Part 13

305 13 0
                                    

Sebelum ngoceh, Joseon mengocok kembali dan berhenti saat dia orgasme. Hal ini Joseon lakukan berkali-kali, membuat Garey yang frustasi dan dikendalikan nafsu membuat dia kesal, namun dia bisa apa? Dia tidak bisa mengendalikan Josoen karena dia submissive, sedangkan Joseon seorang dominan seperti Tifanny.

"Jo, please,"

Joseon tersenyum kecil, dia kembali mengocok dan membiarkan Garey orgasme kali ini karena dia tidak tega melihat tatapan memohon Garey yang terlihat imut di matanya.

Setelah Garey orgasme, Joseon menyuruh Garey untuk berlutut. Garey yang sudah lelah, tentu saja dibantu dia. Setelah berlutut, dia memasukkan juniornya ke dalam mulut Garey.

Garey tanpa disuruh atau diberitahu lagi, dia sudah tahu tugasnya. Dia mengemut dan menjilati junior Joseon, Joseon senang dengan service yang dia berikan membuat dia merasakan kenikmatan lagi.

Beberapa menit akhirnya Joseon orgasme di dalam mulut Garey, Garey buru-buru menelan semua hingga habis walau awalnya Garey tidak suka dengan orgasme Joseon, namun dia terpaksa dan sudah terbiasa sekarang.

Joseon mengeluarkan juniornya dari mulut Garey, lalu dia mengendong Garey ala bridal style ke kamar mandi. Sehabis mandi, dia mendudukkan Garey di kasur sedangkan dia mengambil pakaian.

"Istirahat Rey, nanti kita main lagi," kata Joseon diangguki Garey.

Apa Garey bisa menolak? Tidak, jika dia bisa, dia akan lakukan sejak pertama. Terlebih kalau dia berani menolak, apa yang akan dia dapatkan? Dia yakin dia akan mendapatkan hukuman dan siksaan seks dari Joseon, belum lagi marahnya Tifanny padanya.

Garey memilih tiduran di kasur dan menyelimuti tubuhnya, lagipula dia sudah lelah dan Joseon tidak melarang dia untuk menutupi tubuh nakednya kalau lagi istirahat, selebihnya dia tidak diperbolehkan.

Joseon membiarkan Garey istirahat, dia memilih untuk membuat makan siang. Apalagi morning sex hari ini benar-benar menuaskan dia, dia tidak membuat makanan yang ribet karena dia juga lelah.

Sekarang Tifanny sudah berada di kamar Joseon, dia melihat Garey duduk di pinggir kasur dengan keadaan lemas. Mau tidak mau dia harus memapah Garey ke ruang makan, dia yakin Garey akan jatuh jika dia lepas pegangannya.

Di ruang makan, Tifanny mendudukkan Garey dulu barulah dia duduk bersebrangan. Cukup lucu melihat Garey yang kelelahan setiap harinya dan tanda kepemilikan Joseon yang masih ada, tidak membuat dia kesal malah senang.

"Apa yang Jo lakukan sampai kamu selemas ini?" tanya Tifanny menggoda, Garey tersipu merah.

Tifanny selalu menggoda Garey jika dia datang ke sini melihat Garey dalam kondisi lemas, dia tidak perlu diberitahu karena dia sudah tahu lebih dulu.

"Udah ah Kak, kita makan dulu," balas Garey sedikit kesal.

Tifanny mengiyakan saja, mereka makan dengan tenang. Sehabis makan, Tifanny mencuci piringnya, setelah itu dia kembali ke tempat duduknya.

"Jadi, berapa kali kamu layani Jo tadi pagi?" tanya Tifanny jahil.

"Kak, cukup," balas Garey kesal.

"Baiklah, apa kamu sudah mencintai Joseon?" tanya Tifanny serius.

Entahlah, Garey sendiri tidak tahu. Namun dia merasa nyaman dengan perlakuan manis Joseon, sikap pengertiannya bahkan dia mau-mau saja melayani Joseon walau dia tahu dia akan kelelahan, apa ini namanya cinta? Apalagi dia tidak pernah jatuh cinta sebelumnya, maklum Garey ini pria polos.

Makanya Tifanny tidak mau Garey jatuh ke gadis pemboros dan haus kekuasaan, lebih baik dia membiarkan Garey ke Joseon walau sama-sama hyper sex seperti dirinya namun dia sudah tahu gimana Joseon luar dalam dan pastinya Joseon bukan orang yang mau diuntungkan saja.

"Aku tidak tahu Kak," balas Garey jujur.

"Kakak harap kamu mencintai Jo, terlebih Jo baik padamu," kata Tifanny diangguki Garey.

Tifanny memeluk Garey sebelum dia pergi, tentu saja selalu dan selalu dia ingatkan ke Garey untuk menuruti kata Joseon karena Joseon cinta padanya. Walau hubungan ini terlarang, apa salahnya jika suatu saat nanti mereka saling mencintai?

Sedangkan di lantai 3, kedatangan Joseon langsung dipeluk sama Celine, Adik manjanya ini. Joseon tidak masalah, dia malah senang apalagi dia sempat melihat tanda di tubuh Celine yang artinya Celine masih melayani Tifanny, jujur saja dia tidak sabar memiliki keponakan dari mereka.

"Makan dulu yuk," ajak Joseon mengelus kepala Celine.

"Gendong Kak, aku lelah," rengek Celine membuat Joseon terkekeh.

Joseon tahu kerjaan siapa yang membuat Celine lelah, tentu saja kerjaan Tifanny. Siapa lagi yang bisa membobol habis Adiknya kalau bukan Tifanny? Tapi, dia tidak keberatan juga toh dari awal dia sudah mengizinkan.

Joseon mengendong Celine ala koala ke ruang makan, tentu saja Tifanny sudah menyiapkan makan siang untuk mereka. Joseon mendudukkan Celine di kursi, setelah itu dia duduk bersebrangan dan mereka mulai makan siang.

Sehabis makan, Joseon yang mencuci piring. Selagi dia bisa, kenapa dia harus menyuruh Celine yang mengerjakan? Lagipula, dia tidak mau Celine tambah lelah kalau mencuci piring walau tidak banyak piring yang mereka gunakan.

"Kak, apa Kakak benar cinta Garey?" tanya Celine tiba-tiba.

"Iya, Kakak cinta Garey," balas Joseon tegas.

Celine tahu Joseon jujur, begitu juga Tifanny yang selalu bilang kalau Tifanny cinta padanya. Tidak ada kebohongan dari mereka, malah cinta tulus yang mereka berikan walau dia harus melayani Tifanny terus menerus.

"Kak, kalau aku mulai cinta Kak Tif, apakah Kakak restui?" tanya Celine ragu-ragu.

Joseon terkekeh, menurutnya pertanyaan Celine terlalu lucu. Kalau dia tidak merestui, bagaimana mungkin dia membiarkan Tifanny melakukan hubungan badan dengan Celine selama ini? Tentu saja dia merestui mereka dan dia senang mendengar hal ini, dengan begitu dia bisa segera punya keponakan.

"Kakak merestui kalian dari awal, Kakak senang dengarnya," balas Joseon jujur.

Setelah itu, Joseon kembali ke kamar dengan Celine yang digendong kembali. Di kamar, Joseon mendudukkan Celine di kasur lalu dia pamit. Di lantai 2, Joseon yang baru keluar lift, dia berpapasan dengan Joseon.

Hal ini langsung ditahan Tifanny karena dia mau bicara hal penting walau sebentar, dia memberitahu Joseon kalau dia akan pergi keluar besok bersama Celine seharian, Joseon tidak masalah malah dia senang karena Tifanny mau ajak Adiknya keluar untuk bersenang-senang.

Joseon akan mengajak Garey jalan-jalan juga, namun bukan hari ini karena dia ada kerjaan yang tidak bisa ditinggalkan. Mungkin lusa atau beberapa hari lagi, dia mengajak Garey jalan-jalan.

Apa Joseon tidak takut Garey kabur? Tidak, dia mempunyai anak buah yang banyak dan dia yakin Tifanny akan membantu dia mencari Garey kalau Garey kabur.

TBC

33. KesepakatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang