga, apalagi orang tua mereka tidak tahu orientasi mereka yang menyimpang, hanya mereka saja yang tahu.

Soal cincin, kalau dilihat-lihat bentuknya sangat mirip baik. Perbedaannya ada di nama yang terukir di cincin mereka, cincin kedua Adiknya ada nama mereka sedangkan cincin mereka ada nama kedua Adiknya.

Joseon senang dengan hasil Tifanny, hal ini tentu saja orang tua mereka tidak curiga. Kerja Tifanny sangat rapi dan dia suka, apa pun akan dia lakukan juga demi mendapatkan Garey, pria imut yang dia cintai.

Untuk usia, Tifanny dan Joseon seumuran dan umur mereka saat ini baru 22 tahun, jangan salah di umur mereka yang segini bisnis mereka sudah di mana-mana dan menyaingi bisnis keluarga masing-masing.

Sedangkan umur Garey beda 1 tahun dengan Joseon, makanya Joseon tidak suka dipanggil Kakak kecuali Celine sang Adik. Sedangkan Celine beda 2 tahun dari Tifanny dan Joseon, saat ini Celine sudah menyelesaikan kuliah S1 nya dengan program sistem pendek.

Tidak heran kalau orang tua Celine setuju jika Celine menikah, apalagi Celine sudah lulus kuliah tinggal bekerja saja.

TBC

33. KesepakatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang